6

11.2K 671 5
                                    

Mereka mau kemana?

Gue ngikutin mereka dan hati hati agar gak ketahuan.
Ternyata mereka ke gang deket sekolah.

Dan gue liat ada gerombolan cowok dari sekolah lain.

Mereka mau tawuran!!! Rendy, cihh dia lagi. Kak riooo abis lo ntar sama gue!!!

Aku bersembunyi di balik pohon.
Tawuran dimulai, banyak anak yang mulai berjatuhan.

Dan...
Ohh shit!! Dia curang. Dia mengarah ke kak rio. Omg! Ini Nggak bisa dibiarin, gimana ini? Gue tau.

"Aaaaaaa diaaaaa cccuuurrraaanngggg" teriak gue

Gue berlari sekenceng kencengnya

Kluntiingg
Suara benda jatuh yang terbuat dari besi

"Dia curang! Dia pake senjata" gue

Gue nendang tangan dia sampe pisau itu jatuh. Gue nekad karna gue gak pengen kakak tengil gue kenapa napa.

Semua mata natap gue tak terkecuali. Rendy.

Gue liat dia sedang memegang kerah seragam vino.
"Hahah pengecut!" ucap vino.

Vino menarik tangan rendy.

"Liat sekarang. Terbukti siapa yang pengecut!! Lo inget perjanjian kan?" ucap kak rio menahan emosi.

Rendy berjalan ke arah cowok yang memegang benda tajam itu.

"Bodoh!! Gitu aja ketahuan!!" bisik rendy di telinga cowok yang membawa pisau tadi

Karna gue lagi dideket mereka, gue denger dong.

"Cabut!!" teriak rendy mengintrupsi temen temen nya

"Cupuu" teriak anak anak sma bintang cemerlang

Kak rio dan vino berlari kearahku

Mereka menatapku tajam

"Apa?" gue masang muka polos watados

"Lo gak papa?" ucap mereka bersamaan.

"Vin lo kenal dia?" rio
"Iya lah. Dia murid baru sekelas sama gue" vino
"Oh iy gue lupa"

Kayaknya mereka deket nih!! Tunggu.. Kalo mereka deket. Waahh bisa gawat nih. Tapi tadi gue liat rara genit ke vino? Kok kak rio gak marah sama vino justru malah deket banget!! Udah ahh mending gue cabut sekarang mumpung mereka gak fokus sama gue heheeh..

Perlahan tapi pasti. Gue berjalan mundur pelan pelan.

Saat gue mau balik badan.
Ada tangan yang narik tangan kanan gue kenceng.

"Mau kemana?" vino

Jadi vino nahan gue. Hihh gagalin kesempatan gue aja.

Gue balik badan lagi menghadap mereka. Tapi gue ngerasa perih banget di pergelangan tangan gue.

"Aww sakiitt" teriak gue.
Vino narik tangan kanan gue. Gila biru cuyy, kenapa gue gak sadar? Sejak kapan nih memar?

"Tangan lo kenapa?" vino

Kak rio ambil alih tangan kanan gue.
"Ini kenapa fan? Sejak kapan? Apa gara gara cowok tadi? Ngapain lo ada disini sih? Liat nih akibatnya! Lo juga kan yang sakit!!" kak rio

Gue narik tangan gue.
"Hehehheh udah lah kak Gak papa, gue tadi kepo aja jadi gue ikutin kalian. Heeheh" gue cuma bisa nyengir.

"Gue anterin pulang!!" ucap mereka
"Gue pulang sendiri" gue
"Gak trima penolakan" vino megang tangan Kiri gue

Gue natap kak rio dengan tatapan minta tolong

"Gak vin, biar gue aja. Lagian luka lo lumayan parah mending lo langsung pulang. Dia aman sama gue" rio narik tangan kiri gue.
"Lo gak usah cemburu" bisik kak rio ke telinga vino.

"Sialan lo!!" vino

Apa kak rio bilang? Cemburu? Jadi, vino naksir gue? Hhhaha. Gak usah baper fan mungkin aja cuma becandaan

"Dan lo utang penjelasan sama gue!" kak rio.
"Dan lo harus jujur!" ucap gue dan kak rio bersamaan

"Hahahahaha" tawa gue dan kak rio.

Gue liat vino bingung.
Bodo amat!!

"Ya udah gue cabut!!" ucap rio kepada vino

***

Sampainya dirumah, gue langsung tiduran di sofa sambil liat tv.

Gue liat kak rio jalan kearah gue sambil bawa kotak p3k.

"Awas pala lo"
Gue mengangkat kepala gue dan kak rio duduk.

Gue naruh kepala gue dipangkuannya.

"Cerita sama gue"kak rio
"Cerita apaan?" gue
"Tangan lo"
"Gak papa kak. Mungkin gara gara jatuh kali, gue lupa"
Ucapku berbohong.

Sebenernya Tangan gue diplintir sampe biru gini. Tapi biarin ahh gue bohong dikit, biar kakak gue gak khawatir. Ntar kalo gue jujur, bisa jantungan dia.

"Lo tuh ya! Gue serius!!" ucapnya khawatir
"Gue juga serius kali. Emang gak papa"

"Sini gue obatin" ucap kak rio mengangkat tangan kanan ku

"Dihh yang perlu diobatin tuh muka lo! Liat tuh muka, ancur parah!! Oh ya, mungkin besok lo gak bakal bisa naik mobil lo itu!!"
Ucapku sambil menarik tangan kanan gue

"Yaahhh jangan dong dek" dia memelas

"Bodo!! Janji lo janji palsu!! Capek gue sama lo!! Dasar batu!!"

"Maaf dek, tadi tuh darurat. Kasian vino kalo mimpin sendirian. Lagian kayaknya yang ada urusan tuh gue sama rendy"

"Tuh tau! Kenapa ngajak anak anak sekolah"

"Rendy ngajakin tawuran, masa iya mereka banyak gue sendiri"

"Harusnya lo sama rendy aja. Kan yang punya masalah tuh kalian. Ngapain bawa bawa sekolah. Lagian nih yaa, kenapa harus pake kekerasan? Kenapa gak diomongin baik baik? Kalo kayak gini terus mana kelar masalah lo!!"

"Dia gak mau denger penjelasan gue. Gue juga kangen sama persahabatan kita"
Kak rio sedih.

"Ok ok, ahh gitu aja mewek!!"

"Obatin kakak lo terganteng ini dong dek"
"Males, obatin aja sendiri"

"Ahh pelit lo"
"Bodo!! Kak, lo kok bisa akrab gitu sama vino"

Kak rio mulai mengobati luka nya
"Yaa karna dia sohib gue"

"Maksudnya, secara kan gebetan lo tuh kayaknya suka sama vino! Oh jadi maksud lo yang rara suka sama sohib lo itu si vino!! Gila, jadi selama ini lo liat adegan kayak gitu terus dong. Dan lo cuma diem natap mereka kayak tadi pagi?"

"Iyaa, awalnya gue benci sama vino. Gue pernah nonjok muka tuh cowok. Tapi dia nolongin gue waktu gue mau dikroyok sama si rendy. Jadi, gue utang nyawa sama dia. Terus kita temenan. Dan masalah rara, kayaknya gue santai aja. Vino sama sekali gak tertarik sama rara, soalnya selama ada rara expresinya datar"

"Setuju gue!! Datar mulu kayak tembok"
"Dia juga bisa senyum kok, dia juga bisa ketawa. Yah walaupun jarang banget sih dan orang orang tertentu yang bisa bikin dia gak kaku"

"Dan lo salah satunya kak"
"Iya! Dan lo juga kok dek"

"Maksudnya"
"Gue liat dia nyaman sama lo. Dan selama gue kenal vino, baru lo yang bisa bikin dia kayak gitu. Gue liat tadi dia khawatir banget sama lo. Biasanya dia cuek abis apa lagi kalo sama cewek"

"Maksudnya dia naksir gue? Gila aja baru sehari ketemu"
"Bisa aja kali dek, kayak gue ke rara"

Kak rio selesai mengobati lukanya. Dia membereskan kotak p3k.

"Hmm kak, jangan sampe dia tau kalo gue adek lo"
"Tenang aja, dia jarang kesini kok. Paling kesini kalo ada butuhnya"

STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang