AUTHOR POV
"Kajima." Pinta Minho setengah berbisik. "Kajima, Soojungie."
Krystal membulatkan matanya saat bibir Minho mengecup bibirnya.
"Ya, Choi Minho!" Protes Krystal saat Minho telah melepaskan bibirnya.
Minho menarik tengkuk Krystal dan melumat lembut bibirnya. Satu tangan Minho menahan tengkuk Krystal sementara tangan lainnya tetap memeluk pinggang Krystal. Minho membalik posisinya hingga kini Krystal berada di bawahnya.
"Bogoshipeo." Ucap Minho disela-sela ciumannya. Otak Krystal seakan tidak berfungsi karena pada akhirnya bibir Krystal membalas ciuman Minho.
Ciuman mereka seakan penuh tuntutan. Namun, Krystal sadar. Minho hanya terpengaruh alkohol. Jika Minho sadar pun Minho tidak akan mungkin mau melakukan ini. Ia mendorong dada Minho saat Minho mulai melonggarkan pelukannya. Setelah Minho menjauh, Krystal segera keluar dari ruangan itu.
"Jung Soojung!" Teriakan Minho terdengar hingga luar kamar. Krystal hanya tetap berlari tanpa memedulikan teriakan Minho.
"Nyonya tidak akan tidur di sini?" Tanya pelayan setelah membantu Krystal memesan Taksi.
Krystal menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum tipis, "Masakkan sup penghilang pengar untuknya."
"Ne, kami selalu membuatkannya untuk tuan." Jawab pelayan itu.
"Apa Minho oppa sering mabuk-mabukkan seperti ini?" Tanya Krystal cemas.
"Ne. Sebenarnya, semenjak nyonya pergi dari rumah, tuan sering pulang larut malam, atau bahkan tidak pulang. Kalau tuan pulang larut malam pun, ia pulang dalam keadaan mabuk berat seperti ini." Jelas pelayan.
"Aih, jwesonghamnida. Tidak seharusnya aku berkata seperti ini." Ucap pelayan menyadari raut wajah Krystal yang mulai tertekuk.
"Gwenchanayo." Jawab Krystal lembut sambil menepuk pelan pundak pelayan itu. "Aku harus pulang sekarang."
Pelayan itu membukakan pintu taksi untuk Krystal. Jam sudah menunjukkan pukul empat pagi ketika Krystal tiba di rumah. Ia hanya memiliki waktu satu setengah jam lagi untuk melanjutkan tidurnya. Mungkin setelah praktek jam 12 siang nanti, ia akan menghabiskan waktunya untuk tidur di rumah.
*****
"Krystal-ah, buru-buru sekali. Kau mau kemana?" Tanya Chanyeol yang kini sudah berjalan di samping Krystal dengan tangan membawa beberapa tumpukan berkas pasiennya.
"Aku ingin pulang. Kau tidak pulang?" Tanya Krystal sebelum menyesap Green Tea frappucinno yang baru saja ia beli.
"Aku hanya ingin meletakkan ini di mobil lalu kembali masuk ke dalam. Baekhyun akan datang kesini. Hari ini jadwalnya untuk periksa kandungan." Jelas Chanyeol dengan mata berbinar.
"Aigo. Kau berhasil membuatku iri." Sindir Krystal sambil mengambil sebagian berkas di tangan Chanyeol.
Chanyeol terkekeh mendengar jawaban Krystal. Mereka berjalan menuju parkiran bersama-sama. "Ah, aku haus sekali tetapi aku tidak sempat membeli minuman." Gumam Chanyeol sambil melirik minuman Krystal.
Krystal segera menyodorkan gelas plastik di tangannya pada Chanyeol. "Tidak sempat atau tidak ingin mengeluarkan uangmu?" Sindir Krystal.
Chanyeol membungkukkan badannya dan meminum minuman Krystal cukup banyak. Krystal hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat aksi Chanyeol. "Aigo, Chanyeol sunbaenim, kasihan sekali kalau anakmu lahir nanti. Sepertinya Baekhyun eonni akan mengurus dua bayi di rumah."

YOU ARE READING
Choose... Him
Fiksi PenggemarKrystal Jung memiliki masa lalu yang kelam dalam hubungan asmaranya. Ia tidak memiliki harapan lagi untuk hubungan asmaranya, hingga ia bertemu dengan seorang namja yang membuatnya kembali bersemangat untuk menjalankan hidupnya. Memiliki namjachingu...