New Family

1.9K 97 0
                                    


Malam ini Thomas dan Jean sudah resmi menjadi sepasang suami istri, dan Nadine, Justin, Alexa pun sudah menjadi saudara.

Nadine sedang membereskan kamarnya yang berantakan karena ulah Alexa yang membawa teman temannya masuk kedalam kamar dan membawa aneka snack diatas kasur.

"Kamarmu sudah hancur hehe. Aku akan pindah kekamar sebelah nanti" kata Alexa yang langsung membantu pekerjaan Nadine dan mengepak ngepakan bantal.

Nadine menyiritkan dahinya, dia merasa aneh dengan tingkah laku Alexa dari pagi sampai malam ini. Hari ini Alexa sangat baik dan lembut kepadanya. Entah setan apa yang merasuki dirinya hingga menjadi seperti itu.

"Lex, biar aku saja. Kau bereskan kamarmu saja" kata Nadine yang sedang melipat selimutnya.

"Tidak, aku tau kau sangat lelah jika membereskan kamarmu karena ulah sahabat sahabatku. Kali ini biar aku yang membantumu"

Nadine mengagguk heran dengan saudara barunya itu. Dia tau persis Alexa itu sangat membencinya apalagi sejak dipantai itu.

"Nadine, apa kau mencintai Alvero?" tanya Alexa yang membuat Nadine mengangkat sebelah alisnya. Kenapa Alexa menanyainya seperti itu? Oh, Nadine tau. Pasti Alexa akan mencakar muka mulusnya itu.

"Tidak" kata Nadine singkat dan melanjutkan pekerjaannya.

Alexa terdiam. Nadine melihat raut wajah Alexa.

Kenapa dia tidak senang? Batin Nadine.

"Kau benar benar tidak mencintainya? Aku mencintai Alvero. Tapi Vero mencintai seorang gadis lain" kata Alexa sambil tersenyum kecut.
"Kau tau, bagi Vero gadis itu adalah segala galanya. Aku sangat mencintai dia. Tapi dia sama sekali tidak melihatku, ketika acara perjodohan ku dengannya dia lebih mengutamakan gadis itu. Mungkin aku akan berusaha melupakan Vero" jelas Alexa panjang lebar dan tersenyum kecut. Banyak kesedihan yang muncul dari raut wajahnya.

Nadine memahami perasaan Alexa, bahkan dirinya terbawa oleh cerita Alexa. Nadine mendekati Alexa dengan takut, dia ingin menghibur Alexa. Dan Alexa menerima pelukannya.

"Kau tidak merasakan apa apa Nadine?" kata Alexa sambil menyiritkan keningnya.

"Merasakan apa?" tanya Nadine polos. Membuat Alexa mendengus kesal.

"Aku kira kau menyadarinya"

"Coba jelaskan sekali lagi, mungkin aku akan mencerna nya baik baik"

"Ya, mungkin kau akan mencernanya, ah sudahlah aku lebih baik makan mentega lima kotak daripada mengulang panjang lebar lagi. oh ya satu lagi kita akan makan, lebih baik kau turun dan nanti kita sama sama membereskan kamar lagi" kata Alexa yang langsung keluar kamarnya.

Nadine mengangguk dan mengekori Alexa dari belakang.

Dilihatnya Mom Jean, Thomas, Justin sudah ada dimeja sambil tertawa bahagia. Nadine merindukan suasana seperti ini.

"Hai Nadine, kemarilah Mom memasakanmu fusili. Cobalah" kata Jean yang sedang menyendoki beberapa sendok fusili pada piring Nadine.

"Kau tau fusili adalah makanan kesukaanku. Aku akan menyukai ini" kata Nadine antusias mencicipi masakan ibu barunya itu. Dan rasanya tak jauh dari restaurant bintang lima.

"Bagaimana kau suka?"

"Ini lezat sekali, seperti di restaurant bintang lima , hehe"

"Ah kamu bisa saja" kata Jean yang sedang tersipu malu.

Selama makan Nadine selalu melihat Justin yang tertawa lepas bersama keluarganya. Nadine tersenyum kecil melihatnya.

"Jadi, nanti kau akan bekerja dimana Justin?" kata Thomas yang sedang menyuapkan satu sendok fusili kemulutnya.

"Ah, Justin akan menjadi manajer di perusahaan Scourtnes. Aku memilihnya, karena aku tau dia sangat bisa bekerja dengan baik" jawab Alexa .

"Benarkah? Aku saja tidak mau" kata Justin sambil terkekeh

"Aku dengar, perusahaan mu dengan perusahaan keluarga Atwood akan berkerja sama ya?" kata Thomas

Nadine yang mendengarnya langsung mencerna baik baik.
Atwood? Bukankah itu nama keluarga Deo.

"Oh ya, Alexa akan bertunangan dengan Alvero anak satu satunya di keluarga Atwood" kata Jean yang tersenyum.

"Alvero Deonova? aku sudah mengetahui laki laki itu" kata Thomas.

"Serius?!" Nadine langsung tergelojak kaget mendengarnya.

"Kau kenapa sayang?" kata Thomas yang heran karena tingkah anaknya.

"Ah ti-tidak aku tidak apa apa, jadi kapan kau akan bertunangan dengan Deo, Alex?" tanya Nadine sekaligus mengahlikan pembicaraan.

"Besok aku ingin bertemu dengan Vero. Kau mau ikut?" ajak Alexa

"Tidak, aku ada kelas pagi besok"

"Oh, ya sudah"

***

Tok tok!

Nadine yang sedang berdiri di balkon kamarnya mendengar suara ketukan pintu kamarnya dengan lembut. Dengan malas Nadine membukakan pintu kamar. Dilihatnya Justin sedang tersenyum kearahnya.

"Hai, Nad. Aku ganggu waktu tidur nggak?" tanya Justin sambil menyeringai.

"Tidak, aku belum tidur. Ada apa?"

"Aku hanya ingin kasih tau. Kalau aku akan pergi keluar kota sampai tahun depan" kata Justin yang membuat mata Nadine membulat.

"Ke-kenapa kau ingin keluar kota?"

"Aku akan bekerja di perusahaan yang ada dibandung. Aku rasa jika aku disini akan bertemu mu dan aku tidak akan pernah melupakanmu, jadi lebih baik aku yang pergi. Ketika satu tahun kemudian, kita akan bertemu lagi dan semuanya akan baik baik saja" jelas Justin yang membuat mata Nadine berkaca kaca.

"Hei, baby girl. Kau jelek jika seperti itu terus" ejek Justin yang membuat Nadine makin terisak oleh tangisnya.

"Tidak lucu Just!"

"Lucu! Kau sudah pendek, mungil, hidungmu merah, persis seperti badut"

"Diam! Kau selalu mengejekku, seharusnya malam ini kau memberikanku kenang kenangan"

"Malam ini juga sudah menjadi kenang kenangan" kata Justin yang langsung merengkuh Nadine.
"Yasudah, kau tidur. Jangan terlalu malam tidurnya, lihat matamu persis seperti panda"

Nadine hanya menyeringai dan langsung masuk kedalam kamarnya.

Hembusan angin malam memasuki kamar Nadine lewat pintu balkonnya yang dibiarkan terbuka lebar lebar.
Nadine mengelamkan kepalanya di bantal. Baru saja dia bisa melupakan Justin, dan justin akan pergi keluar kota. Sedangkan Alexa, dia akan bertunangan dengan Deo.

*****

Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang