(9) Falling

1.3K 134 4
                                    

Yeonmi kehilangan kata-kata begitu melihat wajah Chanyeol yang lebam-lebam. "Kau kenapa?" tanyanya dengan mata melotot. "Uh tidak ap-" "Dia berkelahi dengan namja yang menghina Yeonmi noona," tukas Sehun santai.

Yeonmi mendelik. "Untuk apa kau melakukan itu?" Dia bergegas lari menuju dapur dan mengambil es batu.

"Itu untuk apa? Kau takkan memecahkan kepalaku dengan es batu itu kan?" Chanyeol menatap es batu yang dibawa Yeonmi ngeri. Yeonmi memutar matanya kesal. "Bukan, dasar babo. Ini untuk mengobati lukamu," omelnya.

Yeonmi menoleh pada Sehun dan Baekhyun yang berbisik-bisik seperti ibu-ibu arisan. "Jangan salah paham dulu. Aku hanya merasa bersalah karena dia jadi begini gara-gara aku," tegas Yeonmi sambil berkacak pinggang.

"Lho, kok kedengaran ya?" tanya Baekhyun dengan muka polos. "Ya kedengaran lah! Kalian bisik-bisik sekeras itu. Sepertinya kalian semua sama-sama babo," Yeonmi menepuk dahinya.

"Iya deh yang pintar," tukas Baekhyun dan Sehun serempak. Yeonmi mengabaikan mereka berdua. Dia fokus mengobati luka Chanyeol. "Bibirmu sampai sobek begini. Jadi kau kalah apa menang nih?" Yeonmi tertawa. Dia mengelap perlahan darah yang menetes dari bibir Chanyeol.

"Kau belum lihat keadaan mereka? Aku jauh lebih beruntung daripada mereka. Beruntung karena aku punya kau yang mengobatiku sementara mereka tidak," kata Chanyeol santai. Pipi Yeonmi sontak memerah. "Sudah kubilang jangan salah paham! Aku hanya mengobatimu karena aku sudah membuatmu begini," gerutu Yeonmi kesal.

Chanyeol tertawa. "Lalu kenapa pipimu merah begitu?"

"Ini bukan karena malu! Ini karena kesal," Yeonmi memajukan bibir bawahnya lagi. "Kita pergi yuk, hyung. Sepertinya kita disini mengganggu," bisik Sehun pada Baekhyun. "Tidak usah bisik-bisik! Percuma!" teriak Chanyeol. Dia tertawa dengan susah payah karena bibirnya kan, sedang sobek.

Setelah mereka berdua pergi, Yeonmi menarik napas. "Maaf ya. Gara-gara aku kau jadi begini," dia menunduk.

Chanyeol tertawa. "Berarti kita impas. Aku membuatmu dijambak, dicakar dan ditampar sementara kau membuatku ditonjok-tonjok." Yeonmi memelototi Chanyeol. "Jangan lupakan lokernya. Dan oh, aku sampai pingsan! Kau tidak sampai pingsan."

"Kalau yang pingsan itu bukan ulahku!" protes Chanyeol. "Tapi kan kalau baju olahragaku tidak hilang karena lokerku rusak, aku tidak akan menunggu di tepi lapangan dan kena bola basket. Lagipula kau kan membelaku karena kemauanku sendiri. Jadi itu bukan salahku!" balas Yeonmi.

Yeoja selalu benar.

"Aku lapar," kata Chanyeol. "Makan lah," balas Yeonmi. "Aish! Dasar tidak peka. Maksudku, kenapa kau tidak menyuapiku seperti aku menyuapimu?" gerutu Chanyeol.

"Memangnya aku ini babu?" Yeonmi tertawa. "Bercanda. Sebentar ya."

Tanpa mereka sadari, masing-masing sudah jatuh.

Never Let You Go (EXO FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang