Part 16

15.7K 1.2K 32
                                    

Iqbaal memasuki bascamp CJR dengan wajah kusut. Sehabis mengantar (Namakamu), Ia pulang sebentar ke rumahnya untuk mengganti pakaian, lalu setelah itu ia langsung menuju bascamp CJR.

"Assalamu'alaikum, Baal." Ucap Kiki menyindir Iqbaal yang masuk tanpa mengucapkan salam.

"Wa'alaikumsalam, Bang." Ucap Iqbaal nyengir.

Kiki memutar kedua bola matanya. "Lo kenapa, Baal? Dateng-dateng mukanya kusut gitu."

Aldi menganggukkan kepalanya, menyetujui ucapan Kiki. "Iya, bro. Lo kenapa? tumben amat muka lo kusut gitu, biasanya kan lo senyum-senyum sendiri."

Iqbaal mendengus mendengar ucapan sahabatnya. Memangnya Aldi pikir ia gila apa, senyum-senyum sendiri. "Lo pikir gue gila, Ald." Ucap Iqbaal dengan wajah cemberut.

Aldi dan Kiki tertawa melihat wajah Iqbaal yang cemberut.

"Gue bercanda, Baal. Baper amat dah," Ucap Aldi sambil duduk di samping Iqbaal. "Cerita lah sama kita lo kenapa."

"Tau nih, lo kayak lagi sama siapa aja." Kata Kiki.

"(Namakamu) marah sama gue." Ucap Iqbaal. Aldi dan Kiki mengkerutkan keningnya. (Namakamu) marah dengan Iqbaal? Tumben sekali.

"Kok bisa, Baal? Nggak biasanya gue denger, (Namakamu) marah gini sama lo." Aldi menatap bingung Iqbaal.

"Jadi gini, ceritanya...."

[Flashback ON]

Sepanjang perjalanan hanya terjadi keheningan antara Iqbaal dan (Namakamu).

"Ekhem..." Iqbaal berdehem pelan untuk mencairkan suasana yang begitu hening, "(Namakamu).." panggilnya lembut.

(Namakamu) menoleh. "Ya?"

"Kamu, masih marah soal Steffi?" Tanya Iqbaal.

"Menurut kamu?" Bukannya menjawab, (Namakamu) justru bertanya balik kepada Iqbaal.

"Masih." Ucap Iqbaal pelan.

(Namakamu) mendengus. Kalo udah tau, ngapain nanya? Batinnya kesal.

"Udah nyampe." Ucap Iqbaal memberhentikan mobilnya di depan rumah (Namakamu).

(Namakamu) membuka seatbelt-nya dan langsung turun setelah mengucapkan terima kasih kepada Iqbaal.

Iqbaal menghembuskan nafasnya dan kembali menjalankan mobilnya. Dia sebenarnya ingin membujuk kekasihnya itu, tapi Kak Patrick sudah mengiriminya pesan agar segera ke bascamp.

[Flashback OFF]

"Gitu ceritanya." Ucap Iqbaal setelah menceritakan semuanya kepada kedua sahabatnya.

Aldi mengangguk-anggukkan kepalanya. "Itu tandanya, (Namakamu) cemburu."

"Tapi kan niat gue cuma mau nolongin Steffi doang." Kata Iqbaal.

"Cewek emang gitu, Baal. Padahal kita cuma mau bantu doang, eh, dikiranya malah ada apa-apa." Ucap Kiki.

"Lagian lo juga, Baal, udah janji mau jemput (Namakamu), eh malah jadinya jemput cewek lain. Gimana pacar lo nggak marah." Kata Aldi tertawa kecil.

Iqbaal mendengus, "Lo malah ngetawain gue. Steffi kan anak baru di sekolah gue, jadi dia nggak terlalu tau jalan."

"Abis lucu. Eh, ngomong-ngomong kok Steffi bisa pindah ke sekolah lo? Bukannya dia di Singapura ya?" Tanya Aldi.

Iqbaal mengangkat bahunya. "Gue juga nggak tau. Katanya sih, dia sekarang udah balik lagi ke rumahnya yang di sini." Jelasnya.

"Ya semoga aja, dia nggak jadi penghalang di hubungan lo sama (Namakamu)." Kata Kiki.

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang