AUTHOR POV
Dirumah vino.
Vino menuruni tangga rumahnya menuju meja makan, disana terlihat mama, papa, dan kembaran vino.
Alvina, kembaran vino yang sekolah di tempat berbeda. Serta kelakuan dan otak yang berbeda pula.
"Sayang, tumben udah rapi, biasanya ngaret banget kalo urusan sekolah?" mama vino
"Iya nih ma, ada janji" ucap vino lembut
Vino sangat sayang kepada mamanya. Dan untuk alvina, vino sebenernya sayang tapi ada sedikit rasa kesel saat bersamanya.
"Janji? Balapan lagi? Tawuran? Atau ke diskotik? Hahh!!" papa vino
"Bukan urusan lo!!!" vino.
"Vino!!! Berani ngomong gitu sama papa!! Dasar anak kurang ajar!!! Mau jadi apa kamu nanti? Kalo kelakuanmu gini terus!!! Contoh adek kamu!!" bentak papa vino yang sudah berdiri dari kursinya."Sudah pah sabar" ucap mama vino menenangkan papa vino
"Terus aja banding bandingin gue sama alvina!!" ucap vino kasar.
Vino bergegas pergi meninggalkan rumah dan menuju ke sekolah.
Ditempat lain, dirumah Fania.
"Mumpung masih 05.40, belum telat lah ya gue" fania
"Kak. Gue keluar bentar kalo lo berangkat, berangkat aja. Gue pergi" teriak fania.
Dia pergi menggunakan motor kesayangannya, si ninja merah.Disinilah fania saat ini, dibawah pohon disuatu tempat dengan hamparan bunga matahari didepannya. Tempat ini seperti taman yang menunjukkan sunset yang sangat indah saat menjelang malam.
Tidak banyak orang yang tau tempat ini. Karna melihat jarang sekali ada orang di tempat seindah ini.
Tenang, damai, dan menyenangkan. Itulah yang membuat fania nyaman dan menuangkan segala perasaannya di tempat ini. Entah itu senang, sedih, kesal, bahkan marah.
Fania melihat jam dipergelangan tangannya. Menunjukkan pukul 06.05 dia segera bergegas untuk pulang dan bersiap untuk ke sekolah. Mengingat sekolah dimulai jam 06.45
***
Bruukkk
"Awww" ringis Fania
Dasar ceroboh!! Batin vino.
Fania menabrak punggung vino karna dia terburu buru sehingga tidak melihat jika ada seseorang yang berdiri didepannya
"Buruan bangun" vino
"Lo! Sorry gue gak sengaja, gue buru buru" fania berdiri."Hmm" vino
"Jutek banget lo? Kenapa? Pms?" fania
"Bukan urusan lo" vino.
Vino berjalan menjauh dari fania.Vino melangkah ke arah kelas 12, ada cewek yang baru keluar kelas dan menghadang vino dan bergelayutan manja dilengan vino.
FANIA POV
"Dasar ice boy"
Gue liat punggungnyaGue liat ada cewek yang menggelayut manja di lengan vino.
Hahha kayak monyet aja glayutan kayak gitu
"Vino, kamu ke sini pasti nyariin aku ya honey?" ucap cewek itu
Dihh sok imut lo mbak!!
"Lepasin tangan gue!!!" vino
"Iihh kok gitu sih sayang? Kamu kenapa?"cewek itu.
"Bukan urusan lo!" vino datar
"Ntar anterin aku pulang sekolah ya honey, pliiissss" gue liat dia masang muka melas.Gue berjalan ke arah mereka, gue niatnya mau nyamperin kak rio.
Karena vino dan cewek itu ada di samping pintu kls 12, gue natap mereka sekilas"Apa lo liat liat!!" cewek itu.
"Dihh" gue.Gue liat expresi vino datar dan sedikit kesel.
"Mau yaa honey" cewek itu kembali memelas ke vino.
"Lepasin ra! Gue lagi ada perlu tapi bukan sama lo!!!" bentak vino.
Tiba tiba ada yang nepuk bahu gue
"Ngapain fan?"Gue noleh ke arah suara itu.
"Ehh kak rio, ini gue bawain bekal"Sebenernya gue nemuin nih bekal di atas meja makan. Gue tau pasti kak rio lupa bawa.
Kalo gue bilang nih bekal lo ketinggalan bisa bisa rusak rahasia gue.Gue liat kak rio natap sosok cewek itu dengan pandangan yang seperti Marah, kecewa, dan kasihan.
"Rara!! Lepasin tangan gue!!!" bentak vino sambil menghentakkan tangannya keras hingga terlepas dari tangan cewe yang namanya rara itu.
Rara!! Kayak pernah denger gue!! Oh gue inget!!!
"Woyy kak! Udah ya gue ke kelas dulu! Dimakan bekalnya" ucap gue menyadarkan kak rio.
"Jangan bengong mulu!! Yang sabar dan semangat." bisik gue ke kak rio"Bye kak" teriakku sambil berlari kearah kelas.
***
VINO POV
"Ikut gue ke taman, bentar!" gue narik tangan rio.
Sesampainya ditaman
"Lo kenal sama cewek tadi?" gue
"Heyy muka lo merah? Lo emosi? Lo suka sama dia? Ada apa dengan sohib gue ini hah? Lo cemburu yaaaa? Hahahah"
Rio ngerangkul pundak gue akrab.Gue megang dada gue.
Gue marah? Gue cemburu? Ahh yang bener aja? Baru sehari ketemu!!Gue menghembuskan nafas keras. Untuk menetralkan jantung gue yang gak karuan.
"Sma putra gemilang nantangin kita tawuran ntar pulang sekolah" gue.
"Rendy, cihh gak bosen tuh anak"
"Digang biasa, siapin anak anak yang mau ikut, dan bilangin jangan ada yang bawa senjata gue gak pengen ada senjata tajam dan kematian.""Ok!! Ehh lo beneran suka sama fania?"
"Apaan sih lo!!" ucap gue sarkastik"Ngaku aja!! Gue pasti bantuin"
"Sorry buat tadi, bukan gue yang mau""Iya gue tau santai aja, kayak baru pertama kali aja. Kok kesannya lo mengalihkan pembicaraan gitu sih?"
Rio natap gue dengan satu alis terangkat."Nggak!!" gue balik badan berjalan ke kelas.
Ahh sial!! Kenapa sih sama gue!!!
***
Dikelas, gue liat fania lagi baca buku.
Dasar cupu, masih pagi juga udah pegang buku.Gue berjalan kearanya.
"Minggir, gue mau duduk." gue datar.Fania berdiri, gue langsung masuk dan duduk. Dia juga duduk kembali.
"Membosankan" fania
"Lo bilang apa?"gue
"Expresi datar lo membosankan"
"Ya gak usah diliat""Ihh nyebelin"
Dia menatapku sambil cemberut.Ahh lucunya. Pengen cubit deh!!
Loh loh!! Gue jadi alay gini ya?
Ada yang aneh nih!!Gue nahan biar gak senyum.
"Ntar gak jadi belajar, gue ada urusan penting!"
"Oh iy udah, lo dapet nomer gue dari mana?""Gue gitu!! Gampanglah nomer doang ini!!" ucapnya datar.
***
FANIA POV
Ok, gue mulai bosen disini. Udah 15 menit semenjak bel pulang sekolah berbunyi dan bis gak ada yang lewat sama sekali. Gue lagi Nunggu bis dihalte depan sekolah sendirian.
Gue nengok kanan kiri.
Dan gue liat banyak cowok anak bintang cemerlang.Awalnya gue gak peduli. Tapi pas gue liat kak rio sama vino diantara gerombolan itu, gue jadi penasaran.
Mereka mau kemana?
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY
Action"Kalian gak apapa? Bisa pulang sendiri kan?" ucapnya. "Kita gak apapa" rio "Thanks buat pertolongannya. Sebenernya kita gak butuh pertolongan lo" ucap gue datar. "Cishh... Sombong!!" Gila nih cewek datar banget ucapannya. Gue kalah lo "Tapi thanks"...