Chapter 3

2.2K 140 0
                                    

Kayla’s POV

Teet... teett.....tett....

Bel tanda telaah berakhirnya waktu mengerjakan soal ujian telah berbunyi tepat pada waktunya. Aku menghembuskan nafasku lega. Kemudian berdoa agar aku mendapatkan hasil yang memuaskan dari ujian yang baru saja aku kerjakan. Sama seperti selama ujian berlangsung tiga hari yang lalu.

Setelah penjaga telah mengambil soal ujian dan lembar jawaban. Siswa diperbolehkan untuk pulang. Aku ikut berkumpul dengan teman sekelas melepas kepenatan setelah ujian nasional. Setelah mendengar pengumuman dari guru. Kami semua berkumpul di lapangan.  Panas memang siang hari ini. Namun itu semua tak membuat kami mengeluh. Justru kami semakin bersemangat karena telah selesai menjalani ujian nasional.

Kami diberi beberapa amanat oleh kepala sekolah, juga oleh guru pendidik saat kelas dua belas ini. Kami juga diberi masukan oleh guru untuk tak bersenang-senang etrlebih dahulu, karena kami belum mempunyai kampus untuk menjadi tempat menimba pendidikan  di jenjang yang lebih tinggi. Aku teringat akan surat balasan dari London Unniversity yang tak kunjung datang. Seharusnya dalam minggu ini surat itu sudah datang di rumahku. Tapi entahlah, aku akan menegceknya nanti saat sudah di rumah.

Tanpa basa-basi aku segera melangkahkan kaki untuk pulang setelah dipulangkan oleh kepala sekolah. Aku ingin segera mencari tau kapan waktu pastinya surat balasan dari London akan dikirim ke rumahku.

Aku menyalakan laptop dan segera menyambung pada internet.  Setelah mendapat akses internet, dengan otomatis  skype-ku ikut aktif dan menunjukkan bahwa aku sednag online skype. Ting! Ting! Ting! Too much notification from Skype. Tanpa membaca notification dari Skype, aku membuka sebuah tab pada mozila bertujuan untuk mencari informasi tentang London University.

Entah mengapa koneksi internet tiba-tiba melamban saat aku membuka homepage dari London. Aku membuka twitter untuk menunggu halaman yang masih loading. Dan wow interaksi twitterku sangat banyak. Sepertinya ada yang aneh dengan twitterku.

Semakin ke bawah, dan ke bawah. Aku menemukan suatu interaksi yang membuatku sedikit terkejut. ‘Liam Payne Follows You’ aku tertawa hambar saat membacanya. Pasti fake account melakukan penjebakan kepadaku lagi.

Sampai pada akhirnya aku membuka profil Liam Payne tersebut. Dan wow wow my dream comes true. Oh My......... Real Liam Payne Follows Me! God. Thanks thanks thanks.

Dan dengan gerakan cepat aku membuat tweet ucapan terimakasih kepada Liam karena telah nge-followback aku. Btw, Liam ngefollback aku pada hari senin tepat saat hari pertama aku melakukan ujian nasional. What thats mean?

Kemudian banyak directioners yang menyerbu interactionku. Mengucapkan selamat karena telah mendapatt follow dari 1/5. Senangnya.

Setelah itu aku kembali pada homepage Oxford yang aku tunggu. Setelah membaca beberapa pengumuman yang ada, ternyata pengiriman surat balasan darir kampus London telah dimulai sejak hari senin yang lalu. Dan seharusnya sudah sampai di Indonesia bahkan di rumahku dari kemarin. Tapi mengapa aku tak menerimanya sampai sekarang? Entahlah.

Ting! Notification dari Skype kembali menyala. Tanpa basa-basi aku mengalihkan perhatianku pada skype dari homepage oxford yang membuatku gundah.

LiamJP            : hey! Long time no chat xx

Ternyata Liam lah yang membuat skype-ku berbunyi ting tong ting tong menandakan banyak oemberitahuan yang masuk pada skypeku. Well, aku memang tak menyalakan skype sejak hari minggu yang lalu karena aku harus ujian nasional. Dan ya aku tak berkomunikasi dengan Liam selama itu. Entah mengapa aku merindukannya. Merindukan orang yang tak pernah aku temui. Merindukan orang yang bahkan tak aku ketahui bagaimana rupa dari wajahnya.

Stole My Heart [Liam Payne and Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang