(Ilustrasi: Dewi Kunti mengalungkan bunga kepada Pandu yang akhirnya memenangkan sayembara.)
Narasoma merasa kesal melihat sorak-sorai penonton yang begitu membahana menyaksikan dahsyatnya aksi Pandu dalam memenangkan sayembara. Apalagi saat dilihatnya pula kegembiraan Dewi Kunti, dia mulai merasa tersinggung karena Kunti bersikap biasa saja saat dia memenangkan sayembara. Tanpa banyak basa-basi dia lalu berpamitan pada Prabu Kuntiboja lalu meninggalkan arena sayembara untuk pulang kembali ke Mandaraka.
Prabu Kuntiboja dengan bahagia menjamu pemenang sayembara, Pandu dan kedua saudaranya di istana Mandura. Dewi Kunti pun melayani ketiganya dengan sebaik-baiknya, sekaligus mencoba mengawali perkenalan di antara mereka. Setelah Kunti mencoba mengenali kepribadian ketiganya, terpesonalah dia karena ternyata walaupun sebagai pangeran kerajaan besar tetapi tidak ada kesan sombong dan angkuh, justru sangat rendah hati dan sederhana. Begitu juga Pandu dan kedua saudaranya bisa melihat kecerdasan Dewi Kunti yang jauh di atas rata-rata, ditambah kecantikan yang memancar dari kesederhanaan penampilannya ternyata sungguh mempesona.
Waktu perkenalan dan penjamuan tidak berlangsung lama, karena ketiga pangeran Hastina tersebut harus kembali ke kerajaannya. Tawaran dari Prabu Kuntiboja untuk memberi pengawalan dalam perjalanan ke Hastina ditolak oleh ketiganya, termasuk Kunti yang sangat mengagumi kesederhanaan para pangeran Hastina tersebut. Mereka lebih senang menempuh perjalanan berempat supaya bisa menikmati perjalanan sekaligus mencari pengalaman. Sehingga Prabu Kuntiboja pun tak kuasa memaksa dan akhirnya melepas kepergian mereka dengan diiringi doa untuk keselamatan perjalanan jauh mereka.
***
Narasoma yang sedang menempuh perjalanan kembali ke Mandaraka pada awalnya sudah tidak peduli dengan kejadian di sayembara, namun tiba-tiba merasa ragu ketika teringat kembali kepada ayahnya. Dia kembali merasa takut bahwa kesehatan ayahnya, Prabu Mandrapati akan memburuk dikarenakan rasa kecewa padanya yang sebenanya sudah memenangkan sayembara namun justru malah memberikannya pada para pangeran Hastina. Ditambah rasa geramnya melihat reaksi para penonton dan Dewi Kunti yang seperti melecehkannya karena justru mendukung kemenangan Pandu Dewanata. Timbul rasa penyesalan disertai rasa penasaran untuk mencoba menantang kekuatan Pandu. Narasoma pun membalik arah kudanya kembali ke Mandura dengan niat menantang ulang Pandu.
Singkatnya karena kepergian Pandu berempat hanya dengan berjalan kaki, tentunya mempermudah Narasoma untuk mengejar dan akhirnya bisa menemukan rombongan Pandu dan menghadang perjalanan mereka.
"Pandu! Urusan kita belum selesai!" seru Narasoma.
"Salam untukmu, Pangeran Narasoma," ucap Pandu dengan hormat. "Apakah gerangan urusan yang Pangeran ingin sampaikan sehingga Pangeran harus bersusah payah mengejar dan mencegat perjalanan kami?"
Narasoma terdiam melihat kesopanan Pandu, begitu juga sikap Dasarata dan Widura yang tampak tenang-tenang saja, seperti sedang menempuh perjalanan untuk berlibur. Hanya Dewi Kunti yang agak cemas melihat Narasoma namun dia percaya pada kemampuan ketiga pangeran Hastina yang tentu akan menjaganya sebaik-baiknya apapun yang terjadi. Narasoma memandang keempatnya satu per satu, dan mulai menyadari bahwa mungkin dia membuat kesalahan dengan mencegat Pandu.
"Aku merasa kita perlu membahas sesuatu, Pandu," lanjut Narasoma, "mengenai Dewi Kunti."
"Apakah itu, Pangeran?" tanya Dasarata. "Bukankah Dewi Kunti sudah kami menangkan secara jujur dan adil."
Narasoma mengangguk sambil berkata, "Iya, tapi sepertinya aku belum bisa merelakan kehilangan Dewi Kunti, karena ayahku, Prabu Mandrapati yang sedang sakit telah memberikan amanat padaku untuk memboyongnya ke Mandaraka untuk kujadikan permaisuri."
Kunti yang semula diam tiba-tiba bertanya, "Tetapi, Kanda Narasoma, izinkan aku menanyakan kebenaran berita bahwa Kanda sebenarnya sudah beristri. Benar atau tidak, Kanda?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHACINTABRATA SUKMA WICARA PART II (CINTA MATI DEWANATA)
Historical Fiction"Mahacintabrata" adalah sebuah novel modern bagi penyuka wayang atau siapa pun yang ingin tahu tentang seni warisan budayawan Indonesia ini. Kisah pewayangan akan diceritakan dengan bahasa yang sangat menarik dan mudah dicerna, sehingga membuat pemb...