17

2.9K 173 0
                                    

Kalau kita bersama, kita tidak akan kesepian. aku.. aku akan menunggu mu, karna aku.. karna aku mencintaimu.

***

Sudah beberapa bulan Via menulis karangan ceritanya, setiap tidak ada jam kuliah dia melanjutkan ceritanya. Dia tidak tau bagaimana ending ceritanya, karna sampai saat ini juga dia tidak mendapatkan kabar dari Rizaldi.

Via membuka aplikasi line, dia berharap Rizaldi mengirim pesan untuknya. Sulit memang menerima kenyataan, yang ditunggu-tunggu tidak memberi kabar sampai sekarang. Dengan perasaan sedih Via meletakkan ponselnya di atas kasur.

Dia menghela napasnya berat, mau sampai kapan dia mengarang cerita tersebut. Bahkan Via tidak tahu hubungan mereka berlanjut atau tidak.

Via menarik selimutnya lalu menutup matanya, andai saja semua ini mimpi. Tolong bangun kan dia segera mungkin. Akhirnya dia terlelap dengan hati yang sedih.

Via membuka matanya, dia sangat-sangat malas untuk melakukan aktivitas. Jam menunjukkan pukul 4 sore, dia segera bangun lalu masuk ke kamar mandi.

Via mulai berlari dari rumahnya ke ujung komplek, setiap hari dia melakukan joging sore untuk mengurangi bayang-bayang Rizaldi dari pikirannya.

Merasa lelah berlari, dia duduk di bangku taman ujung komplek. Banyak orang melakukan yang Via juga lakukan, kebanyakan orang tua yang berada di taman. Hanya sekedar berjalan santai menikmati hangatnya sore.

"Via," ucap seseorang, Via menoleh ke samping melihat orang yang memanggilnya tadi. Dani.

"Kenapa?" jawab Via.

Akhir-akhir ini Via dan Dani terlihat dekat.

Flashback on

"Dek, lo kok jahat banget sama Dani?" tanya Adit.

"Jahat gimana?" tanya Via balik. Adit memutar bola matanya.

"Gak usah pura-pura gak tau deh, dia cerita semua sama abang. Baik sikit napa kalo sama dia, dia cuma mau berteman doang sama lo." ucap Adit.

"Terus gue harus gimana?" kata Via.

"Lo harus baik sama dia, mungkin aja lo lupa sama Rizaldi yang entah kapan balik." ucap Adit.

"Apa?! Jadi, maksud bang Adit gue harus baik ke Dani supaya kita dekat. Terus kita pacaran, supaya gue lupa sama Rizaldi?! Enggak bang, gue gak akan pernah mau ngelupain Rizaldi. Titik!" ucap Via berapi-api.

"Jadi, lo beneran nunggu Rizaldi? Sampai kapan?" tanya Adit.

"Sampai gue capek, dan gue akan berhenti sendiri tanpa di suruh." jawab Via.

Adit berjalan ke arah Via, Adit menepuk pucuk kepalanya sambil tersenyum.

"Ciee adek abang gue udah gede'. Yaudah kalo lo masih mau nunggu silahkan, tapi jangan sampai lo cuek sama sekitar." ucap Adit. Via mengangguk.

Flashback off

"Sendiri aja? Bang Adit mana?" tanya Dani.

"Dirumah, lagi molor." jawab Via.

"Udah lama disini?" tanya Dani.

Via menggeleng "Baru aja gue duduk." Dani mengangguk.

"Gue laper, makan bakso disana yuk." ajak Dani sambil menunjuk tukan bakso.

"Joging, tapi makanan nya bakso." jawab Via memutar bola matanya.

Dani hanya menyengir, lalu mereka berjalan ke tukang bakso yang di tunjuk Dani.

Arrogant Boy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang