BAB 2

43 5 0
                                    

Fara berjalan seorang diri ke kelas . Hari yang sungguh membosankan . Sangat bosan . Qistina masih ditahan di hospital . Is pula malas nak ambil tahu pasal dia . Fara masih cukup terkesan dengan apa yang dikatakan oleh Is . Kejam sangat kah dia sampai nak bunuh kawan baik dari tadika lagi . Qistina . Walau dia mengada ngada . Tapi hanaya dia yang selalu ada waktu Fara susah atau senang . Sahkan nak tengok dia mati tengok dia menangis pun hati Fara tak senamg duduk .
" FARA ! ," jerit Is dari jauh . Fara menoleg ke belakang dan menunggu Is yang berlari lari anak ke arahnya . Wajahnya sedikit pucat . Matanya sedikit bengkak . Menangis ? Kenapa ? Rindu Qis ? MUngkin .
" Qis tak masuk lagi ke hari ni ? ," tanya Is dengan nafas yang tercungap cungap . Fara hanya menggeleng . Sakit pulak hati ni . Bukan cemburu tapi kenpa Qis sihat pun asyik Qis je . Ni lagi lah kalau Qis sakit . Fara berpaling untuk terus berjalan ke kelas tetapi tangannya ditarik oleh Is . Dengan serta merta dia menepis tangan tu . Fara melihat wajah Is dengan tanda tanya . Is hanya memerhati seluruh anggota wajah Fara .
" Ada apa ? ," tanya Fara setelah senyap beberapa saat .
" Err .. aku nak jengok Qis lepas sekolah . Nak ikut ? ," tanya Is tergagap dengan nada suara yang bersalah .
" Tak apa lah . Saya janji dengan mama nak balik awal ," Fara berbohong . Malas la nak kacau sweet couple date .
" Ouhh . Takpe la . Nanti aku bagitahu Qis ," Is tersenyum seperti selalu tetapi dibalas dengan senyuman hambar daripada Fara . Fara berjalan ke kelas tanpa menghiraukan Is .
" Fara , kau ada pesanan apa apa tak untuk Qis ? ," tanya Is dengan wajah yang ceria .
" Aa . Tak de pape . Kalau ade pun aku boleh bagitahu sendiri nanti ," jawab Fara selamba .
" Betul jugak . Zaman dah maju ," Is tergelak tetapi tidak dihiraukan oleh Fara.

Fara yang sedang kusyuk mendengar celoteh Puan Rokiah tersentak apabila perasan yang dirinya diperhati . Dia melihat kiri dan kanan dan terlihat Is yang sedang memandangnya .
Fara mengangkat keningnya sebagai isyarat pertanyaan ' Ada apa ? ' .
Is hanya menggeleng . Fara memeberi sepenuh perhatian pada apa yang diajar cikgu Rokiah .
' Dia marah aku ke ? ' getus hati Iskandar . Sungguh dia rasa bersalah dengan apa yang dituduh ke atas Fara . Hati mana yang tak terasa . Hati mana yang tak sakit .
" Iskandar ? Kamu ni dah kenapa termenung jauh nampak ? ," tegur Puan Rokiah dengan suara lantangnya .
" Err takde pape . Saya teringatkan mak saya dekat rumah ," jawab Is lalu menunduk .
" mak dekat rumah ke buah hati dekat hospital ? ," tanya Puan Rokiah yang dah tersenyum meleret . Sekelas ketawa dengan pertanyaan Puan Rokiah kecuali Fara . Mungkin lawak tetapi tiada yang lucunya jika dia ada perasaan pada Is . Dia ada perasaan dekat Is ? Takde la . Mungkin masih sakit hati dengan kata kata Is .
Muka Is memang dah merona merah . Harapkan je badan sado tapi hampehh .

FARA mengarahkan Pak Mat menghantarnya ke taman bunga . Dia ingin sendirian . Hatinya sarat dengan kelukaan . Pada Allah saja tempat dia meluah . Is dengan Qis . Mustahil untuk menceritakan segalanya kepada mereka . Sesampainya di taman bunga dengan berbaju sekolah dia duduk menghadap tasik yang berdekatan .
' Is kenapa kau berubah ? Dulu segalanya kau bela aku . Kau selalu hiburkan aku saat aku sedih . Lapkan air mata aku saat aku menangis . Bagi semangat dekat aku saat aku jatuh tapi kenapa hari ni dan sejak dua menjak ni kau berubah . Di mata dan di hati kau hanya ada Qis . Mungkin kah kau dah jatuh hati pada dia sampaikan kau lupakan aku . Kawan sepermainan kau sejak kita dilahirkan ? Kenapa kau berubah ? Dah bosan ke kau layan perangai aku sampaikan kau marah , tuduh dan fitnah aku . Sedangkan kau pun tahu yang aku takkan buat semua perkara tu ' Fara melipat kertas itu dan disimpannya dimasukkan ke dalam botol air mineral . Dia menanam botol itu berhampiran dengan tempat lepaknya . Terbayang bayang saat saat indah bersama Is dan Qis . Di sini . Dan sekarang dia sendiri . Berderai air mata Fara mengakir . Dia menangis teresak esak .
" Ya Allah ! Aku tak kuat . Kenapa takdir hidupku begini ? Apa salah apa yang aku lakukan . Kenapa semua orang seakan akan berubah . kenapa orang orang yang aku sayang menjauhi aku . Aku dah penat ya Allah . Aku penat dengan apa yang aku harungi . Hati aku lemah ," bicara Fara sendiri dalam esakannya . Tanpa disedari . Seseorang lelaki duduk disebelahnya .
" Kenapa sedih dan menangis ni ? ," Fara mengelap air mata dan menggeleng kepala .
" Tak sedih konon . Saya dah berjam jam dekat sini awak tak perasan pun ," Amar ketawa . Fara hanya memandangnya sekilas . Lama . Setiap raut wajahnya diperhatikan . Ya Allah . Air matanya jatuh lagi dan terus teresak esak . Wajah dia . Mirip dengan Is . Hati Fara jadi sebak .
" Laa . Saya ketawa pun nak nangis ke ? Tahu la muka saya buruk ," Am ura ura merajuk .
" T takk .. a ww ak aa da rupa . Ttaapi rrupa awak sama dgn ... ," Fara menangis . Kelu lidah dia mahu menyebut nama Iskandar .
" Boyfriend awak ? ," teka Am .
" Ee .. aa .. ," Fara tergagap gagap .
" Dah . Tak kisah la siapa pun . Yang pasti Allah temukan awak dengan saya hari ni untuk buat awak tersenyum ," Am mengambil gitar miliknya laku dipetik . Lagu BIARKANLAH by DRAMA BAND dinyanyikan . Sebak . Memang sebak .
" Biarkanlah . Aku pergi demi hidupmu .. ," nyanyi Am sambil melihat Fara yang makin galak menangis .
" Stop !! ," jerit Fara lalu berlari pergi .
" Dah kenapa dengan pompuan ni . Semua tak kena ," Am menggaru kepalanya yang tak gatal itu . Amar terus menyanyikan lagu itu . Suaranya memang sodap . Merdu . Lunak . Semua la . Bagi dekat dia semua . Lainlah dengan Iskandar . Suara katak ! Ummi Qistina dan Syafara Alana selalu tutup telinga bila Iskandar menyanyi . Tambah tambah lagibdekat high note.

" Assalamualaikum ma ," Fara mengucup tangan mamanya lalu masuk ke biliknya . Seusai mandi dan solat asar . Dia merebahkan diri keatas katil . Hatinya sedikit tenang setelah diceritakan pada Sang Pendengar yang tak pernah jemu mendengar luahan hambaNya .
Lagu Marvin Gaye berkumandang . Fara tercari cari telefonnya dan nama Is tertera pada skrin . " Angkat ke tak ? Jangan jangan Qis dalam kritikal ," dengan cepat Fara menjawab panggilan itu .
" Hello , Is . Ada apa ? ," tanya Fara . Suaranya jelas kerisauan .
" Hei . Kenapa ni ? Risau semacam je . ," tanya Is lalu ketawa .
" Qis okay ? ," lemah suara Fara .
" Dont worry . Dia dah boleh keluar . Minggu depan baru boleh ke sekolah ," terang Is satu persatu .
" Syukur lah . Yang kau call aku ni asal ? ," tanya Fara sedikit kasar . Is mengeluh . Dia berdehem sebelum memulakan percakapannya .
" Err . Esok aku ambil kau ke sekolah ," ucap Is dengan penuh harapan .
" Ok . Dengan syarat aku nak naik kereta ," Fara mematikan panggilannya . Bukan nya tak selalu . Biasanya ada benda yang Is nak bagitahu dia kalau dia menjemput Fara ke sekolah . Apa lah agaknya .

Sorry kalau sis update pendek je satu satu bab ni . Tak reti la nak karang panjang panjang . Boleh terima x alasan ? Okay . Thanks siapa yang sudi baca even sorang je baru baca . Jangan lupa vote tau komen sekali . Sayang semua readers saya .

BESTFRIEND IN LOVEWhere stories live. Discover now