1

18K 454 6
                                    

Semoga kalian suka ya sama cerita ini. Di mulmed ada Rizaldi tuh ekwk.
Selamat membaca

"Ewh,lo kok mau sih suka sama adek kelas?" kata Rere.

"Gak banget ih suka sama adek kelas kayak dia yang sombongnya minta ampun" kata Sisi.

"Lo suka sama Rizaldi anak 10ipa4 itu? Yang katanya sombong? Gantengan mana sama gue?" tanya Reza.

"Kayak pedofil ajalo Vi suka sama adek-adek." semprot Nindi telak.

Yah,seperti itulah tanggapan temen gue pas tau kalo gue suka sama adek kelas.

Apa salahnya sih gue suka sama adek kelas? Toh yang suka kan gue,bukan mereka.

Waktu SMP gue juga sering pacaran sama adek kelas. Kenapa gue suka sama adek kelas?

Gue suka sama adek jelas bukan karena gue pedofil seperti yang di bilang Nindi. Gue suka sama adek kelas ya karena waktu SMP, kebanyakan pacar gue adek kelas.

Lagian kalo gue pacaran sama yang seumuran, pasti kita sering berantem. kenapa? ya karena kita sama-sama egois. tapi tergantung yang ngejalani.

Nah,kalo pacaran sama yang di atas kita. Hmm,gimana ya. Gue sempat pacaran sama yang di atasan gue pas SMP,dan yang ada di pikirannya hanya seks(?) ewh.

"Vi." teriak mama dari balik kamar ku.

"Ya ma,sebentar." aku berjalan ke arah pintu lalu membukanya.

"Yaampun Vi. Kenapa baju yang kamu pakai masih kayak gini? Cepat mandi dan pakai baju yang bagus. Kamu gak lupa sama hari ini kan?" mama mengingatkan.

Aku memutar malas bola mataku. "Iya ma. Vivi gak lupa."

"Yaudah mandi,mama tunggu di ruang tamu." lalu mama pergi dari depan kamarku.

...

Setelah selesai mandi dan memakai pakaian bagus seperti yang mama ingin kan. Huuft.

Aku hanya memakai bedak natural dan lipbalm.

Aku menuruni anak tangga lalu berjalan ke ruang tamu. Terlihat ada mama,paman,tante Ara,om Ivan dan...

"Eh,itu Viara udah turun." kata tante Ara sambil tersenyum.

Aku balas tersenyum. Senyuman ku luntur saat melihat matanya.

Aku mendekat ke tante Ara dan om Ivan,lalu menyalim mereka. Tidak dengan 'dia'.

Aku tidak langsung duduk dan bergabung dengan percakapan mereka yang mungkin tidak aku mengerti.

"Ma, bang Adit dimana?" tanyaku.

"Ada di kamar. Sana kamu susul bang Adit di dalam." kata mama. Aku mengangguk.

"Bang Adit." kataku lemas lalu berdiri di sampingnya.

"Hm."

"Itu cowok yang di depan namanya siapa?" tanyaku hati-hati.
'Semoga bukan dia'

"Rizky."
'Waah. Alhamdulillah'
"Kenapa? Lo suka sama dia?" tanya bang Adit sambil menaik turunkan alisnya.

"Ewh ogaah banget gue suka sama dia. Hiih geli gue" kata ku.

"Terus?"

"Yaah gak papa sih. Cuma nanyak aja bang"

"Yaudah yuk keluar" ajak bang Adit. Aku mengangguk.

Aku berjalan di belakang bang Adit.

"Yaudah yuk,kita berangkat." ajak om Ivan.

"Vi,kamu bareng anaknya tante Ara ya. Soalnya tempat di belakang ada barang." kata mama langsung membuatku melotot.

Arrogant Boy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang