BAB 3

41 5 0
                                    

Fara menguis nguis nasi gorengnya di meja makan . Encik Rizal hanya memerhati anaknya sambil bermain isyarat mata dengan isterinya .
" Ehemm . Fara sayang , kenapa tak makan nasi tu ? ," tanya Puan Noriha mengikut arahan suaminya . Soalan itu berlalu pergi . Tiada balasan .
" Fara ... ," sedikit kasar suara Encik Rizal . Dah la meeting pukul 7:30 pagi . Aihh .
" Fara . Kamu ni kenapa ? Papa dah lewat ni . Makan cepat sikit ! ," keras teguran Encik Rizal .
" Err . Paa , Fara pergi dengan Is ," jawab Fara ringkas lalu ke halaman rumah menunggu sahabatnya itu . Puan Noriha hanya menggeleng melihat perlakuan anaknya .
" Sabar la sikit abang ni ," tegur Puan Noriha .
" Sabar apanya . Saya dah lewat ni . Dah , saya pergi dulu ," Encik Rizal menghulurkan tangannya kepada Puan Noriha untuk dikucup lalu kereta BMW miliknya meluncur ke destinasi yang dituju .
" Fara ! Nanti kirim salam dekat Is ye ," laung Puan Noriha ke arah anak perempuannya yang tengah beri ikan ikan makan di kolam . Fara hanya mengangguk . Dia gusar . Apa yang akan diperkatakan pada dia nanti . Apa yang Is akan hambur pada dia nanti ? Adakah berbentuk makian . Cacian . Hinaan . Tengkingan . Sungguh hati dah perit mendengr setiap kata kata pedas dari Is . Atau sesuatu seperti pujian ? Ketawa ? Lawak ? Mungkin tak . Semua tu dah lama mati dalam kamus hidup Is . Dah tiada lagi gelak tawa dengan Fara melainkan bersama Qis .

" Vroom . Vroom ," bunyi enjin motosikal milik Iskandar mematikan lamunan Fara . Fara terlopong manakala Is tersengeh nakal .
" Oh man ! What are you doing with this ? ," tanya Fara sambil tangannya menunding ke arah motosikal milik Is .
" Alah . Cepat la . Dah lewat ni ," Is meluhat jam Alba ditangannya .
" Tak nak ah , kan aku dah kata . Ambil dengan kereta ! ," kasar sedikit suara Fara . Bengang gila ah .
" Yang kau takut sangat ni kenapa ? ," tanya Is hairan dengan sikap si Fara .
" Tak nak la . Nanti mulut orang kata apa pulak . Tambah tambah kau dah ada gosip dengan Qis . Nanti kata aku ambil kesempatan ke apa ," terang Fara satu persatu . Menyesal bersetuju untuk ke sekolah dengan Is hari ni .
" Apa kaitan dengan Qis pulak ? ," tanya Is kasar . Hati Fara sedikit tersentuh tapi tak dilayan perasaan tu . Nanti merebak .
" Eii . Dah la . Cepat . Tapi please turunkan aku depan pagar sekolah ," Fara terus membonceng motosikal yang dibawa Is .
" Tengok lah dulu ," jawab Is pendek lalu memandu dengan cermat .
Suasana hening diatas motosikal . Is memerhati segenap wajah Fara melalui cermin sisi .
" Woi . Yang kau tengok aku apasal ? Ada yang tak kena ke ? ," tanya Fara pelik .
" Tudung kau tak jadi ," jawab Is pendek .
" Kau la ni . Tengok tudung aku dah tak okay . Angin ni kencang tahu tak ? ," Fara membebel sambil meniup niup tudungnya dan ditiup angin lagi dan lagi . Iskandar hanya tergelak kecil melihat kerenag Fara .
" Orang perempuan ni . Kalau dah lawa tudung senget pon orang tak pandang la ," rungut Is sambil tersenyum .
" Tak kemas arr ," jawab Fara . Dah lama tak bersama Is seperti sekarang . Fara mengerling jam ditangannya . Pukul 7:15 .
" Is . Cepatla sikit . Dah lewat ni ," Fara menepuk belakang Is yang tiba tiba je bawa motosikal dengan halaju 20 .
" Nanti tudung kau tak jadi ," Is ketawa .
" Aah m cepat la ," marah Fara . Fara memerhatk suasana jalan sehingga tidak sedar yang dia dah berada di perkarangan sekolah . Semua mata memandang mereka berdua . Ada yang berbisik sesama sendiri .
" Weii . Dah sampai ," beritahu Is setelah berhentikan motosikal di bawah garaj tapi tiada balasan daripada Fara .
" Sayang . Dah sampaila ! ," suara Is sedikit kuat mengejutkan Fara yang dah mula tergopoh gapah turun dari motosikal . Dua orang seniour terkejut mendengar panggilan sayang untuk Fara .
Mereka menjeling Fara macam nak makan orang .
" Dorang tu apasal ? ," tanya Is .
" Dah . Jangan terkejut kalau ada gosip sal aku nak rampas kau daripada Qis ," Fara melempar helmet ke dalam bakul moto Is lalu berlalu pergi .
" Gosip ? ," Is pelik . Apa yang dimaksudkan Fara ? .

Loceng rehat berdering . Seperti biasa Is dan Fara berjalan berdua duaan ke kantin . Biasanya bersama Qis . Tapi Qis tuada maka berduala .
" Fara ! Aku makan nasi rumah kau la nanti . Boleh ? ," Is beritahu Fara dengan serta merta . Memang selalu je dia dan Qis makan di rumah Fara . Masakan Puan Noriha memang tip top . Sebab tu Encik Rizal sayang .
" Tak boleh ! ," selamba badak je Fara menghancurkan segunung harapan Is .
" Boleh la ," mata Is dikelipkan meminta belas ihsan darioada Fara .
" Ehh . Buruk la muka tu . Yalah yalah . Belanja aku aiskrim ," Fara bagaikan kalah dengan panahan Is . Perasaan apakah ini ? Hatinya selalu berdetak pantas disamping Is .
Is hanya ketawa mendengar jawapan Fara .
' Is . Is . Asal kau comel sangat . Tergugat tahu iman aku ' getus hati Fara . " Yang kau senyum sorang sorang ni asal ? ," tanya Is apabila perasan perilaku sahabatnya . Risau jugak dia takut ada penyakit kegilaan .
" Ingat pakwe ! ," jawab Fara lalu meninggalkan Is hanya terkaku . Eh .
" Eh aku tak tahu pun ? Sejak bila ? ," tanya Is dengan muka serius .
" Sibuk je . Hal aku kau jangan masuk campur ," Fara memberi amaran . Saja je dia berbohong . Nak tengok reaksi Iskandar .
Fara duduk disebuah pondok menghadap padang yang menjadibtempat rehat bagi mereka bertiga . Diamatinya rerumput hijau yang tumbuh di padang . Damai .
" Kalau lah hati aku sedamai pemandangan ni ," Fara mengeluh .
" Asal ? Hati kau tak damai ke sekarang ? ," tanya Is yang tiba tiba menerjah ke arah pomdok dan duduk bertentangan dengan Fara.
" Tak de la . Kau tu telinga tak korek ," Fara cuba mengalih topik perbualan sambil menjilat aiskrim yang dibelanja oleh Is .
" share la dekat aku . Kau ada masalah apa ? ," tanya Is dengan nada serius . Langsung tak terukir senyuman dibibir mungilnya .
Fara menatap segala anggota wajah Is dengan penuh makna .
" Fara .. aku tanya kau ni ," Is cuba berlembut . Dia perasan mood Fara tidak stabil sejak kebelakangan ni .
" Emm . Takde apa lah . Aku okay ," jawab Fara lalu tersenyum . Bahagianya bila orang tersayang ambil berat pasal kita . Sungguh bahagia tapii ...
" I am worry about you ," kata Is lembut lalu mengeluh kecewa . Mungkin Fara berahsia dengannya .
" Aku okay Is . Kau patut risaukan Qis . Bukan aku ," Fara berlalu pergi . Di hujung nadanya jelas nada memerli . Is hanya membontoti langkah Fara tanpa banyak tanya . Makin ditanya takut makin marah si Fara ni .
" Eh , asal ramai tu ? ," tanya Is apabila melihat sekumpulan pelajar yang melihat papan kenyataan .
" Adala tu . Kempen or promosi kain raya ," Fara cuba berlawak walaupun tawanya tak disambut oleh Is .
" Kau tunggu sini jap . Aku pergi tengok ," Fara mengangguk dengan mematuhi arahan Is . Dia memeluk tiang sambil memerhati gerak geri Is .
" Dasar kawan makan kawan . Perempuan murah ! ," seorang adik tingkatan 1 berkata kata dengan penuh kebencian . Matanya tak lepas menjeling kearah Fara .
" Dah kenapa semua macam marah aku ni ? ," tanpa banyak tanya Fara kearah papan kenyataan untuk melihat sendiri apa yang terpapar di papan kenyataan .
" Is , apa benda ? ," tanya Fara sambil keningnya dijongket keatas .
Is hanya melihat papan kenyataan itu tanpa menjawab pertanyaan Fara . Sekarang dia faham apa yang dimaksudkan oleh Fara .
" What ? Eh , apa semua ni ? ," lantang suara Fara kedengaran sambil mengoyak semua gambar dan kenyataan yang merupakan fitnah terhadap dirinya . Air matanya telah jatuh . Dia berlari ke belakang bangunan . Disitula tempat dia bersendiri di sekolah ini . Dia menangis semahunya .
" Ya Allah ! Dugaan apa lagi yang kau beri . Aku baru je mahu merasa bahagianya kehidupan . Tabahkan hati aku ya Allah . Aku tahu aku kuat . Kau kuat Syafara ! ," Fara menangis dan langsung tak perasan Is tengah memerhatinya .
' Sabarla Fara . Suatu hari nanti kau akan bahagia ' getus hati Is lalu meninggalkan Fara sendirian .

BESTFRIEND IN LOVEWhere stories live. Discover now