BAB 4

38 4 0
                                    

Iskandar kehulu kehilir di garaj motosikal . Sungguh dia risau . Jam dah menunjukkan ke angka 3 . Tapi batang hidung Fara langsung tak kelihatan .
" Mana kau ni Fara . Menangis lagi ke ? ," rungut Is . Bukan sebab dia dah bosan menunggu atau nak pulang awal . Tapi dia tak sanggup sendiri jika dua sahabatnya pergi . Dua sahabatnya pergi ? Apa maksud Is sebenarnya .

" Hmm , Iskandar ! ," satu jeritan daripada belakang mengejutkan kerisauan Iskandar . Dia menoleh dengan muka yang tak boleh blah " Ya Allah . Fara ! Kau ni nak aku mati awal ke ? ," tanya Iskandar dengan suara yang sedikit keras . Dia menerpa ke arah Fara sambil mendepa tangannya .
" Eh eh . Kau ni nak buat apa ? ," Fara berjalan ke belakang apabila Is mendekatinya .
" Eh . Hahahahaha . Tak de buat apa la . Gurau je la ," Is sudah ketawa terbahak bahak . Fara hanya merengus dengan sikap Is .
" Asal kau lewat ni . Kau tengok sekeliling kau . Ada aku kau dan pak guatd kat depan tu je ," perli Iskandar . Sengaja mahu menyedarkan si Fara .
" Aku tak suruh kau tunggu . Kau yang beria tunggu ," Fara dah merebut topi keledar dari tangan Is lalu dipakainya .
" Aku tunggu kau sebab nak pergi makan rumah kau ," kata kata Is itu tidak disambut oleh Fara yang sedang ralik mengikat topi keledar . IS hanya menggeleng kepala .
" Fara sayang ! Benda ni kena pakai macam ni ," Is mendekati Fara lalu mengikat tali topi keledar .
' Is ! Rindunya sikap care kau pada aku macam ni . Ya Allah ! '
" Haa . Kan dah lawa pakai macam ni ," Iskandar menggoncang kepala Fara yang bertopikan helmet itu . Suara garau Iskandar memecahkan lamunan Fara .
" Kalau macam tu aku pon reti ," Fara menjarakkan dirinya daripada Iskandar.
" Dah jom . Perut aku dah menyanyi dah ni ," motosikal Is meluncur keluar dari pagar sekolah . Sengaja Fara keluar lewat . Dia menanti saat sekolah itu kosong dengan manusia manusia yang suka menjatuhkannya dan menyebar fitnah .
" Fara ! ," sapa Is sambil memandu motosikal miliknya .
" apa ? ," tanya Fara ringkas .
" hmm . Aku nak bawak kau ke suatu tempat dulu , boleh ? ," tanya Is lembut .
" Aku ikut je ," jawapan Fara tidak berbalas . Is membawa motosikalnya ke pantai yang berdekatan . Sungguh damai . Sungguh nyaman . Pantai yang jarang diketahui oleh orang ramai .
" Dah jom ikut aku ke sana ," Fara hanya mengikuti langkah Iskandar yang dah berjalan di hadapannya .
Mereka mengambil tempat di sebalik batu besar di pesisir pantai .
" Kenapa kau bawa aku ke sini ? ," tanya Fara hairan . Nilah kali pertama dia menjejak kaki di pantai ini.
" Wei , kita kenal dah lama tau . Dari kecik lagi ," Is menyusun ayat dengan sebaik baiknya .
" So ? ," tanya Fara yang dah mula hairan dengan sikap Is .
" Apa yang aku belum buat untuk kau percayakan aku 100% ? ," tanya Iskandar memanah anak mata hazel milik Fara .
" Hahaha . Kepercayaan tu sukar tau nak bagi dekat orang ," Fara menghamburkan tawanya melihat muka kecewa daripada Is . Sorry , Is . Aku dah penat mempercayai manusia .
" Tapi kita dah kenal lama , Fara . Aku boleh simpan segala rahsia kau . ," Is melemparkan pandangannya ke laut .
" Is . Yes , aku pun dah kenal sangat dengan perangai kau . Kau nak korek rahsia mana dari aku ni ? Tak payah nak berdrama sangat boleh ? ," tanya Fara yang tertawa . Is , dari dulu sampai sekarang . Tak ubah ubah .
" Banyak ! Dan aku nak kau jawab dengan jujur ! ," riak wajah Is benar benar serious . Penting sangat kah soalannya nanti .
Fara hanya menganggukkan kepalanya .
" First , siapa Pakwe kau ? ," pertanyaan Is membuatkan mata hazel milik Fara membulat .
" Pakwe ? ," tanya Fara hairan . Sejak bila pulak dia ada pakwe ? Gosip dari mana pulak ni .
" Tadi kau kata kau teringatkan pakwe kau ," terang Is apabila faham akan wajah Fara yang blur itu .
" Bila eh ? . Emm ,"
" Ohh rehat tadi . Ade la . Kau tak perlu tahu ," jawab Fara dengan menggelengkan kepalanya . Comel .
" tapi aku kawan kau ," Is buat muka seposen karat hijau .
" Kawan . Tak semua aku nak bagitahu kau ," Fara menghayati drama free mereka itu dengan penuh perasaan .
" malas ahh nak paksa krg ketegaq macam kau ni ," Is give up . Memang dia selalu kalah berbalah mulut dengan Fara . Tambah tambah bila Fara bergabung dengan Qis .
" Tahu pun give up . Other question ? ," tanya Fara sambil bercekak pinggang ala ala model .
" Yang ni plis , bagitahu aku ,"
" Apa masalah kau Fara . Wajah kau jelas menampakkan kau harungi banyak bebanan .
Cerita dekat aku . ," Fara tersentak dan terkedu dengan soalan Iskandar . Lidahnya kelu .
" Kenapa diam ? ," tanya Iskandar bertalu talu .
" Is , suati hari kau akan tahu jugak . Tapi bukan sekarang ," Fara mengeluh.
" But why ? ," tanya Is lembut .
" sebab kau takkan faham apa yang aku rasa Is . Takkan pernah ! ," Fara dah mula menangis .
" Aku tak kan faham selagi kau tak cerita ," Is cuba memujuk Fara untuk bercerita padanya .
" Tak . Apa yang aku rasa terlalu berat untuk kau . Aku tak nak hancurkan persahabatan kita kerna perasaan dan masalah aku . Aku okay . Aku boleh hadapi sorang sorang ," Fara terduduk . Lututnya bagaikan tidak boleh menampung dirinya .
" Tapi Far .. ,"
" Is . Pliss ," Fara memohon dan merayu . Berlutut di kaki Is supaya jgn memaksanya . Iskandar turut duduk . Bahu Fara diangkat dan air mata sahabatnya diusap .
" Look my eye ," arah Iskandar dan Fara hanya mengikuti .
" Aku takkan paksa kau . Tapi kau ingat , aku akan selalu ada saat kau perlu kan aku . Pegamg kata ktaa aku . Aku sayang kau , kawan ," Iskandar menarik badan Fara berdiri menghadapnya .
' Aku sayang kau , kawan ' ' alangkah indah Is kalau kau lebih daripada kawan aku ' getus hati Fara . Diusapnya air mata yang berbaki .
" Dah . Jangan nangis . Buruk tau muka ," Is menghulurkan sapu tangan miliknya . Sapu tangan bertukar tangan . Is hanya mengeluh melihat kesedihan sahabatnya .
" Is , thank you ," ucap Fara lembut sambil menunduk .
" thank you tak diterima ," ucap Is lalu mengubah riak wajahnya menjadi serius .
" asal pulak ? ," tanya Fara hairan .
" kau kena tunaikan satu permintaan aku dulu ," Iskandar berbicara dengan lagak machonya .
" Apa ? tapi jangan benda mengarut ," Fara menantikan jawapan daripada Is yang dah tersenyum lebar .
" Kita jerit sama sama cakap ' Aku kuat ' . Ok ? ," tanya Is .
" sekarang ni ? ," Is mengangguk .
" Is , kau gila ke ? Malu la orang tengok ," Fara mengelip ngelipkan matanya untuk memohon simpati .
" Okay kalau tak nak takpe . Kau balik sendiri . Satu lagi , kawasan ni ramai peememem bersiri ," Is tersenyum nakal .
" Is ... ye la ye la ," Fara menarik muncung .
" tak yah nak muncung sangat . Cium kang ," Bedebok . Is dipukul oleh tangan kayu milik Fara .
" Aduii . Sakit la . Aku kata je bukannya buat betul pun ," Is menggosok gosok bahunya . Fara dah tergelak .
" Kau gelak kan aku ? Kau aku denda ," Is manarik muka masam .
" Alaa , gurau je . Denda apa pulak ? ," tanya Fara .
" Kau kena jerit tiga kali sorang sorang ,"
" mana aci . Kau jerik la jugak ," Fara menghentakkan kakinya lagak seperti budak kecil .
" Aci la . Kau yang gelakkan aku sangat ," Is mengarahkan Fara untuk menjerit segera .
" Aku kira satu dua tiga . Kau jerit . Ingat tiga kali ! ," Is menekankan perkataan tiga kali itu .
" ye la . Cepat ! ," Fara dah berdiri membelakangi Is .
" Satu ,"
" Dua ,"
" Tiga ,"
" Aku kuattttttttt . Aku kuattttttt . Aku kuattttt ," dengan penuh perasaannya Fara menjerit . Semua orang disitu memandang ke arahnya . Fara tersenyum puas . Dia bagaikan dah lepaskan satu bebanan dalam hatinya .
" Puas ? ," tanya Iskandar .
" Thanks Is . Sayang kau . Jom balik ," Fara mengambil topi keledar lalu berjalan menuju ke motosikal . Is tersenyum meleret .
' Aku akan buat apa saja umtuk lepaskan bebanan kau ' getus hati Is .
" Eh . Tunggu la ," laung Is dari belakang .
" Lambat . Cepat la ," Fara dah menaiki motosikal .

Sesampainya di rumahh .

" Jom la turun makan ," pelawa Fara dengan lembut .
" Lain kali la . Lewat dah ni ," Is menunjukkan jam tangannya kepada Fara .
" Oh . Lantak kau la . Aku nak naik dulu ," Fara memberi topi keledar yang dipakainya kepada Is .
" Kau ni tak sweet langsung! ," Is muncung .
" Halah . Nak sweet bukan dengan aku . Dengan Qis ," Fara berlalu pergi sambil melambai tangan masuk ke dalam rumah .
" Apa kena mengena dengan Qis pula ? ," Bicara Is sendiri . Dia pun pelik kenapa Fara selalu mengaitkan nama Qis dengannya .

BESTFRIEND IN LOVEWhere stories live. Discover now