Fairytale

3.1K 122 19
                                    


Nadine mengendarai mobilnya kerumah pohon yang sudah lama sekali dia tidak kesana. Rumah pohon itu sudah tidak terurus lagi. Alhasil Nadine membersihkan semuanya, dan melihat semua benda benda miliknya masih utuh disana.

Nadine hanya ingin sendiri. Sekarang dia mengetahui perasaan Deo kepadanya. Ck,mengapa dia bodoh sekali tidak menyadari perasaan Deo? Sekarang Alexa dan Deo sedang ada pertemuan keluarga, membahas acara pernikahan mereka, sudah dua kali Nadine telat. Telat menyadari cintanya.

Tiba tiba hujan turun dengan deras, Nadine didalam rumah pohon ini memandangi curah hujan sambil tersenyum, dia rindu hujan.

****

Beberapa orang berpakaian formal yang sedang berbincang dimeja bundar putih itu tampaknya sangat serius. Ya, mereka adalah keluarga Deo dan Alexa.
Mereka datang berdua dengan berdiaman.

"Maaf kami telat, tadi hujan" kata Alexa yang raut wajahnya seakan dipaksakan tersenyum.

"Ya tidak apa, kalian mau pesan apa? Kita akan bicarakan pernikahan kalian sehabis makan" kata Dero yang menyodorkan menu kepada kedua anak itu.

Alexa menatap Deo dan Deo menatap Alexa kembali. Mereka harus berbicara secepatnya

Sehabis makan keluarga mereka berbincang bincang sambil tertawa. Sedangkan Alexa dan Deo kebingungan ingin memulai percakapan dari mana? Sedangkan semuanya sedang tertawa lepas.

"Jadi tanggal berapa kalian akan menikah? Nanti biar catering dan makeup kalian biar tante urus" kata Sherlyl yang menatap kedua anak itu serius.

"Dad, Mom, Sorry. Aku dan Alexa tidak bisa menikah-"

"Kenapa Deo?! Kau jangan bikin malu saja disini" kata Dero yang mukanya sudah memerah.

"Om Dero, ini keinginan aku. Aku tidak mau menikah dengan pria yang tidak aku cintai dan deo juga tidak mencintaiku. Kita mempunyai pasangan masing masing. Kita tak ingin dipaksakan" kata Alexa lancar membuat semuanya membulatkan matanya

"Apa apaan ini? Kalian mempermainkan kita semua?" kata Jean

"Tidak, kami tak bermaksud mempermainkan kalian semua, memang dari awal aku dan Alexa tidak menginginkan perjodohan ini"

"Alex, katakan pada ibu kalau dulu kau sangat menyukai Deo" kata Jean yang menahan emosi.

"Deo mencintai Nadine dengan tulus, Nadine segalanya bagi Deo. Tolong jangan paksa kami, Mom dad. Kami bukan anak kecil lagi. Dan aku, aku sudah mempunyai kekasih juga"

"Kau mencintai Nadine?" tanya Thomas tak percaya.

"Dari awal aku bertemu dengannya waktu Adam masih di indonesia. Aku tidak menaruh sedikitpun perasaanku pada gadis itu. Ketika Adam sudah tidak ada. Adam menitipkan Nadine kepadaku, dia ingin aku menikahi Nadine menggunakan cincin lamarannya. Awalnya aku menolak, tapi lama kelamaan Nadine membuatku jatuh cinta kepadanya sampai sekarang dan aku akan menikahi Nadine dan membuat dua bahagia" kata Deo yang membuat semuanya terdiam, Sherlyl menangis karena perkataan Deo.

"Kalau begitu, untuk apa kau disini?" kata Jean yang membuat Deo merunduk. "Pergi temui Nadine, Deo. Katakan yang sebenarnya" kata Jean sambil tersenyum melihat anak laki laki yang senyumannya sudah mengembang.

"De, maafkan Ayah kalau begitu. Ayah terlalu memaksamu, pergilah temui Nadine"

"Aku tau kau akan melakukannya De, buatlah Nadine bahagia" kata Justin yang membuat semua orang kaget akan kedatangannya.

"Justin? Sejak kapan kau disini?" tanya Jean yang tak percaya anak laki lakinya itu sudah sampai di Jakarta dengan cepat.

"Alexa, Alex menyuruhku untuk datang kesini, lamarlah Nadine"

Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang