Part 26

14.1K 1.1K 27
                                    

(Namakamu) berdiri didepan pintu kelasnya. Sesekali dia menoleh ke kanan dan kiri seperti mencari keberadaan seseorang. Dan, dapat! Dia berhasil menemukan seseorang yang ia cari.

"Ari!" Panggilnya sambil melambai-lambaikan tangannya.

Ari ikut melambaikan tangan kepada kekasihnya. "Hai, lama ya?" tanyanya. Kini dia sudah berdiri di hadapan (Namakamu).

"Nggak kok. Udah selesai latihan futsalnya?"

"Udah. Mau pulang sekarang?" tanya Ari.

"Duduk dulu sebentar. Emangnya nggak capek apa." (Namakamu) menarik tangan Ari untuk duduk dibangku yang berada di koridor, "Nih, minum." ucapnya menyerahkan sebotol minuman kepada Ari.

"Thank you." Ari langsung meneguk minuman yang diberikan oleh (Namakamu) hingga habis tidak tersisa setetes pun. Sehaus itukah?

"Anjir, haus banget ye pak?" Ledek (Namakamu).

Ari memberikan cengiran lebarnya. "Ayo, pulang sekarang."

"Kamu emang udah nggak capek?"

"Udah nggak dong. Kan, udah liat wajah kamu yang ngegemesin ini." Ucap Ari sambil mencubit kedua pipi (Namakamu).

(Namakamu) meringis memegangi kedua pipinya. "Sakit tau."

"Maaf deh maaf, coba sini abang liat mana yang sakit." Ari menangkup kedua pipi (Namakamu) dengan kedua tangannya.

Cup. Ari memberikan kecupan singkat di pipi kanan (Namakamu). "Nah, udah nggak sakit lagi kan?"

(Namakamu) diam dan menundukan kepalanya untuk menyembunyikan pipi meronanya. Ah, gadis itu terlihat sangat lucu jika sedang blushing seperti itu.

"Nggak usah nunduk ah, aku jadi nggak bisa liat pipi kamu yang merah kan." Goda Ari yang membuat pipi (Namakamu) semakin merah.

Sial. Rutuk (Namakamu) dalam hati.

Ari tertawa kecil melihat (Namakamu) yang masih menunduk. Dengan gemas, lelaki itu merangkul bahu kekasihnya dan membawanya pergi. "Nggak usah ditutupin. Kamu makin keliatan ngegemesin tau kalo lagi blushing." bisiknya.

(Namakamu) mengerucutkan bibirnya dan mencubit pelan pinggang Ari. "Berhenti ah, jangan ngeledekin aku terus."

"Lah, siapa yang ngeledekin? Emang bener kok kamu keliatan ngegemesin kalo lagi bl-"

"Ih, Ari! Nyebelin ya." (Namakamu) memukul bahu Ari.

Ari hanya tertawa.

***

Jam 19.05 wib.

(Namakamu) menatap ponselnya berkali-kali.

"Kirim, nggak, kirim, nggak, kirim, eng... Ah, kirim aja deh." Sebelum menekan send, dia memeriksa lagi isi pesan yang akan dia kirim.

To : Iqbaal

Malem ini ada acara nggak?

Itulah isi pesannya. Jika kalian berfikir (Namakamu) akan mengajak Iqbaal kencan, dinner atau semacamnya, itu salah. Gadis itu hanya sekedar ingin mengajak Iqbaal untuk bertemu seperti biasa. Karena, ada yang ingin ia bicarakan dengan lelaki itu.

Drtt. Drtt. Drtt

Ponsel (Namakamu) bergetar, menandakan ada pesan masuk.

From : Iqbaal

Nggak ada. Emangnya kenapa?

(Namakamu) tersenyum saat membaca balasan dari Iqbaal. Dengan cepat, dia mengetikkan balasan.

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang