Chapter 18

1.2K 74 3
                                    

Author’s PoV

“Kau sudah siap Kayla?” tanya Mr. Edward yang sedang bersiap untuk mengantarkan putrinya untuk kembali bersekolah.

Kayla mengangguk. Musim semi telah menggantikan musim panas di London. Yang berarti setiap pelajar kembali melakukan aktifitas sekolahnya. Dan Kayla, hari ini adalah hari pertamanya bersekolah di negeri orang. London University. Dengan penuh Kayla mengharapkan bisa menaklukan sekolah barunya. Atau kampus pertamanya. Bukan hanya masalah pelajaran, Kayla menginginkan menaklukan teman disekitarnya. Menjadikan orang-orang disekitarnya menerima dirinya dengan baik yang bukan merupakan warga asli London.

Namun ada perasaan yang membuatnya ganjal. Kayla merasakan rindu yang sangat mendlam kepada Liam. Ia membutuhkan Liam saat ini. membutuhkan support yang biasa membuat Kayla menjadi lebih berani dan percaya diri dari Liam. Tapi tidak didapatkan Kayla saat ia benar-benar membutuhkannya seperti sekarang.

“Kayla tunggu!” teriakan seseorang yang tak jauh darinya membuat Kayla mengurungkan niatnya untuk menutup pintu mobil bagian penumpang. Kayla kembali keluar dari mobil dan melihat siapa yang datang dan memanggil namanya sekencang itu.

Namun seketika, senyuman memudar dari wajahnya. Bayangan yang datang dan memanggil namanya adalah Liam menghilang seketika saat menyadari orang yang sedang berjalan ke arahnya bukanlah orang yang ia rindukan. Bukanlah orang yang sengaja tak ia hubungi karena menginginkan orang itu yang menghubungi dirinya terlebih dahulu dan menjelaskan lebih rinci mengapa dan apa sebab kekacauan hatinya terjadi. Melainkan orang yang datang adalah Harry. Ditemani dengan Uncle Simon dibelakangnya yang memakai kaca mata hitam dengan pakaian yang sama simplenya dengan Harry.

“Boleh ikut nganterin Kayla, Om?” tanya Harry dengan sedikit ragu.

Mr. Edward tak menjawab. Ia justru menatap putrinya dengan gerakan alis yang naik-turun. Berniat menggoda anaknya yang sedang hancur hatinya. Karena sedikit diketahui Mr. Edward pandangan mata yang diberikan Harry kepada putrinya selama ini berdbeda dari pandangan yang diberikan Harry kepada gadis lain. sama halnya dengan pandangan Harry kepada gadis yang dulu pernah dicintainya. Namun mata Harry terlihat lebih bersinar jika menatap Kayla.

“Apaan sih Pa? Tinggal bilang iya atau enggak aja susah.” Protes Kayla dengan nadanya yang dibuat bercanda.

Mr. Edwardd bingung. Ingin sekali ia melihat putri semata wayangnya bahagia bahkan tersenyum lagi seperti dulu. Karena mengingat beberapa hari belakangan Harry selalu datang kerumahnya bersama saudanya—Simon. Harry berhasil membuat Kayla tertaawa dan mengulum senyum manis seperti sedia kala sebelum kejadian di rumah hijau yang ia dengar ceritanya dari Kayla sendiri. Namun Mr. Edward tak ingin membuat Kayla terjatuh dengan mengizinkan lelaki lain memasuki kehidupan anaknya lebih jauh dari sekedar teman. Dan sekarang, ia melihat secara langsung perhatian yang diberikan Harry kepada putrinya. Tiba-tiba datang dan menawarkan diri untuk ikut mengantarkan Kayla ke kampus.

“Udahlah Tom, iyain aja. Kasihan juga kan Harry uda ngerengek sejak pagi ke aku.” Ujar Simon yang sudah berada di depan Kayla dengan tangannya menepuk punggung Harry.

“Seriuosly you did that Styles?” tanya Kayla tak percaya dengan cengiran dibibirnya. Tak percaya Harry akan melakukan hal bodoh, bayangkan seorang Harry styles merengek kepada Simon Cowell untuk ditemani berkunjung ke rumah Kayla?

Stole My Heart [Liam Payne and Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang