31

9.5K 561 7
                                    

"Kok lo bisa ada disini? Gak mungkin kan cuma kebetulan?" gue mengangkat wajah gue menatap vino

"Hehhehe, gue tadi kan niatnya mau ke rumah lo buat mastiin lo udah pulang apa belum, terus gue liat lo keluar pake motornya ngebut banget lagi, terus gue ngikutin lo deh" vino

"Dasar penguntit" gue

"Kan gue khawatir sama lo fan, gue takut lo kenapa napa" vino

"Jadi lo denger semua yang gue ucapin dong"

"Iya lah, terus lo nangis nangis gitu, dasar cengeng!!"

"Ehh, emang situ gak? Ngaca dong, lo juga baru aja nangis gila!!"

"Gue nangis kan gara gara lo"

"Percaya deh"

Saat sedang ngobrol, tiba tiba hp gue bergetar

Drrtt ddrrttt ddrrttt
"Halo"
"Kalo lo mau papa lo selamet, dateng ke gudang kuno di jalan merpati, dan lo harus dateng sendiri!! Inget sendiri!! Kalo lo bawa orang lain, gue jamin lo gak bakal pernah bisa ketemu lagi sama papa lo!!"
Tutt
"Halo halo, siapa nih"

Gue memasukkan hp gue di saku celana, gue berdiri
"Gue harus pergi" gue
"Lo mau kemana?" vino

"Gue ada urusan" gue berjalan menuju motor gue
"Misi lagi?" vino

"Menurut lo" gue
Vino narik tangan gue
"Gue ikut" vino

"Gak bisa, gue harus datang sendiri"
"Firasat gue gak enak fan, biarin gue ikut lo"

"Gue harus sendiri, dan tolong jangan kasih tau siapapun ok"
"Tapi fan firasat gue bener bener gak enak"

Cup
Gue cium bibir vino sekilas
"Percaya sama gue vin, dan kalo terjadi apa apa sama gue, gue titip papa sama kak rio ya vin, gue sayang lo, jaga diri lo dan hati hati kalo lo pulang, gue pergi" gue menarik tangan gue, dan segera berlari ke arah motor,

Gue melajukan motor gue dengan sangat cepat menuju markas

***

Gue berjalan dengan santai ke dalam gudang kuno di jalan merpati, gue sekarang sedang menjadi queen, dengan perlengkapan lengkap seperti waktu menyelamatkan kak rio

Saat di depan pintu gudang, gue bertemu dengan 2 orang memakai pakaian serba hitam

"Temuin gue sama tuan lo" gue

Mereka berdua memegang kedua tangan gue seperti tahanan

Sampailah gue di dalam suatu ruangan, gue liat papa duduk dengan mulut yang di sumpal dan tangan kaki yang terikat

Gue liat disekeliling ruangan banyak sekali orang yang memakai kostum serba hitam

"Selamat datang nona..... Queen"

Gue menoleh ke arah sumber suara

"Lo siapa?" gue

"Gue? Oh, ternyata kamu lupa dengan saya, perkenalkan nama saya bara" bara

"Oh, gue inget, lo yang gebukin bang rizky waktu itu"

"Anak pintar"

"masalah lo itu sama gue!! Lepasin tuan pramuja!! Pengecut!! Lepasin gue!!" gue berontak ingin melepaskan tangan gue yang dicengkeram

"Lepasin dia"

Tangan gue terlepas

"Kesini sayang, tenang aja gue gak bakal gigit kok" bara

Gue berjalan perlahan ke arahnya

"Masalah lo apa sama gue?" gue
"Sebentar" bara memegang earphone yang ada di telinganya
Lalu berkata "bawa masuk"

"Gue ada hadiah buat lo" bara

Gue noleh ke belakang dan
"Kak rio"

Ini pasti kerjaan vino, vino bego!!

"Lo udah berani bawa orang lain ke sini jadi jangan salahkan gue, kalo terjadi apa apa sama salah satu dari mereka, fania" bara
"Iket dia" teriak bara pada anak buah yang membawa kak rio

"Kenapa lo bisa tau identitas asli gue?"

"Gue udah tau sejak lama, sejak lo bunuh kakak gue fania"

"Kakak lo? Siapa?"

"Orang yang udah lo bunuh beberapa tahun yang lalu, lo inget?"

"Gue gak tau maksud lo"

"Orang yang udah lo tempak bodoh!! Cuma gara gara dia nembak sintya terus lo juga bunuh dia, lo udah bunuh orang yang gue sayang!!"

"Oh cowok itu, dia juga udah bunuh orang yang gue sayang, wajar dong kalo gue bunuh dia"

"Tapi gue gak terima, harusnya waktu itu lo yang mati!! Bukan sintya ataupun kakak gue!!"

"Ok, gue salah, lo bisa bunuh gue sekarang, tapi tolong lepasin mereka"

"FANIA.. JANGAN GILA!! GUE GAK MAU KEHILANGAN LO FAN" teriak kak rio

"Sumpel mulutnya bodoh!!" teriak bara pada anak buahnya

"Bunuh gue sekarang, gue juga udah capek sama hidup gue, gue cuma punya papa dan seorang kakak, tapi nyatanya papa gue benci sama gue, dan gak pernah nganggep gue sampai detik ini, jadi bunuh gue sekarang" ucap gue keras sambil merentangkan tangan gue

"Boleh gue liat muka lo"

"Silahkan"

Bara menarik masker gue, dan membuangnya ke sembarang tempat

"Cantik!! Gimana kalo lo jadi milik gue? Lo terlalu cantik kalo harus disia siakan"

Bara membelai wajah gue

Gue meneteskan air mata, gue menangis di saat saat seperti ini

"Gue gak serendah itu" ucap gue parau

"Hey, kenapa nangis?" bara mengusap air mata gue di pipi gue

"Gue inget kata kata papa gue tadi"

"Lihat lah tuan pramuja, anak lo sayang banget sama lo sampe sampe dia menyamar agar bisa dekat sama lo!! Bahkan dia rela bertukar nyawa demi lo!!"

"Bunuh gue sekarang, dan semuanya beres, dendam lo terbalaskan dan lo akan hidup tenang"

"Semudah itukah lo nyerahin diri lo ke gue?"

"Karna gue udah capek"

"FANIA!!"

Bughh buughh buugghh

Gue menoleh ke sumber suara
"VINO, BANG RIZKY!! KALIAN NGAPAIN KE SINI!!" gue teriak

Gue ingin berlari ke arah bang rizky dan vino, tapi tangan gue di tarik bara dan di piting ke belakang

"Lo ingkar janji!! Sekarang lo pilih papa lo atau kakak lo!!" bisik bara

"Lo bunuh gue sekarang" gue

"Ok, gue akan bunuh mereka semua, tapi yang pertama, gue akan bunuh papa lo, kemudian kakak lo!!" bisik bara

Bara mengangkat tangannya yang sedang memegang pistol ke arah papa

"Pliiss jangan bar, bunuh gue aja" gue

"Gak bisa!! lo udah ingkar janji!!"

Dorr Dorr

STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang