(16) New Family, New Life

1.1K 118 7
                                    

Pagi itu, Yeonmi, eomma, Baekhyun dan calon appanya sedang melihat rumah baru mereka yang sangat mewah dan besar.

"Jadi sebenarnya ini rumah lamamu?" tanya Yeonmi pada Baekhyun. Baekhyun menoleh. Wajahnya mendung. "Ya," jawabnya.

"Lalu kenapa kalian pindah?" Yeonmi bertanya lagi.

"Yah... Kau tahu. Sejak eommaku memilih tinggal bersama keluarga barunya, kami meninggalkan rumah penuh luka ini dan tinggal di rumah lain. Rumah ini terlalu besar untuk kami berdua dan mungkin beberapa pelayan," kenang Baekhyun.

"Karena kesepian, aku memilih untuk tinggal bersama delapan sahabatku dan pulang kira-kira dua sampai tiga kali sebulan."

"Tapi karena rumah ini lebih dekat dengan rumah teman-temanku, aku bisa mengunjungi kalian tiap akhir minggu. Dan memaksamu memasak makanan lezat untukku! Hahaha!" Baekhyun kembali ceria.

"Ayo, kita akan lihat kamarmu!" Baekhyun mengajak Yeonmi tur keliling rumah lamanya.

"Di sini tidak ada hantu kan?" Yeonmi memucat. Baekhyun bungkam. "Nah, ini dia kamarmu. Cukup luas kan? Nanti kita akan merenovasinya, tenang saja."

"Baekhyun! Jawab pertanyaanku!" desak Yeonmi. Baekhyun menggaruk-garuk kepala. "Uhm, sebenarnya sih ada... Hantu dengan lubang besar di perutnya, mata hancur dan cairan kuning menetes-netes dari mulutnya. Dia menatapmu terus sedari tadi."

"BAEKHYUN!" Wajah Yeonmi sudah bukan pucat lagi sekarang. "Jangan ganggu dia, oke? Dia akan menjadi saudariku, Paman," ucap Baekhyun pada hantu itu.

"Dia adalah tukang kebun mantan pemilik rumah ini. Dia meninggal karena dianiaya oleh majikannya," terang Baekhyun. "Aku sering bermain dengannya sejak dulu."

"Kenapa dia menjadi arwah penasaran?" tanya Yeonmi. "Aku pun tidak tahu," Baekhyun mengedikkan bahu. "Ayo kita ke luar," ajaknya. Yeonmi mengangguk dan mengikuti Baekhyun.

***
Hari itu akhirnya tiba. Chanyeol dan Yeonmi menjadi penyambut tamu. Semua sahabat Chanyeol dan Baekhyun datang bersama pasangan masing-masing, kecuali Baekhyun yang masih menyandang predikat jomblo.

Yeonmi tidak nyaman dalam balutan gaun yang membuatnya kepanasan dan sepatu bertumit tinggi yang menyebabkan kakinya sakit-sakit. "Bosan," gumannya sambil menguap.

Chanyeol melirik Baekhyun yang sibuk memainkan ponselnya. Chanyeol membisikkan sesuatu ke telinga Yeonmi. Mereka terkikik.

"Kamu mau semangka, chagi?" tawar Chanyeol. "Tentu. Suapi ya," sahut Yeonmi dengan senyum dibuat-buat. Chanyeol mengambilkan sepotong semangka untuk Yeonmi.

"Wah, enak. Terima kasih ya, Honey," tukas Yeonmi dengan mimik menahan muntah. (Beneran deh, itu bukan gaya mereka banget).

"Bukan masalah, babe," celetuk Chanyeol. Baekhyun mendengus kesal. "Pergi sajalah, daripada jadi kambing conge disini."

"Lagian salah sendiri jomblo," ejek Chanyeol. Baekhyun melotot. "Awas saja kau, nanti takkan kurestui jadi kakak iparku nanti."

"Memangnya kau yang menentukan, ya?" timpal Yeonmi. Chanyeol dan Yeonmi terbahak lalu mereka ber-high five.

"Lho? Minrin? Kok kamu ada di sini juga?" tanya Yeonmi, menyadari seorang yeoja sedang berjalan melewatinya.

Minrin nyengir kuda. "Uhm, itu... Sebenarnya aku dan D.O sudah.."

Mata Yeonmi membulat. "Waaa! Chukkae! Kalau begitu nanti kita bisa double date dong!" cetusnya dengan mata berbinar.

Chanyeol menguap ketika dua yeoja itu sangat berisik. "Memangnya aku dan D.O mau? Kalau kita double date, adanya kalian tidak akan diperhatikan karena kami asyik mengobrol."

Yeonmi mendengus kesal dan menatap Chanyeol galak. Chanyeol menghela napas. "Ne, ne! Nanti kita double date," ucapnya terpaksa

Sekali lagi, yeoja selalu benar.

Setelah pesta itu selesai, masih banyak keluarga di rumah baru Yeonmi. Yeonmi, Chanyeol, Baekhyun, sahabat-sahabat mereka berkumpul di ruang TV. Disana dia mendapat teman baru, alias pasangan sahabat-sahabat Chanyeol dan Baekhyun.

Yeonmi sudah mengganti bajunya dengan piyama bermotif beruang. Baju itu membuatnya lebih nyaman seribu kali lipat dibanding gaun tadi.

"Kakiku sangat pegal," gerutunya sambil memijat-mijat kakinya. "Pakai salep saja," celetuk Chanyeol asal. "Tolong ambilkan," ucap Yeonmi. "Hih, ambil sendiri. Kau kan punya kaki," jawab Chanyeol menyebalkan. "Lagipula, aku sama pegalnya denganmu."

"Terserah," Yeonmi malas berdebat. Dia membaringkan dirinya di sofa yang terletak di sudut ruangan dan jauh dari TV. Dia menyelimuti

Tak lama kemudian, dia terbangun. Tidak ada orang lagi. Rupanya dia terlelap cukup lama hingga semua sudah pulang. Di meja yang terletak di hadapan Yeonmi, terdapat cokelat panas yang sekarang sudah dingin, donat dan salep. Terdapat secarik kertas di sana.

Diminum ya cokelatnya, aku buat sendiri lho. Salepnya dipakai juga supaya kakinya tidak pegal lagi:-)

Yeonmi tersenyum. Chanyeol romantis dengan caranya sendiri.

Tbc

Maaf ya kalau feelnya gadapet, maklumi saja author abal-abal ini. Btw, baca cerita baruku juga yaa Sorry, ditunggu vommentsnya:3

Never Let You Go (EXO FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang