2

6.8K 366 2
                                    

Rizky pov

"Vi,jawab pertanyaan gue." kataku sambil mengusap pucuk kepalanya.

"Iky, karena kita udah disini mending kita main sekalian yuk. Ntar gue bilang sama mama kita disini." elak Viara.

"Yaudah, kita mulai dari mana?" tanyaku.

"Iky, gue mau naik tornado. Ayoo kesana." Viara merengek sambil menarik tanganku.

Aku terkekeh geli melihat tingkah Viara. "Sabar Vi" kataku sambil merangkulnya.

Kami sudah berkeliling di tempat permainan ini, dan hampir semua permainan sudah kami takhlukan.

Dan kalian tau,dia tidak merasa capek sama sekali. Dan tidak henti-hentinya merengak kepadaku.

"Iky,ke tempat boneka itu ya. Tapi lo yang main" ajak Viara sambil menuju ke tempat yang inginkan.

"Gue mau boneka itu Ky, Rillakkuma. Harus dapat ya Iky" katanya memberi semangat kepadaku sambil mencubit pipiku. Aku tersenyum melihat tingkahnya.

'Demi lo Vi. Susah banget sih narik bonekanya' batinku.

"Yaap." akhirnya aku mendapatkan juga boneka itu.

Aku memberinya ke Viara. Kalian tau bagaimana respon Viara setelah aku memberinya boneka.

"Aaaa.. Makasih Iky sayaaang. Duuh, lo bener-bener yang terbaik deh Ky." teriaknya sambil memelukku dan bonekanya. Lalu mencium pipiku sekilas.

Aku tersenyum.

"Yaudah, kita ke restoran yuk Vi." ajakku sambil menarik tangannya keluar dari tempat ini.

°°°

"Yaampun. Kalian lama banget sampainya. Ini apaan Vi kamu bawa boneka? Gedek banget lagi." cerocos tante Lala (mama Vi).

"Hihi. Ini ma,tadi Vi lupa kasih tau mama kalo Vi sama Iky ke TimeZone yang di lantai 2 ma." kata Vi sambil duduk di sebelah tante Lala.

"Apa? Iky?"

"Iya ma. Iky." kata Vi sambil menunjukku.

Aku yang ditunjuk pun hanya senyum-senyum.

"Wah wah, kayaknya nanti kita jadi Best-an nih" ucap mama.

"Ma " kataku memperingati mama agar tidak keterusan bicara.

"Cie, adek abang udah gak jombs lagi" kata bang Adit sambi mencolek dagu Vi.

"Ih abang. Vi masih aman aja sama status jombs Vi." ucap Vi kesal sambil membuang pandangannya.

"Iky, mending kita gak usah kesini. Kita main lagi yuk" pinta Vi.

'Gue sih mau aja Vi, kasihan yang di sebelah gue'

Sedangkan aku dilirik sama sebelahku. Siapa lagi kalo bukan Rizaldi.

"Sama bang Rizaldi aja Vi lo pergi lagi. Gue laper, gue mau makan" elakku sambil mengambil makanan yang ada di depan meja.

"Ih, Iky jahaaat."

'Maaf ya fi, gue gak mau bikin kembaran gue sedih'

Viara pov

"Iya Vi, di temeni Rizaldi aja." usul tante Ara.

'Gilaaak, gue pergi berdua sama Rizaldi? Bisa beku tempat bermainnnya'

"Gak deh tan, Vi mau makan juga. Biar selesai makan biar bisa bareng Iky lagi " kataku sambil tersenyum.

Setelah selesai makan, aku izin ke toilet. Setelah aku sampai di toilet, aku membuka ponsel dan menelpon nomor seseorang.

"Za, lo dateng kesini deh. Tolongin gue Za please" kataku memohon.

"Ada apa Vi? Gue ngantuk."

"Ih, lo jahat banget Za. Lo tega sama gue? Main sendiri di Timezone?"

"Hah? Lo ngapain ke TimeZone sendiri? Bentar 15 menit lagi gue kesana."

"Hehee.. Makasih ya Reza sayaaang, cepetan ya datengnya bye" aku memutuskan sambungan telpon.

Setelah sampai meja. "Udah selesai? Kita pulang yuk." kata tante Ara.

"Vi masih mau disini. Nunggu teman Vi, katanya bentar lagi sampai." kataku.

"Loh? Kamu gak capek sayang? Dari tadi kamu kan udah main terus." tanya mama khawatir.

"Iya mama ku sayaaang. Vi gakpapa kok ditinggal sendiri" aku mengedarkan pandanganku mencari Reza,siapa tau udah sampai. 'Nah'

"Itu teman Vi, yaudah Vi ke bawah ya ma. Mau main-main lagi hehee" kataku lalu pergi dari restoran ini.

"Vi, kok bisa ada Rizaldi?" tanya Reza setelah kami sampai di TimeZone.

Dan kalian tau apa yang aku jawab?.

"Eza,kita main itu yuk" elakku sambil menunjuk ke atas.

Rizaldi pov

Setelah sampai rumah aku masuk ke dalam kamar. Aku menghela napas sebentar lalu berbaring di atas ranjang.

"Lo jangan salah paham sama Vi. Dia manggil nama gue Iky, bukan karena kami pacaran atau dia suka sama gue. Dia manggil nama gue Iky karena tadi gue bilang dia cantik." kata Rizky santai.

"Lo bilang dia cantik?" tanyaku sambil membenarkan posisi ku menjadi duduk.

"Gue akui dia emang cantik bro, gue gak bisa bohong. Kenapa lo gak jujur aja sama perasaan sendiri. Kasihan gue, ntar ada yang embat Vi nya."
"Lo gak liat gimana cara temannya natap dia? Udah gue tebak kalo dia suka sama Vi."

Aku menunduk sambil memejamkan mata.

'Apa sekarang?'

Rizky menepuk bahuku. "Lo nyatain sekarang, sebelum telat." ucapnya sambil tersenyum.

Ya, aku sering bercerita tentang Viara sama kembarannku ini Rizky. Mulai dari awal aku tau kalau Viara suka sama gue, sampai sekarang gue juga ikutan suka sama dia. Dan, kejadian kemaren. Semoga Vi gak salah paham.

"Thanks bro"
"Bantu gue ya" kataku sambil tersenyum.

"Bantu apaan?" tanya Rizky.

Aku tersenyum lagi karena tiba-tiba saja rencana seperti itu melintas begitu saja di pikiranku.

Arrogant Boy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang