END

15.2K 696 38
                                    

Sekarang gue lagi ada di tempat favorit gue, gue lagi duduk di samping vino yang sedang merangkul pundak gue

"Makasih ya sayang, kamu udah mau menjadi pendamping hidup aku" vino

Gue menyenderkan kepala gue di bahu vino
"Aku juga mau bilang makasih, karna dulu kamu udah sabar nunggu aku bertahun tahun" gue

"Iya, dan akhirnya pun kamu jadi milik aku"

"Mamaa" teriak 2 orang anak bersamaan

Gue menoleh kearah mereka, 2 anak kecil yang sedang berlari ke arah gue dan vino

Mereka anak anak gue, maksudnya anak gue sama vino, adit dan rani, adit anak pertama gue berusia 6 tahun dan rani anak kedua gue berusia 4 tahun

Rani duduk di pangkuan gue sedangkan adit bergelayut di punggung gue

"Mama aja nih yang dipanggil? Papanya nggak?" vino

"Nggak usah" ucap adit dan rani

"Loh kenapa? Gak sayang ya sama papa?" vino

"Habis papa sibuk terus sih!!" rani

"Iya, adit sebel sama papa" adit

"Adit gak boleh gitu sama papanya, papa kan kerja juga buat adit, buat beliin adit dan rani mainan" gue

Adit berlari dan duduk di pangkuan vino
"Maaf ya pa, adit cuma becanda"

"Iya sayang gak papa, papa akan luangin waktu lebih banyak lagi buat kalian" vino

"Asiikkkk" adit dan rani bersamaan

"Pa" rani

"Iya sayang?" vino

"Sini deh, aku kasih tau rahasia" rani

"Rahasia apa?" vino

"Sini pah" rani

Vino mendekatkan wajahnya ke rani

Cup

Rani mencium pipi vino
"I love you pa" rani

"I love you too sayang" vino

"Anak mama sekarang udah mulai genit ya" gue

"Berarti papa juga genit dong?" rani

"Papa genit kenapa?" vino

"Soalnya kan papa tiap hari kayak gitu ke mama" rani

"hmm...." vino terlihat berfikir

"Hhaha makanya jangan sok mesra kalo lagi ada anaknya, kamu sih!!" gue

"Bukan sok mesra, emang aku kan romantis dari dulu" vino

"Pa ma mataharinya udah mulai terbenam" adit

"Namanya sunset sayang" gue

"Lupa ma" adit

"Dasar pikun" rani

"Bodo" adit

Gue mulai memejamkan mata, diikuti oleh rani

"Liat deh dit, mama sama rani cantik ya?" vino

"Iya lah cantik, mereka kan cewek pah, tapi mama sama rani sih ya jelas jauh lebih cantikan mama" adit

"Heehh aku denger tau!!" rani melotot ke arah adit

Gue membuka mata dan melihat kelakuan kedua anak gue yang lucu banget

"Liat deh pa, serem banget ya pa muka rani" adit

"Kak adit ihh nyebelin deh" rani

"Emang kenyataan kok ran, muka kamu kayak monster hiiii sereeemmm" adit

"Maa kak adit tuh" rani

"Beraninya ngadu doang kamu ran, aaahhh cemen" adit membalikkan jempolnya ke bawah

"Kak adit aku pukul nih" rani mengepalkan tangannya ke arah adit

Adit berlari menghindari rani
"Kejar aja kalo bisa"

"Awas ya kalo ketangkep" rani mengejar adit

"Hmm fan" vino
"Iya?" gue

"Gak mau rencana bikin adek buat rani?"
"Ihh, nggak ah, 2 aja udah cukup"

Vino meluk gue erat
"Makasih ya udah hadirin malaikat kecil di kehidupan aku"
"Sama sama vino, makasih juga karna kamu udah jadi suami dan papa yang baik buat kita"

"I love you sayang"
"I love you too sayang"

Vino mencium kening gue cukup lama, kemudian vino melepaskan karena terdengar suara berisik dari adit dan rani

Gue dan vino menoleh ke asal suara dan terlihat adit yang berusaha menghindar dari pukulan rani

"Ampun ampun... Ampun ran.. Aww sakit ran... Ampun" adit

"Rasakan ini... Ihh ihh... Rasakan dasar kakak durhaka... Ihh ihh" rani yang gemas dan terus memukul adit

Gue dan vino melihat ke arah barat, vino merangkul pundak gue dan gue menyandarkan kepala gue di bahu vino

Hmm,, ini lah hidup gue, selalu ada kebahagiaan setelah kesedihan, selalu ada keberhasilan setelah perjuangan, dan inilah hasil yang gue dapatkan setelah melewati pahitnya hidup yang gue rasakan di separuh hidup gue sebelumnya, kini gue akan melanjutkan hidup gue bersama keluarga kecil gue, dan gue pastikan jika kedua malaikat kecil gue itu tak akan merasakan apa yang pernah gue  rasakan...

END

STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang