Snake Mind

1.9K 118 2
                                    


Deo kembali kerumahnya setelah mengantar Nadine.
Dia masih terus mengingat lelaki yang tinggal bersama Nadine.
Sepertinya dia pernah melihatnya, tetapi dia lupa dimana. Ck, bahkan dia belum tua.

Deo berjalan menuju balkon. Angin malam menemaninya menyapu rambutnya yang tipis dengan sempurna.
Deo menarik nafas dan membuangnya secara perlahan. Deo melirik balkon sebelah kamarnya. Biasanya, gadis bermata hazel itu sedang menatap bintang sambil tersenyum.

Deo melirik bintang. Ternyata deo menemukan hobby barunya. Melihat taburan bintang di malam hari memang sangat menyenangkan.

"Dam, Sepertinya aku sudah menyukai Nadine". Kata Deo sambil tersenyum.

"Ternyata pilihan mu tidak salah. Nadine memang cantik, Anggun, Manis, Lucu, Galak, Dan misterius" lanjut Deo lagi.

Deo masih menatap taburan bintang diatasnya. Tiba tiba Sherlyl sudah disampingnya.

"Kau suka dengan Nadine?" tanya Sherlyl sambil melihat bintang.

Deo terdiam. Dia hanya malu Sheryl mengetahui kalau dia menyukai Nadine.

"Mom sangat setuju De. Nadine Memang gadis yang baik, cerdas dan cantik. Kau pantas menyukainya"

Deo tersenyum ketika Sherlyl menyetujuinya.

"Tapi De, mom tidak bisa mengubah keputusan dad-mu" kata Sheryl yang menatap mata Deo.

Deo yang tadinya tersenyum perlahan lahan senyumnya pudar. Keputusan Ayahnya. Menikah dengan Alexa. Mantan kekasihnya, walaupun Deo pernah cinta mati dengan perempuan itu, tapi sekarang rasanya Deo menyesali kenyataan bahwa deo pernah mencintai perempuan itu.

"Deo tidak menyukai Alexa mom" kata Deo kepada sherlyl yang matanya sudah berkaca kaca

"Ini keputusan ayahmu. Mom hanya menurutinya De. Maaf kan mom" kata Sherlyl sambil menatap Deo

Deo menghela nafasnya.

"Kalian pikir ini sedang berada dizaman dulu? Zaman siti nurbaya yang dijodohkan? Huh? Aku tetap tidak akan menerima Alexa sebagai calon tunanganku" kata Deo lalu meninggalkan Sherlyl dibalkon sendirian

Dia mengambil kunci motor dan jaketnya. Belum saja keluar rumah Dero sudah memasuki gerbang rumahnya.
Deo mendecak kesal.

Dero keluar dari mobilnya dan mendekat pada Deo.

"Deo, Dad ingin memberitahu mu. Besok kau akan diundang makan malam dengan keluarga Scourtnes. Anggap saja pertemuan keluarga. Disana-" belum saja Dero melanjutkan perkataannya Deo langsung meninggalinya dan menghidupkan motor Ninjanya.
Masa bodo dengan perusahaan, masa bodo dengan perjodohan.

Deo membawa motor nya dengan kecepatan diatas rata rata. Deo tak tau tujuannya kemana. Dia hanya malas meladeni Dero.

Tiba tiba ponsel Deo bergetar menandakan ada pesan masuk di ponselnya. Cepat cepat dia meminggirkan motornya dan melihat siapa pengirim pesan itu.

Claire: Ver, Kau bisa datang ke apartemen ku? Ini penting.

Deo mengernyitkan dahinya. Bisa saja Claire membohonginya seperti waktu itu. Ck, sudahlah Deo mengiyakan pesan Claire. Deo mengarahkan sepeda motornya ke apartemen Claire.

Tok tok

Deo mengetuk pintu apartemen Claire dengan malas.

Claire membuka pintunya dengan muka yang berantakan.

"Kau kenapa?" tanya Deo penasaran.

Claire menyuruh Deo memasuki apartemennya. Kemudian Claire memeluk Deo. Claire menangis di dada bidang milik Deo. Deo mengelus pundaknya. Dia benci gadis yang menangis.

"Vero! Kau ingin menikah?!" kata Claire sambil menangis dan sedikit berteriak.

Deo menggeleng. Dia memang tidak akan pernah mau menikah dengan Alexa

"Kata siapa?" tanya Deo

"Kata Alexa!, Dia akan menjadi calon istrimu, Dia membenciku De, Dia tidak ingin aku menjadi sekretaris mu ataupun sahabat mu. Dia mengatakan bahwa aku harus mengundurkan diri sebelum dia membuat ku menderita De!" tangis Claire memeluk Deo lagi.

Rahang Deo mengeras. Sekarang Alexa sudah berani mengancam sahabatnya.

"Jangan menangis. Aku tak akan biarkan itu terjadi"

"Tapi kau jangan katakan kalau kau tau semuanya dari ku. Aku takut dia mengancam ku lagi" kata Claire masih dalam keadaan memeluk Deo

"Tenang saja" kata Deo sambil melepaskan pelukan Claire

Claire mengangguk.

----------------------

Akhirnya kau percaya juga dengan ku Ver.
Dan kau Alex, kau akan dibenci oleh Vero. Misi pertama berhasil.
Misi kedua? Liat saja siapa yang akan menjadi korban.

Claire menghapus air mata palsu nya. Dia melihat Deo keluar dari apartemennya.

Dia segera menelpon Alexa

"Hallo Lex. Kau mau tau siapa yang sedang mendekati Deo?"

"Siapa Claire?" tanya Alexa dari telepon

"Dia masih kuliah, kau cari tau sendiri saja" kata Claire sambil tersenyum sinis

"Kau tau tidak? Namanya?" tanya Alex lagi

"Kalau tidak salah Nad aduh aku lupa Nadya? Eh Nadine. Iya Nadine namanya! " kata Claire pura pura lupa nama Nadine.

"Nadine? Oke termakasih ya Claire. Ternyata kau bisa diajak berteman juga" kata Alexa tertipu.

Claire memutuskan sambungan teleponnya. Dia sekarang tertawa. Claire mengadu domba antara Alexa dan Nadine. Dan keduanya akan terus bertengkar. Claire akan diam saja menonton disamping Alvero.

--------------------------

Ck, ada gitu ya yang selicik Claire.

Jangan lupa vommentsnya.

Konflik panas akan segera dimulai!!

Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang