Part 14

14.6K 1.2K 15
                                    

~Cause if you like the way you look that much,
Oh, baby you should go and love yourself,
And if you think that i'm still holdin' on to something,
You should go and love yourself~

Justin Bieber - Love yourself.

***

Liburan telah berakhir. Itu artinya (Namakamu) harus kembali ke bersekolah. Huh.

(Namakamu) berdiri di depan pagar rumah menunggu Iqbaal. Katanya lelaki itu akan menjemputnya. Tapi sudah jam 06.30 Iqbaal belum juga datang.

(Namakamu)AD : Baal udah dimana?

(Namakamu)AD : Sayang.

(Namakamu)AD : Ini udah jam setengah tujuh loh.

(Namakamu)AD : Jadi jemput nggak sih?

(Namakamu) mengirimi Iqbaal pesan lewat line, tapi tidak ada satu pun yang di balas. Jangankan dibalas, di read saja tidak.

"Kamu kemana sih, Baal." Gumam (Namakamu) sambil menempelkan ponsel ditelinganya. Ia sedang mencoba menghubungi Iqbaal. Tapi tidak di angkat.

"Loh, kamu belum berangkat?" Tanya Mama Linda menatap anaknya yang masih berdiri di depan pagar rumah.

"Aku masih nunggu Iqbaal, tapi dia nggak dateng-dateng juga." Jawab (Namakamu) dengan wajah cemberut.

"Minta anterin Mang Asep aja. Ini udah siang loh, nanti kamu telat lagi." Ucap Mama Linda.

"Yaudah deh." Ucap (Namakamu) pasrah.

"Mang Asep." Panggil Mama Linda.

Seorang lelaki paruh baya muncul. "Iyah, Nyonya ada apa?" Tanyanya sopan.

"Tolong anterin (Namakamu) sekolah ya." Kata Mama Linda. Mang Asep mengangguk dan berpamitan untuk mengambil mobil di garasi.

"Udah ah, jangan cemberut gitu. Siapa tau Iqbaal ada urusan mendadak." Kata Mama Linda tersenyum.

(Namakamu) mengerucutkan bibir. "Aku berangkat, Ma." Pamit (Namakamu) mencium punggung tangan Mamanya.

Mama Linda tersenyum dan mencium pipi anaknya sekilas. "Belajar yang bener ya!" Nasihatnya. (Namakamu) tersenyum dan segera masuk ke dalam mobil.

(Namakamu) menempelkan kepalanya di kaca mobil. Make acara lampu merah segala lagi. Batinnya.

(Namakamu) memperhatikan mobil-mobil yang berada di samping kanan dan kirinya. Matanya berhenti pada mobil yang sepertinya ia kenal. Bukankah itu mobil Iqbaal? Dia memperjelas penglihatannya. Ya, benar itu mobil kekasihnya! Tapi, sepertinya Iqbaal tidak sendirian. Ada seorang gadis yang duduk disampingnya.

Siapa gadis itu? Apa itu Teh Ody? Tapi tidak mungkin Teh Ody memakai seragam sekolahnya. Ketika (Namakamu) ingin membuka kaca mobil, lampu hijau sudah menyala.

Sepanjang perjalanan (Namakamu) masih memikirkan tentang gadis yang berangkat bersama Iqbaal. Apa ini alasan Iqbaal tidak jadi menjemputnya?

Kenapa kamu nyuruh aku nunggu, Baal. kalo ternyata kamu berangkat sama cewek lain.

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang