(1) Bekerja?

2.7K 177 3
                                    

Yeonmi berjalan lesu menuju rumahnya. Eomma-nya adalah seorang penulis. Kehidupan Yeonmi sebenarnya tidak kekurangan, tapi tidak berlebihan. Itu karena eomma-nya adalah penulis yang cukup produktif. Namun, beliau sakit belum lama ini dan buku-bukunya tidak terlalu laku di pasaran.

Sejak orangtua Yeonmi bercerai, eomma banting tulang menghidupi Yeonmi. Untungnya, Yeonmi adalah anak yang cukup pintar sehingga mendapatkan beasiswa dari Foreign High School, sekolah favorit di Seoul.

"Eomma, aku pulang," ucapnya. Dia menuju kamar eomma yang terbaring di tempat tidur. Eommanya demam sudah beberapa hari ini, tapi mereka tak punya uang untuk membeli obat.

Sebetulnya, Yeonmi bekerja di sebuah toko kue, tapi hanya bertahan seminggu karena dipecat. Dia sering telat dan menurut bosnya, kinerja kerjanya sangat buruk. Uang gajinya lah yang dapat membuat mereka bertahan sampai sekarang.

"Eomma, eomma makan ya? Aku buatkan bubur," ucap Yeonmi lembut. "Nanti saja, Sayang. Eomma sedang tidak nafsu makan..." jawab eomma. "Eomma harus makan walaupun sedikit... biar eomma cepat sembuh," kata Yeonmi. "Tapi eomma tidak mau merepotkanmu terus, Yeonmi," tutur eomma. "Ah, tak apa. Ini sudah kewajibanku sebagai anak. Nanti kalau aku sudah dapat pekerjaan, aku akan membawa eomma ke dokter," Yeonmi tersenyum. Eomma ikut tersenyum. "Eomma sangat bahagia punya anak seperti kau, Yeonmi," kata eomma sambil mengelus kepala Yeonmi.

Keesokan harinya, Yeonmi berangkat ke sekolah sekitar jam setengah delapan. Tentu saja dengan berjalan kaki. Padahal sedang musim salju. Kota Seoul, seperti biasa, ramai. Kendaraan berlalu lalang.

Sebuah mobil hitam lewat di samping Yeonmi. Kemudian pengendara mobil itu membuka kaca jendelanya.

"Kau masuk saja. Daripada jalan dingin-dingin," kata pengendara mobil itu. Wajahnya tak asing. Tapi, dia bukan namja yang kemarin.

Tapi, ah. Namja yang kemarin itu, Chanyeol berada disamping pengendara mobil itu. "Kau mau masuk tidak?" ulang namja yang berada dikursi pengemudi.

"Ah, tidak usah. Aku setiap hari seperti ini, kok," kata Yeonmi meyakinkan. "Sudah, masuk saja. Tidak ada salahnya," ucap namja itu lagi.

"Tak apa, aku jalan saja," Yeonmi berkata lagi. "Baiklah kalau begitu," mobil mereka melaju pergi.

Di sekolah...

"Yeonmi, gwaenchanayo?" tanya sahabatnya, Minrin. "Gwaenchana, aku tak apa," jawab Yeonmin. "Ayolah beritahu aku. Aku kan sahabatmu," desak Minrin.

"Baiklah, baiklah. Eomma-ku sakit dan aku tak punya uang. Aku sedang mencari pekerjaan," tutur Yeonmi, akhirnya. "Maaf aku tak bisa membantumu kali ini, Yeonmi. Keadaan ekonomi keluargaku juga sedang morat-marit," Minrin tersenyum masam. Oya, Minrin juga penerima beasiswa seperti dirinya.

"Tapi ada sebuah rumah yang sedang membutuhkan koki Yeonmi... uh, sebenarnya sekalian bersih-bersih. Kau mau alamatnya?" tanya Minrin. Wajah Yeonmi langsung cerah! "Tentu, Minrin! Gomawo," serunya bahagia.
TBC...

Never Let You Go (EXO FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang