10

3.3K 178 0
                                    

Author pov

Sudah hampir satu bulan mereka menjalin hubungan dengan baik-baik. Berantem hanya sekedar salah paham, dan mereka berhasil memecahkan masalahnya.

Dan selama satu bulan, hari-harinya di penuhi canda dan tawa mereka. Via sangat bahagia berada di samping Zaldi, begitu juga dengan Rizaldi.

"Apapun yang terjadi dan apapun masalah yang kita punya, kumohon jangan pernah ada kata putus, kita bisa selesaikan semua masalah kita dengan tenang. Aku gak mau kehilangan kamu." itu janji Rizaldi dan Via.

Tanpa mereka sadari, kebahagian mereka akan hilang. Tidak seperti hari-hari biasanya. Setiap hubungan pasti ada badai yang sangat kuat untuk meruntuhkan suatu hubungan. Kalo kita bisa saling mengerti pasangan kita, maka badai itu akan sangat gampang untuk di singkirkan.

***
Via sedang duduk di cafe, dia menunggu teman SD nya yang akan datang. Begitu temannya Via memberikan kabar bahwa temannya akan datang ke Jakarta, Via mengajaknya bertemu di cafe ini.

"Vivi," ucap seorang cewek. Via mengalihkan pandangannya dari ponsel. Betapa senangnya Via bertemu dengan sahabat SD nya.

"Mita," ucap Via sambil memeluknya. Mita hanya terkekeh.

"Lo apa kabar Mit? Gila, tambah cantik aja lo." puji Via.

"Haha gue baik kok. Biasa aja tuh, Lo juga makin cantik Vi." puji Mita balik

"Btw lo sendirian nunggu gue? Doi lo kemana?" tanya Mita.

Via sudah menceritakan semuanya, berawal dia suka sama Rizaldi sampai hubungan mereka yang sudah baik ini. Via sudah menganggap kakak nya.

"Pacar gue lagi main futsal," ucap Via.

"Lo yakin dia lagi main futsal? Terus kenapa lo mau aja pergi sendiri tanpa dia?" tanya Mita.

"Gue gak mau over sama pacar gue, itu kan hobi dia. Gue gak bisa ngelarang dia." jawab Via.

"Oh, ohiya. Cowok lo siapa namanya? Rizaldi kan? Kok namanya sama kayak mantan gue?" tanya Mita.

"Iya, ohiya gue baru inget kalo nama mantan lo juga Rizaldi. Yang lo bohongin kan? Padahal bukan dia yang buat lo hamil. Haha." kata Via terkekeh.

"Iya Vi, dia gampang banget di goda. Padahal gue ngejebak dia, eh ternyata. Yaudah gue ambil kesempatan." ucap Mita percaya diri.

"Terus gimana sama anak yang lo kandung?" tanya Via.

"Anak? Helloow Via, ya gue gugurin lah. Mana mau gue lahirin anak kalo bapaknya om-om mesum. Ogah banget gue." ucap Mita.

"Apa?! Lo gugurin tuh anak? Sinting lo ya?" ucap Via terkejut.

"Udah ah, besok kita ketemu lagi ya. Ntar malem gue mau jumpa sama partner ONS gue." ucap Mita.

"Mita! Lo gak tobat juga?" ucap Via kesal.

"Tenang aja, partner gue pake pengaman." Via hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sahabatnya tidak berubah.

***

From: Rizaldi❤
Kamu di rumah? Aku di ruang tamu sayang.

Setelah membaca pesan dari pacarnya, dia langsung keluar kamar dan menuju ruang tamu.

"Hai, kenapa baru bilang kalo mau kesini?" tanya Via.

"Aku kangen sama kamu," ucap Rizaldi lalu memeluk Via sayang.

"Di, gue mau cerita tentang sahabat gue SD." ucap Via.

"Oh, yang ketemu tadi siang?" tanya Rizaldi. Via mengangguk.

"Namanya Mita."

Deg! Mendengar nama itu membuat Rizaldi tegang.

"Dia bilang nama mantannya sama kayak nama kamu, aneh banget kan bisa samaan namanya sama kamu." ucap Via.

Mendengar kelanjutan ceritanya membuat Rizaldi menjadi gelisah, dia tidak tenang Via menceritakan sahabatnya yang bernama Mita. Rizaldi mempunyai firasat Mita yang Via maksud adalah mantannya dulu.

Dielusnya rambut Via "Terus, kalian cerita apa aja?" tanya Rizaldi menghilangkan ketegangan.

"Tapi mantannya bodoh banget, mau aja di bodohin sama Mita. Katanya dia hamil, terus minta tanggung jawab. Tapi Rizaldi gak mau, jadi dia gugurin kandungannya. Kan dosa gugurin anak." jelas Via.

"A-apa? Dia gugurin kandungannya?" tanya Rizaldi kaget. Via mengangguk.

"Dia gak mau punya suami om-om, karena anak yang dia kandung itu anaknya si om. Tapi dia belum tobat juga, masih main ONS. Tapi kamu jangan bilang siapa-siapa kalo aku ceritain ini ke kamu." kata Via. Rizaldi mengangguk lalu mencium pucuk kepala Via.

'Gila, gila, ternyata gue dibohongi. gila banget tuh anak, Mita, lo gak akan tenang hidup di Jakarta.' batin Rizaldi.

"Futsal tadi gimana?" tanya Via.

"Biasa kayak kita main." jawab Rizaldi.

"Hwaaaa aku bosen, main game yuk." rengak Via.

"Mau main apa?" tanya Rizaldi.

"Gak tau." ucap Via sambil menyembunyikan wajahnya di dada Rizaldi. Rizaldi mengelus rambut Via.

Entah sejak kapan Via tertidur di dekapan Rizaldi. Rizaldi terkekeh melihat Via ketiduran. Rizaldi menggendong Via, lalu berjalan ke kamar Via. Dia membaringkan tubuh Via perlahan, lalu menyelimutinya.

Sebelum pergi, Rizaldi mencium kening Via dan mengelus pipi Via. Setelah itu Rizaldi pergi dari rumah Via.

***
Rizaldi pov

"Ky, dimana?"

"..."

"Ada orang dirumah selain lo?"

"..."

"Oke, tunggu gue."

Gue mematikan sambungan telponnya, lalu gue mengebut menuju rumah. Setelah sampai dirumah, gue masuk ke dalam kamar. Gue lihat Rizky lagi main PS.

"Mita kembali." kata gue sambil merebahkan badan di kasur.

"Apa?! Lo lagi gak bercanda kan?" tanya Rizky terkejut.

"Gue serius. Tadi Via cerita."

"Via? Dia tau Mita?" tanya Rizky (lagi). Gue mengangguk. Dan akhirnya mengalirlah cerita Via tanpa ada yang ketinggalan.

"Gak sangka gue, ternyata Via dan Mita sahabatan? Lo harus jaga baik-baik Via, kalo lo mau hubungan kalian gak rusak." Rizky memperingati.

"Bukan gue yang harus jaga Via, tapi lo yang harus jaga dia." kataku.

"Gue? Yang benar aja." tolak Rizky. Gue hanya menaikkan alis satu.

"Kenapa harus gue? Yang pacaran kan elo, kok jadi gue yang harus jaga dia." ucap Rizky kesal.

"Gue udah buat rencana untuk ngejebak Mita. Tolong, lo jagain Via selama gue gak di samping dia." pintaku. Lalu dia mengangguk.

'Oke Mita, lo liat apa yang akan terjadi sama lo.'

Arrogant Boy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang