The Meaning of Love (Part 18)

2.3K 244 28
                                    

~°•°~

Haera terdiam sejenak, seraya berpikir.

"Tak apa jika kau tidak memaafkanku.." ucap Mingyu pelan.

Haera melihat wajah Mingyu yang memang begitu serius saat mengatakannya. Memang Mingyu sudah menyakiti perasaannya, tetapi tidak salah kan jika Haera memaafkan Mingyu?

"Aku.. Sudah memaafkanmu.." ucap Haera.

Mingyu menoleh ke arah Haera dan menatapnya. Pikirnya Haera adalah gadis yang sangat baik, bahkan dia mau memaafkan Mingyu yang sudah menyakiti perasaannya.

"Mengapa kau mau memaafkanku?" tanya Mingyu.

"Ehm.. Selagi aku bisa memaafkanmu, mengapa tidak?" ucap Haera tersenyum tipis.

"Terimakasih kau sudah memaafkanku.." ucap Mingyu.

Haera mengangguk tersenyum.

"Ehm.. Apa orangtuamu tahu kalau kau membawaku ke kamarmu?" tanya Haera.

"Tidak. Orangtuaku sedang pergi.. Mereka jarang sekali ada di rumah.." ucap Mingyu yang berjalan menuju jendela kamarnya.

"Mereka.. Sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan memberi kabar padaku saja mereka tidak sempat.." ucap Mingyu yang melihat langit dari jendela kamarnya.

Haera hanya melihat ke arah Mingyu. Wajahnya tampak sangat kesepian dengan perkataannya itu. Haera bisa merasakan kesepian itu di dalam diri Mingyu. Haera mengerti sekarang, Mingyu bersikap selalu menyebalkan karena dia jarang di perhatikan oleh orangtuanya. Sebenarnya Mingyu adalah orang yang baik, tetapi sikap menyebalkannya itu selalu menutupi kebaikannya itu.

"Mengapa kau tidak mencoba menghubunginya?" tanya Haera.

Mingyu menggeleng.

"Mereka pasti tidak akan memperdulikannya.." ucap Mingyu.

"Apa kau sudah pernah mencoba menghubungi mereka?"

"Aku belum pernah menghubunginya sekali pun"

"Kalau begitu tidak salah kan jika kau mencoba?"

Mingyu terdiam.

"Ah sudahlah, lebih baik kau ku antar pulang sekarang" ucap Mingyu ketus.

Haera hanya menampakan wajah bingungnya itu. Sikap Mingyu seketika berubah menjadi Mingyu yang seperti biasanya, sikap menyebalkan.

"Dasar aneh.. Sikap menyebalkannya itu kembali lagi" gumam Haera.

"Apa kau bilang?" tanya Mingyu yang sedikit mendengar ucapan Haera.

"Ah tidak.." ucap Haera.

Mingyu dan Haera pun keluar dari kamar. Haera melihat sekeliling rumah Mingyu, banyak pelayan yang bekerja di sana. Sesekali Haera tersenyum melihat seorang pelayan yang juga tersenyum melihatnya. Rumah yang mewah, kehidupan yang serba mewah tidak menjamin seseorang dapat merasa bahagia. Itulah yang di rasakan oleh Mingyu. Semua berkebutuhan sangat cukup, bahkan lebih dari cukup. Tetapi Mingyu tidak pernah merasa bahagia tanpa kehadiran orangtuanya.

Mingyu pun membukakan pintu mobilnya untuk Haera, dan dia juga memasuki mobilnya itu. Mingyu mulai menghidupkan mobilnya, kemudian melaju. Di perjalanan tiba-tiba Haera teringat dia belum memberi kabar kepada Jeonghan, segera ia mengambil ponsel di dalam tasnya itu. Namun tak di sangka ponselnya mati.

The Meaning of Love [SEVENTEEN FF] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang