POL : Fourteen

126 12 0
                                    

Ting-tong.... Ting-tong.......

"Sebentar!!" teriak seseorang dari dalam rumah membuat si penunggu yang berada di depan pintu menghela nafas kasar dan berkacak pinggang.

Sambil menunggu, ia memutar bola matanya kesana-kemari memandangi rumahnya yang nampak megah di matanya.

"Loh? Den Garfa udah pulang toh?" tanya seorang wanita paruh baya yang sedang berdiri dihadapan orang berbadan tegap nan gagah setelah ia membuka pintunya utama rumah ini.

Garfa menghentikan kegiatan memandangi rumahnya bergantian ia menatap seorang wanita paruh baya di hadapannya, "Iya Bik, tadi Garfa disuruh nganter pulang temen Garfa yang sakit sama wali kelas" balas Garfa sambil tersenyum ramah dengan menatap sosok wanita yang sudah ia anggap sebagai pengganti neneknya yang telah meninggal lama sejak ia masih kecil.

Bahkan Garfa pun tak tahu sosok wajah seperti apakah nenek ataupun kakek dari kedua orang tuanya. Maka dari itu ia sudah menganggap Bik Atik sebagai neneknya sendiri karena beliau juga yang telah membesarkan dirinya, mendidiknya dan memberikan kasih sayang dari bayi hingga sekarang walaupun kedua orang tuanya juga berperan sama seperti Bik Atik tapi tetaplah ia menganggap Bik Atik adalah sosok yang tak pernah tergantikan di dalam lubuk hatinya.

"Den Garfa, kok malah ngelamun sih? Gak baik loh ngelamun di depan pintu nanti kesambet" tegur Bik Atik kepada anak majikannya.

Garfa tersenyum, "ada-ada aja sih Bik. Yaudah Bik Garfa mau masuk terus ke kamar. Capek soalnya"

"Yaudah, aden ke kamar aja nanti kalau butuh apa-apa tinggal bilang sama Bibik"

Garfa menganggukkan kepalanya tanda mengerti kepada Bik Atik. Kemudian Garfa melangkahkan kakinya masuk kedalam rumahnya setelah di persilahkan oleh Bik Atik.

Saat Garfa ingin melangkah menaiki tangga, tiba-tiba matanya tak sengaja menangkap sosok tubuh ramping dari arah belakang yang sedang duduk diatas sofa ruang tamu dan sosok itu sangat Garfa kenali membuatnya urung untuk menaiki tangga dan memilih menghampiri sosok itu.

Langsung saja Garfa memeluknya dari belakang dengan tangan yang ia kalungkan di leher sosok itu saat ia sudah sampai di belakangnya.

Wanita itu terkejut dengan tiba-tibanya ada seseorang yang memeluknya, langsung saja ia mendongakkan kepalanya kearah belakang menatap Garfa yang memeluknya sangat posesif nan manja.

"Loh? Kamu udah pulang sayang?" tanya wanita itu dengan menatap kedua mata anaknya.

Garfa menganggukkan kepalanya sembari tersenyum manis kearah wanita yang sangat ia sayangi.

Setelah itu ia melepaskan pelukannya dan memilih duduk di samping wanita itu.

"Mama kok udah pulang?" tanya Garfa dengan menatap Mamanya yang tetap cantik walaupun umurnya sudah menginjak 40 tahun.

"Kepala Mama tadi pusing pas dikantor. Terus Papa kamu nyuruh Pak Kumang buat nganter Mama pulang soalnya Papa kamu masih ngehadiri rapat" jelas wanita itu yang ternyata Mamanya.

"Oh...." ucap Garfa dengan mengangguk-anggukan kepalanya.

"Oh iya, kenapa kamu pulang jam segini? Kamu bolos ya? Apa kami tadi gak berangkat sekolah? Iya? Hayo ngaku?" tuduh Mamanya.

Pursuit Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang