POL : Nine

111 13 0
                                    

Seminggu sudah berlalu Arfa melalui masa sekolahnya. Sedikit demi sedikit hari demi hari Arfa mulai mengenal satu per satu teman sekelasnya walaupun tak semuanya hanya terdekat saja.

Dan sudah seminggu pula Arfa masih sama seperti biasanya. Berangkat diantar oleh Dimas pulangnya diantar oleh Garfa. Padahal dari minggu yang lalu mulai pertama kali Garfa menawarkan pulang bersamanya, Garfa juga menawarkan berangkat dengannya karena menurut Garfa perumahannya searah dengan rumah Arfa dan juga sekolahnya.

Tapi Arfa tetaplah bersikeras bahwa tindakan Garfa menurutnya berlebihan lagi pula ia juga tau diri. Dia bukan siapa-siapanya Garfa. Dia hanyalah teman sebangku Garfa tak lebih dari itu tapi Garfa memperlakukan Arfa seolah-olah mereka memang mempunyai hubungan.

Menurut Arfa dari segi pandangnya, walaupun Garfa menyebalkan akan tingkahnya tapi Garfa tidak pernah menyakiti dirinya bahkan kalau dilihat Garfa selalu menjadi menjaganya.

Memang Arfa akui bahwa Garfa sosok laki-laki tampan yang mempunyai hati baik, penyayang. Jarang Arfa temui sosok laki-laki tersebut. Makanya banyak kaum hawa yang tertarik kepada Garfa walaupun Garfa tak pernah mengidahkan saat Arfa sering kali menggodanya.

Contohnya teman sekelasnya. Teman baik Arfa yang tiga hari lalu dikenalnya. Dikenal saat Arfa waktu itu mempergoki salah satu seorang perempuan yang menaruh sebuah kotak makan di bangkunya. Ralat bangku Garfa.

Namanya Dita. Perempuan itu sudah lama mengagumi Garfa dari SMP menurut cerita dari Dita yang diceritakan kepada Arfa waktu itu Arfa mempergokinya. Alasan mengapa Dita menceritakan rahasianya dari dulu yang ia pendam kini ia ceritakan kepada Arfa karena Arfa dapat di percaya lagi pula siapa lagi yang akan di curhati oleh Dita seorang perempuan culun, penutup, dan jarang memiliki teman.

Dita menceritakan tentang waktu pertama kali ia mengagumi sosok Garfa. Singkat cerita dari Dita bahwa Garfa adalah laki-laki baik, tidak sombong walaupun dia anak orang kaya dan juga tidak pernah suka bergaul dengan laki-laki yang suka berkelahi dan juga suka membully kaum hawa yang seperti Dita.

Pertama kali Dita bisa menganggumi sosok Garfa selain kepribadiannya adalah Garfa telah menolong dirinya dari korban pembullyan.

Memang Garfa bukanlah teman sekelas Dita tapi Garfa peduli dengan Dita. Garfa selalu menolong Dita dari korban pembullyan yang hampir tiap hari.

Dan dari situlah Dita mengagumi sosok Garfa walaupun dari dulu ia selalu ingin mengungkapkan kata hatinya tapi ia tak berani karena Dita tau diri siapa dirinya. Dirinya hanyalah gadis culun yang tak seimbang dengan Garfa laki-laki tampan yang selalu menjadi kaguman banyak kaum hawa. Sehingga Dita hanya bisa menjadi sosok pengagum rahasia istilahnya secret admirer.

Arfa yang mendengar cerita tersebut membuat dirinya sedikit kagum pada sosok Garfa. Ia kira Garfa adalah sosok laki-laki yang kebanyakan sama seperti laki-laki lainnya yang suka memainkan perempuan tapi ternyata itu tidak. Justru Garfa adalah sosok laki-laki pelindung wanita yang suka di sakiti oleh kaum laki-laki.

Pernah Arfa bertanya kepada Garfa alasan dirinya tidak ingin menjadi laki-laki yang suka memainkan wanita dan jawaban Garfa membuat Arfa kagum dan semakin yakin bahwa Garfa memang bukanlah laki-laki seperti itu.

"Kalau gue pingin gue sih bisa jadi laki-laki yang lo maksud secara yang lo lihat aja gue banyak penganggumnya. Tapi gue gak pingin karena perempuan di dunia ini tuh ibarat sosok perempuan yang selalu ada di hati gue yang selalu gue sayangi yaitu Mama gue. Kalau gue nyakiti hati perempuan sama aja gue nyakiti hati Mama gue sendiri dan gue gak mau karena kata Mama gue hati perempuan itu gampang rapuh jadi sebagai laki-laki kita itu seharusnya manjadi pelindung bukan malah nyakiti"

Pursuit Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang