15

2.9K 161 0
                                    

"Rizaldi kemana sih? kok gak ada kabar udah seminggu." ucap Via khawatir.

"Kenapa sayang?" tanya mama.

"Gapapa kok ma." jawab Via tersenyum.

"Vi, gimana hubungan kamu sama Rizaldi? Baik-baik aja kan?" tanya mama. Via mengangguk.

"Kalo kalian ada masalah, kasih tau mama ya." ucap mama

"Ih mama, emangnya kita ngapain? sampai ada masalah." jawab Via sebal.

"haha kan mana tau, mama ya gak tau masalah kalian. Kan yang ngejalani hubungannya bukan mama." kata mama lalu pergi dari ruang tamu.

Sudah berpuluh-puluh kali Via mencoba menelpon Rizaldi, hasilnya tetap sama. Mengirim pesan dari Line juga, dan tetap tidak ada balasan. Itu membuat Via sangat khawatir, dia tidak tau harus mencari Rizaldi dimana.

Via masuk ke dalam kamarnya, tidak sengaja dia melihat boneka Rilakkuma. Boneka itu dia dapat dari Rizky, pas dia pergi ke timezon bersama Rizky.

"Rizky." ucap Via tiba-tiba.

Lalu Via menelpon Rizky.

"Iky"

"Ada apa Vi?"

"Lo tau kan dimana Rizaldi"

"Gue gak tau"

"Dia ada di rumah?"

"Jumpain gue di cafe dekat komplek."

Sambungan terputus. Via bersiap-siap bertemu dengan Rizky, banyak yang ingin Via tanyakan tentang Rizaldi.

Via sudah sampai di cafe, dia sedang menunggu Rizky. Via sudah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk Rizky.

"Vi" sapa Rizky saat dia sudah sampai di cafe. Via menoleh.

"Ky, Rizaldi dimana?" tanya Via.

"Iya ya bentar Vi." jawab Rizky.

"Tapi lo harus janji sama gue, kalo udah tau dia dimana jangan tanya kenapa sama gue. Gue juga gak tau mau jawab apa." sambung Rizky. Via mengangguk.

Rizky menceritakan dimana Rizaldi berada, dan juga menceritakan bahwa dia bukan anak dari Ara. Via kaget mendengar cerita Rizky.

"Kenapa dia gak bilang sama gue kalo dia mau pergi ke Amerika?" ucap Via sedih.

"Vi, kan udah gue bilang jangan tanya kenapa. Gue juga gak tau alasan pastinya." kata Rizky kesal.

"Ya ampun, kapan dia balik?" tanya Via khawatir.

"Gak tau kapan, dia gak bilang." jawab Rizky.

"Vi" ucap Rizky. Via hanya menjawabnya dengan gumaman. "Lo mau kan nunggu dia sampai balik?" tanya Rizky.

"Ck. Apa alasan gue gak nunggu dia balik?" tanya Via balik. Rizky mendecak. "Terus, lo masih mau kan sama dia. Walaupun lo udah tau kalo dia bukan anak nyokap gue? melainkan anak bokap gue?" tanya Rizky lagi.

Via terdiam. " Vi" kata Rizky.

"Gak ada alasan buat gue ngejauhin dia Ky." jawab Via tersenyum. Rizky juga ikut tersenyum.

'beruntung banget lo punya Via, Zal.' batin Rizky.

***
Via bangun dari tidurnya, hari ini dia ada jadwal mata kuliah pagi. Via sangat-sangat malas untuk bangkit dari kasur kesayangannya.

Dengan malas Via masuk ke dalam kamar mandi. Setelah dia selesai mandi, kini dia balik lagi ke kasurnya. Kalian tau apa yang membuat dia malas untuk pergi kuliah? Dia malas bertemu dengan Dani, cowok yang selalu nempel sama Via saat bertemu di kampus. Dan sialnya lagi, jadwal Dani dan Via sama. Seminggu dua kali, Via selalu di ikuti sama Dani.

"Masuk pagi Vi?" ucap mama. Via hanya mengangguk sambil memasang wajah yang di tekuk.

"Kok gitu mukanya? Ada apa Vi?" tanya mama.

"Mama tau kan cowok yang pernah aku ceritain ke mama? Yang dia nempel sama aku terus?" ucap Via sebal. Mama Via hanua diam.

"Vi" ucap mama. Via hanya menjawabnya dengan gumaman karena sedang makan.

"Kamu tau Rizaldi dimana sekarang?" tanya mama tiba-tiba.

Via kaget, hampir saja roti yang ia makan keluar.

"Mama tau dia dimana?" tanya Via. Mama Via mengangguk.

"Sebearnya ada lagi yang mau mama bilang. Tapi, sebaiknya mama cerita tunggu kamu pulang kuliah aja." kata mama. Via terdiam sebentar, memikirkan apa yang akan mamanya ceritakan. Lalu Via mengangguk.

"Vi berangkat ya ma." pamit Via. Mama mengangguk.

Sampainya di kampus Via memarkirkan mobilnya, dia berhati-hati saat ingin keluar. Dia berjaga-jaga kalo aja Dani akan muncul di hadapannua tiba-tiba.

Via melihat sekeliling saat turun dari mobilnya. Dan ternyata dia melihat Dani yang baru saja memarkirkan motornya, begitupun sebaliknya. Via sudah merutuki dirinya kenapa dia terburu-buru keluar dari mobilnya.

Via berjalan memasuki koridor kampus, Via sudah mempersiapkan diri kalo aja dia di tarik sama Dani. Saat mereka berjalan berselisihan, ternyata dia sama sekali tidak menyentuh Via. Akhirnya Via bisa bernapas lega.

Via masuk ke dalam kelasnya. Sampainya di kelas, dia duduk menunggu dosen datang.

Yang Via lakukan saat menunggu dosen dateng adalah membaca chat / pesan history dia dan Rizaldi.

Via sangat merindukan pacarnya itu, walaupun dia mengetahui keberadaan Rizaldi dimana. Tapi, tetap saja Via merasa sakit. Kenapa Rizaldi tidak memberitahukan hal ini kepada Via.

"Selamat pagi" ucap dosen yang baru saja masuk. Via mematikan ponselnua lalu menyimpannya ke dalam tas.

Tidak ada gangguan selama proses dosen menerangkan.

Selesai kuliah, Via ingin cepat pulang. Karena cerita mama nya yang menggantung.

Saat Via ingin membuka pintu mobilnya, dia merasa tangannya di tarik. Lalu Via kaget melihat Dani lah yang menarik tangannya dengan senyuman.

Via akui bahwa Dani mempunyai senyuman yang sangat manis. Bahkan mengalahi senyuman Rizaldi. Tapi, di hati Via masih tetap Rizaldi.

"Hai Vi." sapa Dani. Via hanya membalasnya dengan gumaman.

"Jutek amat." kata Dani. Via memutar malas bola matanya.

"Ada apa? Gue mau pulang?" tanya Via dingin.

"Nanti malam gue main ke rumah lo ya?" tanya Dani dengan percaya diri.

"Gak bisa. Gue mau pergi." balas Via lalu masuk ke dalam mobil. Via melihat Dani tersenyum dari balik kaca mobil.

'Cowok aneh'

Arrogant Boy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang