"kamunya yang kebaperan?"
kamu memasang ekspresi datar tepat ketika kata-kata itu terngiang di pikiranmu. kamu sukses menjadi orang lain hari ini.
kalau dipikir-pikir lagi. bener juga, kamu bisa aja kebaperan.
tapi, kalau doi tiap hari treat you like a princess, gimana? salah ya?
oh iyadeh ngerti. tapi, kalau doi seneng banget ngasih kamu bunga, salah juga?
lamunanmu buyar ketika seseorang duduk tepat di depan bangkumu. seseorang yang benar-benar kamu kenal.
seungchol choi.
ia dengan tidak tahu malunya duduk di depanmu dan tersenyum dengan manisnya.
"hai."
my eyes react, my ears react
when i see your face
when i see your voicekamu tau ini salah tapi kamu juga tau, kamu nggak bisa berhenti gitu aja. i mean- you've stayed for this long, right?
kamu dengan seperlunya membalas seungcheol dengan senyuman seadanya, terkesan dipaksakan.
"ada apa, cheol?" ucapmu sambil terus memandangi dan mengaduk es teh yang kamu pesan tadi.
"kok lemes gitu sih?" tanya seungcheol kepadamu.
"nggak. gapapa kok." ucapmu meyakinkan seungcheol.
"beneran nggak bilangnya?" ucap seungcheol sambil berusaha menangkap penglihatanmu.
entah kenapa mata kamu terasa begitu perih. harusnya nggak gini kan? lagian, kamu nggak berhak.
dengan posisi masih menunduk kamu menyeruput es tehmu dari sedotan yang baru saja kamu pakai untuk mengaduk minuman tersebut guna menahan tangis.
seungcheol yang menyadarinya menghampiri samping kananmu dan berjongkok menghadapmu. kamu tidak dapat menghindari tangisanmu lagi. beberapa tetes air mengalir membentuk sebuah sungai di pipimu.
"hey, tuh kan," ucap seungcheol sambil menggoyangkan tangan kananmu "ada apa sih?"
kamu menggeleng-gelengkan kepalamu sebagai jawaban. kamu tau seungcheol pasti nggak akan percaya, tapi mau jawab apa lagi?
aku sayang sama kamu? idih, harga diri kali.
atau
aku sayang sama pacar orang? gitu? plis banget.
"ayo dong cerita." paksa seungcheol namun dengan nada yang lembut.
kamu tetap menggeleng-gelengkan kepalamu lalu membalas sambil terisak, "ng-nggak-nggak p-p-papa."
kamu lalu menutupi seluruh mukamu dengan kedua tanganmu sambil terus terisak yang bahkan semakin keras. belum lama kamu nangis kayak gitu, kamu ngerasa tangan seungcheol narik tangan kamu dengan kuat.
"ikut aku"
"kemana?"
"nurut dong. ya?"
seungcheol terus menarik tangan kamu sampai ada di atap sekolah. seungcheol nuntun kamu ke bangku yang ada disana dan nyuruh kamu duduk. kamu nurut aja. sekarang seungcheol berjongkok di depanmu.
"ada apa hm?" kamu tetap diam dan menunduk guna menghindari tatapan seungcheol.
sial, jantungmu berdegup lagi
all my whole body is reacting
it react first"ayo cerita dong sama aku, ya?" ucap seungcheol.
tangismu kembali pecah ketika mendengar kata tersebut. entah kenapa hati kamu kayak dibelah pas ngedengernya.
"udah dong nangisnya cantik? kenapa sih, ada apa?"
kamu menggeleng-gelengkan kepalamu untuk kesekian kalinya. kamu nggak yakin harus ngomong apa sama seungcheol.
"jujur dong sama aku, ya?"
i really don't want to
but what should i do?"maafin aku."
"kenapa?"
"i love you, forgive me."
my heart won't listen to me.
KAMU SEDANG MEMBACA
oneshoot imagines +seventeen
Fanfiction"ngayal aja, halal kok." -ainq, 2k17. -my seventeen imagines in bahasa- [comment bellow who is your bias, i'll make it for you♡] PLEASE RESPECT ME WITH LEAVING YOUR VOTE AND COMMENTS. -; any genre -; any typing (sesuai eyd&bahasa gaul) 170303, #216...