Nana

8.6K 506 10
                                    

Author POV

Saat ini Naruto sedang berlari menuju ke kamarnya untuk melihat sesuatu. Sesuatu yang ia lupakan 10 tahun ini.

Flashback

Naruto terpaku diam saat melihat seorang gadis kecil 6 tahun sedang menangis di bawah bunga2 matahari itu.

Ya. Saat ini dia sedang menikmati liburan musim panas di rumah neneknya. Saat dia asik mengejar dan menangkap serangga terbang, dia mendengar suara isakan tangis seorang gadis kecil. Ia pun menghampirinya.

"Nee.. kenapa kau menangis?" Tanya Naruto.

"Etto.. mahkota bungaku tercebur ke sungai" jawab gadis itu disela isakan tangisnya.

"Souka. Jika kau mau aku bisa membuatkannya."

"Apakah bisa?"

"Pasti. Etto, namae wa?"

"Umm, Hyuga Hinata desu"

"Souka Hinata -chan . Boku wa Uzumaki Naruto. Hajimemashita nee, Hinata -chan . Apakah kau bisa carikan ranting dan bunga matahari? Akan kubuatkan mahkota yang lebih bagus."

"Ha'i . Akan ku carikan."
.
.

"Nah sudah jadi!"

"Waaah kawai nee. Arigatou gozaimasu Uzumaki-san ." ucapnya sambil tersenyum.

"Hei kau tidak perlu memanggilku seperti itu. Panggil saja Naruto" ucapnya sambil nyengir tiga jari.

"Tapi, bukankah itu tdk sopan. kau juga terlihat lebih dewasa dariku."

"Eehh, apakah aku terlihat begitu tua? Terserah kau saja lahh. Aku pakaikan yaa." Lalu Naruto memakaikan mahkota berhiaskan bunga matahari itu ke kepala Hinata.

"Waaahh arigatou nee, Uzumaki-san" ucap Hinata sambil tersenyum lembut ke Naruto.

'Manis'

Itulah yg berada dipikiran Naruto saat gadis itu tersenyum kearahnya. Ia pun jadi gugup.

"Hi.. Hinata-chan"

"Hmm, nani?" Tanyanya sambil memiringkan kepalanya bak anak kecil yg polos yg menjadikannya tambah sangat manis.

"Ee.. etto, karena udah sore, bagaimana kalau kau kuantar pulang?" tanyanya gugup.

"Apakah tidak apa2?"

"Iya. Sebenarnya aku juga sekalian mencari jalan rumahku sih hehehe" cengir Naruto. Hinata masih bingung.

"Dan aku juga akan menjagamu. Soalnya, kalau ada yg menculik kamu gimana? Terus kalo mereka ngapa ngapain kamu gimana? Terus.. terus.. Uhh pokoknya aku antar pulang." Naruto pun menarik Hinata pulang ke rumahnya.

.
.

"Ara ara kau sudah pulang Hinata " sapa ibu Hinata.

"Tadaima O-"

"Kaa-chan?!" Naruto terkejut.

"Ahh okaeri Naru -chan. Apakah kau mengantar Hinata -chan pulang?" Ternyata rumah kakek Naruto bertetangga dgn rumah Hinata. (Lebih tepatnya Naruto diantar Hinata pulang XD)

"Kaa -chan kenapa bisa tau Hinata -chan?"

"Bukankah rumah kakekmu berdekatan dengan rumah Hinata. Dan juga ibu Hinata -chan adalah teman kecil ibu dulu" jelas Kushina.

Dan Naruto baru sadar ternyata ia bertetanggaan dengan Hinata.

"Waahh ternyata Naruto -kun sudah besar ya. Terakhir aku melihatmu kau masih bayi. Sepertinya waktu kelahiran Hinata ya Kushina?" Kata ibu Hinata.

"Hmm, sepertinya."

"Apakah Naruto -kun mau makan dulu? Hinata, ajak Naruto -kun masuk ya" pinta ibu Hinata.

"Ha'i okaa -san"

Dan mereka pun sering bermain bersama. Hingga menjelang liburan musim panas Naruto mengharuskan mereka berpisah.

"Kaa -san, apakah uzumaki -san akan pulang?" Tanya Hinata dengan raut muka sedih didepan Naruto dan keluarga mereka berdua.

"Seharusnya. Karena liburan Naruto -kun kan sudah berakhir jadi ia dan keluarganya akan pulang. Iya kan Naruto -kun?" Kata ibu Hinata.

"Uhh Naruto nggak mau pulang! Naruto mau disini main sama Hinata -chan! Pokoknya Naruto nggak mau pulang huweeee" rengek Naruto.

"Naru -chan jangan seperti itu. Tidakkah kau malu pada Hinata -chan?" Kata kushina.

Naruto yang sadar akan meberadaan Hinata langsung membalikkan badan menutupi mukanya.

"Etto, Uzumaki -san." Naruto langsung menengok kebelakang yang tiba2 Hinata sudah ada di belakangnya. Naruto pun terkejut.

"Iii.. ini," Hinata menyodorkan sebuah boneka berbentuk bunga matahari.

"Himawari? Apa kau memberikannya untukku?" Tanya Naruto. Hinata mengangguk.

Naruto pun memerah.

"Aa.. arigatou gozaimasu Hi.. Hinata -chan!" Naruto pun jadi tergagap.

Kedua orang tua masing2 pun hanya tersenyum melihat tingkah anak2 mereka.

"Naru -chan ayo" kushina menarik tangan anaknya.

"Chotto matte okaa -chan. Hinata -chan bisakah kamu kemari" pinta Naruto. Hinata pun mendekat ke arah Naruto.

Tiba2 Naruto memeluk Hinata kecil itu. Spontan Hinata langsung memerah. Bahkan Naruto melakukannya didepan orang tua mereka dan orang tua mereka terkejut dan hanya tersenyum melihat tingkahnya.

"Aku akan kembali. Jadi tunggu aku ya" bisik Naruto pada telinga Hinata. Lalu Naruto pun berlari menuju mobil menutupi mukanya yang memerah. Hinata pun tidak kalah merah mukanya.

"Eee, Hiashi maaf kan tingkah anakku ya. Aduh bagaimana ini ya," Minato pun jadi gugup (?) karena tingkah anaknya tadi

"Tidak apa2 Minato. Maklum akhir2 ini mereka juga dekat. Yasudah, hati2 kau di jalan."

Dan keempat orangtua itupun berjabat tangan dan mengucapkan salam perpisahan. Naruto masih memandangi Hinata yang masih memerah dari dalam mobil.

Setelah sampai di Konoha, Naruto pun ngambek di kamar sambil terus membawa boneka Himawari pemberian Hinata.

Flashback end

"Himawari?" Naruto menatap sendu boneka bunga matahari itu. Ditangannya terdapat foto dimana ia sedang tertawa bahagia dgn seorang gadis kecil yang lucu waktu ia masih kecil.

"Hinata -chan?"
.
.
.
Hari ini seperti biasa, Naruto sedang menunggu Hinata dibawah pohon didekat rumahnya. Naruto masih teringat kejadian kemarin.

"Ohayou Naruto -senpai " suara Hinata memecahkan lamunannya.

"O.. ohayou" Naruto menjawabnya dgn sedikit gagap namun tetap terlihat cuek.

"Ada masalah apa senpai ?" Tanya Hinata karena ia merasa Naruto berbeda pagi ini.

"Tidak ada apa2. Ayo." Mereka pun berangkat sekolah seperti biasa.

'Apakah Hinata tidak mengingatnya?' Batin Naruto.

###

Haihaihai Nada come back again horaiiiii!! *apaansih

Ciehh yg lama nggak ketemu ciyeeeeeeh *huuuuuuudisorakinreadershuuuuu

Chapter 7 (nana) is up guyss. Gimananih gimananih pendapatnya?

Lagi lagi, silahkan vote and comment ya minna. Author mau cari ide2 lagi buat nglanjutin karena otak penuh oleh rumus2 matematika nihh XD

Arigatou gozaimasu.

Jaa nee~

Be Mine, Hinata -chanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang