Krystal POV
Aku menghela nafas lega saat melihat Minho oppa berjalan mendekat padaku. Aku begitu merindukannya hingga membolos kursus agar bisa bertemu dengannya. "Aku kan sudah bilang, kau tidak boleh membolos lagi." Protesnya sebelum memelukku.
Aku membalas pelukannya. Berada di pelukannya adalah hal terbaik dalam hidupku. "Kalau kau membolos terus, kau tidak bisa menjadi dokter." Ia terus menasihatiku sementara aku hanya tersenyum dalam pelukannya. Aku berjinjit dan mencium bibirnya lembut, menghentikan omelannya untukku. Aku kesini untuk melepas rindu dengannya, bukan untuk diomeli.
Ia memeluk pinggangku dan membalas ciumanku. "Sejujurnya aku juga merindukanmu." Bisiknya disela-sela ciuman kami.
Aku tersenyum mendengar pengakuannya dan mengalungkan tanganku di lehernya. Aku melepaskan ciumanku. "Aku membuatkanmu tteokbokki tadi." Ujarku sambil melirik kotak makan yang aku letakkan di bawah pohon.
Aku tersentak saat melihat eomma berdiri tidak jauh dari kami dengan tatapan tajam. Minho oppa mengikuti arah pandangku dan tak kalah terkejutnya denganku. "Eo...eomma."
Eomma menarik tanganku, menjauh dari Minho oppa. "Eomma sudah bilang jangan temui dia lagi!" Teriak eomma murka, tidak peduli bahwa ini adalah tempat umum.
"Mianhae, ahjumma. Lain kali aku akan mencegahnya agar tidak membolos lagi." Ucap Minho oppa yang sudah mendekati kami.
"Jangan sentuh aku!" Teriak eomma sambil menatap Minho oppa tajam. "Kau hanya anak seorang penjahat! Jauhi putriku!"
Air menetes dari mataku. Aku tidak menyangka eomma yang selama ini lembut bisa berubah menjadi kasar seperti ini. Dia bukan seperti eomma yang kukenal. Minho oppa tampak terluka dengan ucapan eomma. "Eomma, jangan seperti ini. Aku yang mengajaknya bertemu." Jelasku sambil memegang kedua tangan eomma.
"Jangan temui dia lagi, Jung Soojung. Kenapa kau selalu membantah?" Tanya eomma setengah berteriak sambil menarik tanganku pergi dari tempat ini.
"Eomma, hajima.... Aku mencintai Minho oppa." Isakku. Aku menengok ke belakang dan melihat Minho oppa yang tidak bergeming di tempatnya. "Eomma...."
"Eomma, aku mencintainya." Aku berusaha melepaskan tangan eomma, tetapi eomma hanya menatapku penuh amarah dan membawaku masuk ke mobil.
"Kau bisa menemui namja yang lebih baik lagi. Cari yang asal-usulnya baik!" Ucap eomma sebelum mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.
"Aku ingin bersamanya, eomma. Aku mencintainya. Hanya mencintainya!" Ucapku tak kalah keras.
"Soojungie."
"Soojungie, ireona."
Aku mengerjapkan mataku dan melihat Minho oppa yang menatapku cemas. Aku duduk bersandar pada headboard. Ia menyeka air mataku perlahan. "Kau ingin minum?" Tanyanya dengan wajah cemas sambil menyerahkan segelas air putih.
Aku mengambil minuman itu dan meminumnya. "Aku membangunkanmu?" Tanyaku dengan suara serak. Ia mengangguk pelan.
Aku menundukkan kepalaku. Kenapa aku malah mimpi buruk disaat aku sudah bertemu dengan Minho oppa lagi? Aku menahan tangisku dan beranjak dari ranjang. Aku membuka seluruh retsleting tasku. Dimana aku meletakkan obatnya?
"Kau mencari apa?" Tanyanya bingung.
Aku menghela nafas lega saat menemukan sekotak obat tidur dosis tinggi yang kubeli untuk berjaga-jaga. Aku mengeluarkan beberapa kapsul. Aku tersentak saat tangan Minho oppa menepis tanganku, membuat kapsul-kapsul itu berjatuhan. "Oppa!"

YOU ARE READING
Choose... Him
FanfictionKrystal Jung memiliki masa lalu yang kelam dalam hubungan asmaranya. Ia tidak memiliki harapan lagi untuk hubungan asmaranya, hingga ia bertemu dengan seorang namja yang membuatnya kembali bersemangat untuk menjalankan hidupnya. Memiliki namjachingu...