Chapter 11

1.6K 100 3
                                    

Liam’s POV

Aku membuka pintu utama. Yang disambut dengan suara tawa yang terdengar familiar denganku. Suara the boys dan Uncle Simon yang terengar saling melempar lelucon. Dan aku mendengar suara itu.

Suara yang hendak aku dengarkan lagi nantinya. Namun ia telah berada di sini. Tampak lebih menikmaiti harinya bersama dengan orang lain, bukan denganku. Aku tak percaya akan melihat ini di hari yang sama dengan aku menikmati hariku yang sempat indah saat bersamanya.

Dan suara itu, suara gadis itu. Bukan bukan suara yang menjadi masalah. Namun posisi tubuh gadis itu. Tak ada yang bisa aku lakukan, selain melangkah maju menuju mereka.

“Kayla?” gumamku tak percaya.

Ku percepat langkah kakiku menuju the boys, Uncle Simon dan gadis itu—Kayla. Namun langkahku terhenti. Hatiku bergetar, bukan gemuruh karena kupu-kupu yang berterbangan. Melainkan karena ombak besar yang mampu menyayatnya menjadi berkeping-keping dan hancur. Tak kutemukan alasan pasti mengapa aku merasa hancur.

“Kau sudah pulang, Lee?” tanya Kayla. Orang pertama yang menyadari kedatanganku di antara mereka.

Senyuman mengembang dibibirku. Kayla menyadari kedatanganku. Membuat seisi ruangan mengalihkan perhatian menjadi ke arahku dengan wajah yang menyambut hangat.

“Iya, aku sudah pulang.” Ucapku dengan senyuman yang sedikit kupaksakan.

Kayla masih dengan posisinya. Duduk di tengah-tengah the boys. Bukan itu yang membuatku hancur. Namun tubuh Kayla yang seperti merasa nyaman berada dalam dekapan tangan Harry. Ya, tangan Harry melingkari pundak Kayla. Hancur.

“Baru saja kami selesai membicarakanmu, Liam.” Ucap Louis dengan tertawa.

Membicarakanku? “Wohooo. Benar saja aku merasa tidak enak sedari tadi dan ingin cepat-cepat pulang.” Godaku kepada mereka yang disambut dengan gelak tawa. Seraya duduk di samping Simon, tepat di depan Harry dan Kayla.

Apakah keakraban Kayla dan Harry melebihi keakrabanku dengan Kayla? Harry memang orang yang suka berteman dengan siapapun. Ia tak memandang temannya dari kalangan mana, anaknya siapa, atau apa. Bahkan saat kami ada konser di New York Harry made a friend ship with someone, and then without any warning the friend ship become fake frienship.  Namun ini berbeda, Kayla adalah seorang perempuan dan aku rasa Kayla bukanlah kriteria perempuan yang biasanya menjadi teman Harry. Well, Harry selalu berteman dengan perempuan yang seksi in the ass and naughty as hell in the bed. Harry selalu bisa membedakan bagiaman sifat perempuan di sekelilingnya.

“Kee, bagimana perasaanmu?”tanyaku dengan tatapan penuh kepada Kayla.

Bagimana bisa aku melupakan bahwa Kayla adalah gadis cantik, dengan senyuman manis yang menampakkan lesung walaupun tipis dikesua pipunya? Siapa yang tak jatuh cinta kepada Kayla pada pandangan pertama. Jangan katakan Harry juga jatuh cinta kepad Kayla?

“Kau pasti tau bagaimana perasaanku, Lee.” Jawab Kayla dengan senang.

Stole My Heart [Liam Payne and Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang