Chapter 19

1.1K 64 1
                                    

Author’s PoV

Seperti mahasiswa yang lain, Kayla bersemangat untuk keluar dari kelas saat dosen telah menutup pertemuan jam terakhir. Dengan gegas ia keluar dari kelasnya. Caitlin yang tak mendapat kalimat perpisahan dari Kayla seperti biasa, mengerutkan dahinya. Merasa aneh dengan tingkah yang sama sekali bukan Kayla, walaupun Caitlin baru beberapa hari mengenal Kayla.

“Mau kemana sih, Kay? Kok kelihatannya buru-buru?” tanya Caitlin penasaran saat ia berhasil menyusul Kayla yang tengah berhenti di penyebrangan.

Kayla memberikan senyuman kepada Caitlin, “Ada janji sama Liam.” Jawab Kayla dengan senang, sesekali ia mengecek ponsel yang ada digenggaman tangannya selagi menunggu lampu hijau menyala bagi para penyebrang jalan.

Telah disepakati janji antara Liam dan Kayla untuk bertemu di restoran yang tak jauh dari kampus Kayla. Liam yang memilih tempat untuk bertemu, dengan alasan agar Kayla tak perlu jauh-jauh berjalan untuk menuju tempat janjian. Dan lagi-lagi, Liam mengatakan tak bisa menjemput Kayla. Sebagai gadis seperti yang lainnya, Kayla sangat senang saat pujaan hatinya mengajak untuk bertemu lagi dan menginginkan untuk memperbaiki hubungan yang kacau sebelumnya.

Dalam hati yang paling dalam, Kayla menginginkan hubungannya dengan Liam segera kembali baik. Kayla juga mengharapkan Liam telah menepati janjinya untuk memutuskan kontrak dengan Sophia, janji yang telah diucapkan sejak lama.

“Kenapa Liam nggak jemput? Lagi?” tanya Caitlin menekankan ucapannya pad kata lagi.

Kayla menggeleng. Tak ingin berargumen agar perasaannya tetap tenang.

Setelah acara buka-bukaan dengan Caitlin di cafetaria kampus dihari pertama kuliah, kedua teman yang baru merajut hubungan pertemanan itu sedikit banyak mengetahui satu sama lain. Mereka saling bertukar cerita tentang kehidupan yang dialami sebelumnya. Tentang masalah-masalah yang bahkan sampai sekarang belum terselesaikan. Dan tak ketinggalan, Caitlin juga telah mengetahui jika Kayla mempunyai kekasih yang bernama Liam. Walaupun telah merasa dekat dengan Caitlin, Kayla masih menyembunyikan identitas tentang kekasihnya yang sebenarnya. Caitlin tidak mengetahui jika Liam yang dimaksud Kayla adalah Liam Payne. Liam anggota One Direction.

Perasaan Caitlin mendadak tak enak. Ia segera mengikuti langkah Kayla kembali setelah menyebrang jalan. Bayangan hal buruk akan terjadi pada Kayla melintas dibenak Caitlin. Ia tak ingin menyampaikan perasaan buruknya kepada Kayla. Mungkin dengan bersamanya akan membuatnya lebih baik, batin Caitlin mengikuti Kayla masuk ke salah satu restoran.

Kayla menatap Caitlin dihadapannya dengan bingung. Tak menyangka jika Caitlin akan mengikutinya sampaai ke dalam restoran pula.

“Aku lapar, lagi pula kamu kan juga nunggu Liam dulu. Aku temenin sambil makan deh daripada kamu sendirian.” Tawar Caitlin yang langsung duduk di kursi yang ada di hadapan Kayla.

Kayla hanya mendengus menyaksikan tingkah Caitlin. Dalam hati, Kayla membenarkan Caitlin. Ia pasti akan merasa lebih baik jika menunggu Liam bersama Caitlin. Toh cepat atau lambat Caitlin akan mengetahui siapa Liam yang sebenarnya.

Stole My Heart [Liam Payne and Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang