oneshoot imagines +seventeen

mingyu +teacher

sepi banget ya kalau baru balik, ayo vommentnya jangan lupa. maksa nih. : )

***

"ulangan yang bertanda tangan orang tua kumpulkan sekarang di meja saya. hitungan 10 sudah kumpul semua, ya." sahut guru matematikamu.

kamu gelagapan karena ulangan harianmu belum ditanda tangan orang tua. kamu menyembunyikan kepalamu di meja dan dihalangi oleh kedua tanganmu. gurumu yang menyadarinya kemudian berteriak.

"(y/n), kedepan!"

kamu langsung membeku dan ketakutan ketika suara itu memenuhi telingamu.

menyebalkan.

suara sok bariton itu bisa dibilang adalah suara yang paling kamu benci. pasalnya, itu adalah suara pak mingyu.

iya, pak mingyu. guru matematika paling tebar pesona, paling sok ganteng, paling sok berkarisma, paling sok iye yang pernah ada.

yeuuu, jangan sok iye deh lu!

kamu pun maju kedepan lalu mengerjakan soal dengan entengnya. setelah itu kamu membungkuk ke arah pak mingyu dan kembali ke bangku-mu.

baru saja tiga langkah kamu ambil, suara menyebalkan tersebut mengintrupsi jalanmu.

"saya nggak nyuruh kamu balik ke kursi, (y/n)."

kamu berbalik dan memasang senyum jengah. semua orang tahu persis kamu benci pak mingyu.

—atau, ekhm. kak mingyu. dia hanya berbeda 6 tahun di atasmu. entah mengapa ia bisa menjadi guru tetap disini.

apapun, lah! nggak peduli, bagimu ia hanya seorang kim mingyu, si raja tebar pesona.

kamu pun maju mendekati mingyu, "iya, pak?"

mingyu tersenyum, "enggak. sana balik lagi ke kursi, gih. nih, saya udah nyuruh makannya boleh. oh iya, jangan lupa menghadap saya ya nanti habis istirahat."

seisi kelas ricuh dengan suara tawa. bagi mereka pertengkaran atau perseteruanmu dengan mingyu merupakan tontonan yang tidak boleh dilewatkan.

kamu pun duduk di bangkumu sambil bersumpah serapah. sialan kim mingyu!!!

***

"haaaah, capek banget gila." racaumu kepada teman terbaikmu, joshua.

"ahahah, (y/n). kamu sabar aja deh mendingan? namanya juga guru, harus diikuti." ucap joshua.

"jo, gampang banget ya bilang gitu. aku cuma aneh aja semenjak hari itu dia nggak pernah adil sama aku." kamu pun menarik nafas dalam.

semenjak hari dimana kamu lupa membuat tugasmu, pak-narsis-mingyu selalu memperlakukan kamu secara tidak adil.

padahal cuma tiga soal, ulangan selalu ikut, nilaimu dalam matematika pun tidak buruk.

mungkin juga, iya. mungkin juga nilaimu buruk. hei, setidaknya kamu tidak pernah ikut remedial!

joshua tersenyum adem, "yaudah gapapa. namanya juga guru. ikutin aja."

"bisa gila aku kalau gini caranya. mentang-mentang ganteng. padahal biasa aja juga, sok-sokan tebar pesona. giliran ke aku naudzubillah menyebalkannya. demen ya tuh bocah sama gue." kamu meluapkan amarahmu kepada joshua.