My Step Brother

1.7K 110 3
                                    


Hampir jam sepuluh Nadine dan Justin masih berjalan jalan.

"Nad, sudah hampir jam sepuluh. Aku antar kau pulang ya, pasti Dad-mu mencarimu" kata Justin sambil memegang tangan Nadine.

Sesampai dirumah, Justin membukakan pintu untuk Nadine yang tengah membawa hadiah hadiah dari Justin.

"Just, terimakasih ya atas semuanya"

"Sama sama sayang" kata Justin yang sekarang sudah memanggil Nadine dengan kata 'sayang'

Nadine tersipu malu dan menahan senyumnya

"Ya ampun, kalau kau ingin senyum, senyum saja tak usah ditahan seperti itu haha" kata Justin yang mencubit pipi Nadine pelan.

"Kamu mau masuk dulu Just? Ada Dad didalam"

Justin melirik jam yang ada ditangan kirinya. "Sudah terlalu malam Nad, tak enak dengan tetangga. Maaf ya, aku menitipkan salam saja buat ayahmu, tak apa kan?"

Nadine mengangguk sembari tersenyum. "Iya tak apa, mungkin lain kali kau bisa berkenalan dengannya"

"Pasti. yasudah, selamat malam sayang. Tidurnya jangan malam malam maksudnya kau jangan memikirkan aku terus hehe" canda Justin sembari mengecup bibir Nadine sekilas dan mengacak rambutnya pelan. "Aku pulang ya" pamit Justin.

Nadine mengangguk menahan teriaknya yang ingin pecah. "Iya, hati hati"

Nadine masih melihat mobil Justin dari kejauhan. Pipinya memanas dan memerah seperti kepiting rebus. Tadi dia baru saja dicium oleh Justin.
Lagi lagi dia tersenyum jika mengingatnya.

Nadine melangkah menuju rumahnya.

Dilihatnya ayahnya sedang bersama perempuan yang suara nya berkisar 40 tahunan, tetapi wajahnya masih sangat muda. Nadine mengetahui kalau itu adalah calon ibu tirinya. Nadine tersenyum dan menyalimi calon ibu tirinya.

"Ini namanya Nadine? Cantik sekali. Waah kau membawa bunga. Ada kekasihmu ya?" tanya perempuan itu yang diperkirakan Nadine untuk menjadi ibu tirinya dan membuat wajah Nadine memanas lagi.

"Loh, kau memiliki kekasih Nad? Mengapa aku tidak tau?"

"Nadine baru saja berpacaran dengannya Dad. Tadi Nadine ingin menyuruhnya masuk tetapi dia bilang ini sudah terlalu malam" jelas Nadine

Thomas mengangguk sambil tersenyum.

"Kau pasti sudah tau kan wanita ini akan menjadi ibu tirimu?"

"Ya aku sudah tau, kapan kalian menikah?" kata Nadine tersenyum ramah

"Hari sabtu besok Nad, kita besok akan mengadakan makan malam bersama dengan keluarga. Anggap saja pertemuan keluarga"

"Itu namanya memang pertemuan keluarga Dad" kata Nadine memelas.

Wanita yang di hadapannya tertawa.

Nadine menepuk keningnya, Bella pasti sudah tertidur di kamarnya.

"Dad, Bella masih ada?"

"Masih, tadi Bella sempat berkenalan juga dengan calon ibumu"

Nadine mengangguk paham. "Ya sudah Dad, Mom. Nadine keatas dulu ya. Selamat malam" pamitnya.

Nadine berlari kecil menuju kamarnya.
Sesampai dikamarnya dia meletakan semua pemberian dari Justin dan membangunkan sahabatnya itu.

"Bella" kata Nadine sambil mengguncang tubuh Bella.

Bella mengerang kecil dan menguap "Nad, anak ku ingin tidur" kata Bella yang menutup matanya.

"Bel, aku ingin bercerita. Tadi Justin menyatakan cintanya padaku. So sweet sekali!" kata Nadine gembira dan memeluk boneka pemberian Justin.

Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang