17

9.9K 598 2
                                    

Mobil alvina berhenti di sebuah taman yang terdapat lapangan basket ditengahnya

"Nih pake, Buat nutupin seragam lo" alvina memberikan sweeter hitam

Gue memakai sweeter itu kemudian kita turun dari mobil dan berjalan ke arah lapangan basket

Kita duduk di bangku taman dekat lapangan basket.

Gue liat rendy lagi main basket sendirian

Tiba tiba saja bola itu menggelinding ke kaki gue, gue mengambilnya. Dan mendrible bola basket tersebut

Rendy berlari pelan ke arah gue dan alvina

Alvina berdiri, dan memberikan botol minum yang diambilnya dari dalam tas

Setelah selesai minum, dia memberikan botol itu kepada alvina

Alvina memasukkan botol ke dalam tas
Gue merasakan rendy yang sedang memperhatikan gue

"Lo siapa? Lo bisa main basket?" rendy

Gue mendongakkan kepala menatap rendy

"Gue fania, temennya alvina. Hmm... Gue bisa sedikit sih main basket, gak jago jago banget" gue
"Gue rendy, pacarnya alvina. Kayaknya, gue pernah liat lo deh!! Tapi dimana ya?"

Deg

"Mungkin salah orang. Gue aja baru liat lo sekarang kok" gue
"Hmm.. Iya mungkin gue salah orang" rendy

Huft untung dia gak inget!!

"Sayang? Kamu kok gak bilang kalo kesini?" rendy
"Gak papa, aku iseng aja kok sayang" alvina
"Udah lama?" rendy
"Baru aja kok sayang" alvina tersenyum

"Hmm.. Gue gak enak nih ganggu kalian, gue main dulu ya. ren, gue pinjem bola lo!!" gue
"Ok" rendy

Gue berlari kearah lapangan.

Sedang asik asiknya bermain basket, tiba tiba ada yang merebut bola gue

"Kita one on one" rendy
"Tapi gue gak jago" gue

"Kita pelan pelan aja" rendy
"Ok, taruhannya apa?" gue

"Lo berani pake taruhan sama gue?"
"Gue gak takut"

"Yang kalah traktir ice cream kita bertiga, deal"
"Ok"

Gue merebut bola yang sedang didrible oleh rendy

Sedikit berlari dan
"Satu kosong" gue

Gue mulai berebut bola sama rendy.
Ternyata rendy lincah banget, dan gue gak mau kalah sama dia.

Gue berhasil merebut bolanya
Dan sekali lagi gue masukin bola ke dalam ring
"Dua kosong" gue

Gue tersenyum dengan alis terangkat satu

"Ok, lo mulai menantang!!" rendy

Rendy berhasil memasukkan bola kedalam ring
"Dua satu" rendy

Rendy kembali berhasil memasukkan bola
"Dua sama, ini terakhir. Yang memasukkan bola dia lah pemenangnya" rendy

Babak terakhir, kita berebut bola lebih lama karena kita sama sama tak mau kalah
Dan
"Yeeyyyy gue menaaaannngg yuhuuuu" teriak gue

Prokk prokk prokk
"Gila!! Permainan lo yang terakhir keren fan, rendy aja kalah sama lo" alvina

"Gue gitu loh" gue
"Hmm.. Katanya gak jago!! Tapi lincah banget!!" rendy cemberut

"Hehehehe, sok imut lo!!" gue
"Ok sesuai perjanjian, gue traktir kalian makan ice cream" rendy

"Ok" gue
"Kalian taruhan?" alvina
"Dia yang ngajak!! Harusnya gue tau, kalo lo berani ngajak taruhan, artinya lo jago banget!! Ahh sialan!!" rendy

"Udahlah sob, perjanjian tetaplah perjanjian, dan lo kalah, lo harus akuin itu" ucapku sambil merangkul bahu rendy akrab dan menaik turunkan alis

"Ya udah ayo, ntar keburu sore" rendy

Dia gak marah gue sok akrab sama dia?

Kita berjalan menuju kedai ice cream terdekat dan tangan gue masih merangkul bahu rendy.

Tangan rendy menggenggam erat tangan alvina.

***

Gue lagi di kedai ice cream sambil makan ice cream bersama rendy dan alvina

"Fan?" rendy
"Ya?" gue
"Lo betah temenan sama cewek manja dan bawel kayak alvina?" rendy

"Ih!! Gitu ya sama aku" alvina cemberut

"Sebenernya sih nggak, cuma dianya aja yang maksa buat temenan sama gue" gue

"Oo jadi gitu!! Jahat banget sih kalian, gue ngambek nih ya" alvina

"Becanda sayang, gitu aja ngambek" rendy mengecup singkat pipi alvina

"Ehemm.. Cangcimen cangcimen!! Gue dikacangin men!!" gue

"Kacangnya 2 mbak" rendy
"Hahahahah" tawa kita bertiga

"Besok lo ada acara gak fan?" rendy
"Gak ada deh kayaknya, kenapa?" gue
"Lo mau gak, kalo besok kita main basket lagi?"
"Ok"
"Gue tunggu lo dijam dan tempat yang sama" rendy tersenyum
"Sipp, dan gue bakal menang lagi!!"
"Enak aja!! Besok gue yang bakal menang!!"

"Besok lo dateng sendiri ya fan. Maaf ya sayang" alvina
"Loh kenapa sayang?" rendy
"Aku ada tugas sayang. Maaf ya" alvina cemberut
"Ya udah gak papa sayang, senyum dong!! Jelek ah kalo cemberut gitu" rendy mengusap kepala alvina

Alvina tersenyum

Wah.. Sialan nih anak!!

***

Gue udah sampe di depan rumah gue, tapi masih di dalam mobil alvina

"Gila!! Lo bener bener gila!! Gue tau besok lo gak sibuk, lo minta tolong tapi lo biarin gue berusaha sendiri!!" gue protes
"Sorry, yaa biar lo lebih deket sama rendy, lagian kalo lo bisa bikin mereka baikan kan lo juga yang seneng" alvina

"Seneng darimananya?" gue
"Yaa kan berarti vino gak punya musuh dan lo bisa tenang tanpa takut vino kenapa napa. Ya kan?" alvina

"Mungkin!! Ya udah gue masuk dulu, lo hati hati" gue keluar dari mobil alvina

"Lo gak titip salam buat vino?" alvina

"Udah ah sana sana pulang" gue

"Iyaa" alvina melajukan mobilnya meninggalkan gue

Gue membuka pagar dan masuk kedalam rumah

***

Gue lagi ada dikamar kak rio, gue tiduran disamping kak rio
"Kak" gue
"Iya?" kak rio

"Tiara?" gue
"Hah!! Maksud lo apa?" kak rio

"Siapa tiara?"
"Dia itu... Dia.... Lo tau nama itu dari mana?"

"Gak penting dari mana, gue cuma pengen tau. Tapi kalo lo gak mau cerita, it's ok"
"Tiara. Dia alasan kenapa gue bisa musuhan sama sahabat gue, rendy"

"Oh, jadi kalian musuhan gara gara cewek"
"Dia istimewa, dia kayak lo, dia ceria banget tapi gue tau dia punya masalah yang besar sama kayak lo, setiap gue bareng sama dia, gue selalu merasa kalo gue lagi ada dideket lo. Dia udah gue anggep kayak adek"

"Terus kenapa kalian bisa musuhan?"
"Suatu hari, dia minta tolong sama gue buat nganterin dia beli hadiah buat ulang tahun rendy, dan gue setuju. Pas kita lagi makan di suatu kafe, rendy liat kita"

STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang