BAGIAN 18. PERSIAPAN TERAKHIR PARA PUTRI

618 51 0
                                    

(Ilustrasi: Resi Druwasa, dalam versi pewayangan Jawa.)


Raja Abiyasa tengah berunding dengan Resi Bisma di kamarnya, membahas persiapan untuk acara penting esok hari. Namun walau awalnya hanya diniatkan untuk dibicarakan berdua, tak diayal datang pula kemudian Ibunda Ratu Setyawati, diiringi para permaisuri yaitu Ambika, Ambahini dan Rara Katri ke kamar sang Raja. Sehingga diskusi pun berlangsung ramai di antara para tetua Hastina tersebut.

"Bagaimana menurut Kanda Bisma mengenai keputusan yang akan terjadi esok hari?" tanya Raja Abiyasa.

Bisma merenung sejenak, persoalan pelik masih terus dipikirkan tanpa henti olehnya. Kemudian dia berkata, "Aku mendukung jalan pikiran dan cara yang Kanda Abiyasa ambil, sesuai apa yang telah kita bahas sebelum-sebelumnya. Aku juga menyadari bahwa tanggung jawab terbesar ada di tangan Kanda Abiyasa sebagai pemegang tahta, sehingga pertimbangan terakhir dan keputusan mutlak adalah hak Kanda. Bukankah begitu, Ibunda?"

Ibunda Setyawati menjawab, "Benar, ananda. Kita sudah membahas hal ini berulang-ulang dan segala pertimbangan sudah kita utarakan bersama. Aku rasa kita sudah berada di jalan yang benar dan tinggal menunggu hasil keputusan esok hari."

"Terimakasih atas dukungannya, Kanda dan Ibunda," ucap Raja Abiyasa mengangguk-ngangguk sambil menatap berkeliling pada ibunya dan permaisuri. "Wahai para permaisuri, bagaimana para pangeran menyikapi pernyataanku hari ini dan persiapan mereka menghadapi keputusan esok hari?"

Ambika yang menjawab pertama, "Kanda Abiyasa, anak kita Dasarata bisa menyikapinya dengan sangat baik, bahkan sangat tersanjung bahwa Kanda memberikan kesempatan pertama padanya untuk memilih salah satu putri. Sedangkan untuk permasalahan tahta, Dasarata sudah menyadari sejak dulu bahwa kebutaannya bisa menghilangkan haknya atas tahta ayahnya. Sehingga saat ini pun Dasarata sudah siap menerima putusan apa pun dari Kanda, walaupun tahta harus berpindah darinya kepada Pandu atau Yamawidura."

Raja Abiyasa termanggu, lalu berkata, "Aku pun sudah mengira bahwa ananda Dasarata akan bersikap menerima putusan tentang tahta, namun yang kekhawatiranku adalah bila putri yang dipilihnya tidak bisa menerima berjodoh dengan Dasarata apalagi bila Dasarata ternyata tidak menjadi raja, walaupun sebenarnya menurut Kanda Bisma hanya satu putri saja yang menimbulkan kekhawatiran tersebut."

"Benar, Kanda Abiyasa," sahut Bisma. "Hanya Putri Gandari-lah yang terlihat sangat ambisius dan dengan sombong mengira bahwa dia yang akan menjadi Ratu Hastina, dan Sangkuni terus mendekati Pandu yang diperkirakannya menjadi calon terkuat Raja Hastina."

Keenamnya termenung memikirkan hal tersebut untuk sejenak, kemudian Raja Abiyasa melanjutkan, "Bagaimana dengan ananda Pandu, wahai Dinda Ambahini?"

Permaisuri Ambahini pun menjawab, "Pandu sangat gelisah, Kanda Abiyasa. Persoalan tahta telah diabaikannya begitu saja, termasuk bujukan dan rayuan Sangkuni untuk meminang Gandari, karena dirinya telah jatuh cinta sejadi-jadinya pada Dewi Madrim. Begitu pun Madrim sepertinya telah bersedia membalas cinta Pandu."

Raja Abiyasa manggut-manggut, lalu berkata, "Hal ini persoalan yang tidak terlalu sulit, tentunya Dasarata menyadari kenyataan yang terjadi antara Pandu dan Madrim selama perjalanan mereka kemarin. Dasarata tidak akan memilih Madrim dan selanjutnya Pandu bisa memilih Madrim."

"Semoga harapan Kanda Abiyasa terkabul esok hari dan ananda Pandu bisa merengkuh kebahagiaan cintanya dengan Dewi Madrim," ucap Ambahini penuh harap.

"Kemudian bagaimana dengan Yamawidura, Dinda Rara Katri?" tanya Raja Abiyasa.

Rara Katri mendesah, lalu menjawab, "Ananda Widura sudah merelakan tahta yang tidak mungkin diterimanya, Kanda, mengingat dia sebagai anak termuda dan lahir dari ibu berkasta rakyat jelata. Kebijaksanaan dan kearifan ananda Widura tetap terpancar dari sikap dan perilaku baiknya, termasuk untuk menghadapi keputusan esok hari."

MAHACINTABRATA SUKMA WICARA PART II (CINTA MATI DEWANATA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang