"Oh iya, nama gue Venus dan ini temen gue Martin. Lo anak baru ya? Soalnya gue baru ngeliat lo"
"Iya gue anak baru. Nama gue Rosita" ujar Rosita memberikan senyuman yang menawan
Venus membatin, cantik juga nih anak.
*****
Tiba - tiba datanglah seorang murid perempuan lain dan kemudian bertanya kepada Rosita "Ros, lo darimana aja? Gue cariin juga".
Rosita tersenyum dan menjawab "gue ga kemana-mana kok, abis dari kamar mandi terus mau ke kelas eh malah ketabrak mereka hehe".
Mendengar perkataan Rosita. Temannya tersebut mendelik, kaget. "Lo ditabrak? Ada yang sakit ga Ros?".
Rosita menunjuk "ini doang paling" lalu mengusap - usap lututnya yang terluka sedikit.
"Yaampun sampe terluka gitu"
"Lo apain temen gue, hah? Dia tuh anak baru, tapi lo udah buat dia ga nyaman disini" sambung teman Rosita yang sedang memarahi Venus dan juga Martin. Bahkan, ia berancang-ancang untuk menampar keduanya, tetapi dilarang oleh Rosita.
"Eh, Amy jangan gitu dong. Mereka kan ga sengaja, lagipula mereka udah mau bantuin kok tadi"
"Maafin kita ya" ujar Venus dan Martin berbarengan, sambil menundukkan wajah mereka.
Rosita tersenyum kembali "iya gapapa kok"
Amy pun menghela nafas dan menghiraukan perkataan mereka "tapi, lo kan luk.."
"Gapapa kok, nanti juga udah ga sakit" Rosita memotong pembicaraan Amy yang masih tergantung tersebut.
"Beneran?" ujar Amy yang masih mengkhawatirkan teman barunya itu.
"Bener kok" Rosita memasang wajah seserius mungkin agar Amy percaya kepadanya.
Amy pun tersenyum lalu mengangguk "syukur deh"
Rosita menggenggam tangan Amy, kemudian berkata "ke kelas yuk" sambil mengajaknya pergi darisana.
Akhirnya, Rosita dan Amy berlalu dari tempat tersebut, sampai langkahnya menghilang secara bersamaan.
Venus dan Martin saling bertatapan sebelum menghela nafas.
"Untung aja yang kita tabrak bukan Amy nya. Kalo iya, wah bisa-bisa masalahnya belum selesai sampe sekarang" Venus terkikik.
"Iyalah, orang bawel gitu kaya emak gue, bisa-bisa sampe maghrib belum selesai juga" sambung Martin sambil menepuk-nepuk pundak Venus. Lebih kasar daripada Venus yang menepuknya tadi.
"Oh jadi lo bales dendam sama gue?" ujar Venus dengan wajah yang geram.
Martin mengacungkan dua jarinya, membentuk huruf V sambil terkikik. Venus mendengus melihat hal tersebut.
"Maaf elah" ujar Martin mengerucutkan bibirnya.
"Yuk ah jajan, ga jajan - jajan nih kita" sambungnya, sambil menarik lengan Venus yang masih terdiam dibuatnya.
*****
Dilain tempat. Rosita yang meminta Amy agar ia mau mengajaknya mengelilingi sekolah tersebut. Namun, Amy masih tetap mengocehkan hal yang barusan terjadi.
"Udah apa My, mereka kan ga sengaja"
"Tapi mereka tuh harus diberi pelajaran. Lagian jalan ga pake mata"
Rosita menghela nafas mendengar ocehan Amy yang sudah memasuki ke-50 kalinya.
"Lo sih jadi orang terlalu baik banget, galak sedikit apa, biar mereka segan" Amy memutarkan bola matanya, sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mars & Venus
Genç KurguKenyataan pahit bahwa mereka kembar namun tak serupa tetapi saling menyukai gadis yang sama. Hingga pada akhirnya, mereka mendapat masalah besar, dan masalah itu terdapat digadis yang mereka inginkan itu. Jadilah reader yang baik ❎Dilarang untuk men...