3

99 15 4
                                    

18 Agustus 2016

Setelah dihukumnya ayah seluruh kehidupanku berubah 180°. Orang-orang disekitarku menjauh dariku. Mulai dari teman-teman, tetangga, keluarga, bahkan si bibi yang sudah setia menemani keluargaku selama lebih dari 7 tahun pergi meninggalkan aku. Sekarang hanya ada aku dan kucingku darwin yang tersisa.

"Maaf non, bibi gak mau kasi makan keluarga bibi pake duit haram lagi" perkataan itulah yang bibi ucapkan sebelum bibi minggat dari rumahku. Bahkan ia pergi tanpa menerima gaji bulan ini. Akupun tak mampu berkata apa-apa lagi.

Desas desus tetangga dan orang-orang disekitarku mulai terdengar. rasanya aku ingin agar mereka menggantikan aku yang berada di posisi ini. Agar mereka merasakan penderitaanku. Kau pikir enak kalau kalian digosipkan seperti itu?

Tidak hanya itu, Bahkan Kerabat-kerabatku tidak ada yang mau menjadi wali untukku. Kenapa? Aku juga tidak tahu. Mungkin mereka merasa aku akan mengambil uang mereka juga. Hahah lucu juga mereka.

Ayah.... Bagaimana ini?

Aku ingat waktu dulu aku mengunjungi ayah di tahanannya saat ayah masih hidup, ia pernah bertanya padaku.

"Anakku apa kau masih percaya padaku?" katanya dari sebuah ruangan disebrang sana yang berbatas kaca dengan ruanganku.

"Ya ayah" kataku.

"Setidaknya ada satu orang yang masih percaya pada ayah, maka masih ada harapan agar keadilan dapat ditegakan " katanya.

Mungkin itulah percakapan terakhir kami berdua. Sekarang, Tidak ada lagi percakapan tentang sekolah, tidak ada lagi percakapan tentang si darwin, dan tidak ada lagi canda tawa kami berdua.

Perspektif (Update Every Saturday)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang