Kamu, gadis SMA tingkat akhir yang biasa-biasa aja. Sama sekali gaada spesialnya. Tiap kali jamkos kalo yang lain main-main, lah kamu baca buku di perpus.
Hebatnya, pacarmu adalah bule ganteng sekolah, Chwe Vernon, panggil aja gitu.
Tapi, udah 2 minggu ini, kamu didiemin terus sama vernon, nyebelin kan?!
Mau minta penjelasan, takut dikira murahan.
Mau diem aja, kangen setengah modar.
Ya terus lu harus gimana?
Yha, gatau.
Kamu mutusin untuk nanya ke sahabatmu.
(y/n) : "Eh woy, sebenernya, gue udah didiemin Vernon."
(y/f) : "Alah paling didiemin 3 hari doang."
(y/n) : "tiga hari? tiga hari sempak lo! dua minggu bege! dua minggu!"
(y/n) : "terus gue harus gimana?"
(y/f) : "yha, kaga tau."
TOK
Bunyi nyaring dari perpaduan alat musikmu sendiri terdengar. Ya, Tanganmu ft. kepala temanmu.
(y/f) : "eh dodoe! apaan sih?!"
(y/n) : "gue kan nanya gue harus gimana?!"
(y/f) : "emang sebelum lu didie- ekhm, sebelum lu pada berantem, hal terakhir yang lo lakuin apa dah?"
(y/n) : "pulang bareng chan. adek cimit gue"
Temen kamu malah nganggukin kepalanya.
TAK
kali ini bunyi yang lebih nyaring lagi.
(y/n) : "si tai malah ngangguk ngangguk!"
(y/f) : "anak setan lo! masa gak ngerti kek beginian doang? dia itu cemburu. C E M B U R U. sana minta maaf!"
Kamu mengerutkan dahimu sempurna. Cemburu, pada Chan? Adik kandungnya sendiri?
Oh kau lupa, kau tak pernah menceritakan tengang Chan.
--
Ketika bel pulang sekolah, kau bergegas ke kelas Vernon. Kamu hapal banget, hari ini jadwal piketnya. Walaupun bule, Vernon itu rajin banget.
Kayak yang kamu liat sekarang. Vernon baru aja selesai nolakin bantuan cewek-cewek kegatelan dan Vernon ngebersihin kelas sendiri.
Kamu menghembuskan nafas berat dan menghentakkan kaki kananmu, nahan amarah sendiri. Lalu kamu memasuki kelas Vernon dan langsung menghapus papan tulis.
(y/n) : "Seharusnya jika kau kesulitan kau memberitahuku."
Ngerasa gak dapet jawaban setelah papan tulis kinclong kayak gaada kapurnya, kamu beralih ngeberesin meja-meja. Sumpah demi apapun, berantakan banget. Banget.
(y/n) : "Kau kan tak akan mungkin membereskan semuanya sendiri. Tak sayangkah dirimu kepada tubuh sempurnamu?"
Kamu terus aja nyalahin dia. Dia terus aja diem seribu kata. Lah seribu dapet berapa kata? ((hng))
Masih ngerasa gaada jawaban kamu jadi naikin volume suaramu.
(y/n) : "Yak! Chwe Vernon Hansol! Apakah bahasaku kurang baku? Mengapa kau tak menjawab semua yang ku keluhkan?"
V : "Untuk apa aku tersenyum jika kau membuat hatiku mati rasa 2 minggu ini?"
Akhirnya Vernon buka suara. Kamu nahan kesel banget. Air mata bisa keluar kapan aja rasanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
oneshoot imagines +seventeen
Fanfiction"ngayal aja, halal kok." -ainq, 2k17. -my seventeen imagines in bahasa- [comment bellow who is your bias, i'll make it for you♡] PLEASE RESPECT ME WITH LEAVING YOUR VOTE AND COMMENTS. -; any genre -; any typing (sesuai eyd&bahasa gaul) 170303, #216...