BAB 7

42 2 0
                                    

Sudah seminggu berlalu kejadian di taman bunga hari tu . Bayangan Fara selalu bermain di mata Am . Bagaikan ada tarikan magnet untuk dia lebih mengenali Syafara Alana . Sedang asyik Am melayan perasaan pintu biliknya diketuk .
" Abang Mar .. ," rengek seorang gadis lalu duduk berhadapan dengan Am diatas katil .
" Sayang Abang ni kenapa ? Monyok je muka ," Am menolak hidung adiknya .
" Come on Na . Bagitahu abang . Ade masalah apa ? ," tanya Am lembut . Biasanya adiknya akan mencarinya untuk meluahkan perasaan .
" Adik ada suka seorang lelaki ni ... ," Na memulakan cerita .
" Tapii .. ," Na menundukkan kepalanya . Rambut panjangnya dbawa ke tepi . terserlah kecomelannya .
" Tapi apa ? ," tanya Am dengan body language yang menandakan dia bertanya .
" Tapiii adik rasa dia suka adik jugak tapi kadang kadang adik rasa ada yang lebih layak untuk dia ," Na meluahkan perasaan yang terbuku dihatinya sekian lama .
" kenapa adik rasa macam tu ? Adik kena yakin yang adik boleh jadi yang terbaik untuk dia ," Am mengusap rambut adiknya yang mrlentokkan kepala pada bahunya .
" Tak bang ... ," Na senyap .
" Abang tahu kan yang adik ni dah t .. ," Air mata Na mengalir . Suaranya bagai tersekat daripada keluar . Sungguh dia tak sanggup menahan sebak .
" Shhh . Adik , jangan cakap macam tu . yakin pada diri yang adik terbaik untuk dia ," Am mengelap air mata adiknya .
" Tapi bangg , kalau Adik .. ,"
" Dah . Abang tak nak dengar adik cakap apa apa dah pasal ni . Dik , focus on your SPM . Tinggal tiga bulan lagi dik ," Am xuba mengubah topik . Dia tqk sanggup melihat air mata adiknya jatuh . Fara mengangguk . Dilapnya air mata yang berbaki .
" Dah . Meh abang nyanyikan lagu untuk adik abang ni ," Am mengambil gitarnya ditepi katil lalu memetiknya sambil menyanyi .

Malam yang suram .
Kau bawalah luka pergi .
Tak sanggup aku menahannya lagi ...
Tak kuat aku bersandiwara ..
Oh tuhan . Fahami jiwa yang rapuh ini ...
Memerlukan kekuatan darimu ...
Sayangkuuu ..
Mencintaimuu ..
Rutinkuu ..
Jangan kau bazirkan air mata ...
Tak kuat dan tak sanggup akuuu melihatnya ..

Na menangis mendengar suara merdu abangnya . Terasa berat bebanan dan dugaan yang diberi Pencipta kepadanya . Tapi dia juga yakin yang ada pelangi selepas hujan .
Am berhenti menangis . Matanya dikelip kelip beberapa kali supaya air yang bertakung di mata tidak jatuh .
" Naa .. go sleep . Dah lewat ni . Esok sekolah kan ," Am mengarahkan adiknya tidur . Dia pun tak sanggup menunjukkan kesedihan kepada adiknya . Na disahkan menghidap kanser hati beberapa bulan yang lalu . Dan dia berada dalam keadaan kritikal . Am sangat sedih memperlihatkan nasib adiknya . Na langsung tak dapat kasih sayang daripada seorang ibu kandung kerna ibu telah berkahwin dengan orang lain setelah melahirkannya . Papa pula berkahwin dengan Aunty Syaz yang sanggup berbohong sebagai ibu kandung Am dan Na demi kebahagiaan Na . Na selalu menutup kesedihannya dengan menulis puisi . Dia bijak bermain kata kata . Kadang kadang memerhatinya jauh sudah cukup membuat hati Am sebak . Dia sangat sayang kepada adiknya yang sorang tu . ' Ibu , sampai hati ibu kan tinggalkan Am dan adik . Ibu , pulanglah pada pangkuan kami . Sekurang kurangnya datang la jenguk kami . Hidup Am dan Na tak lama ibu . Am rindu ibu sangat sangat ' akhirnya air mata yang ditahan tahan jatuh jugak . Am tak mampu menahan perasaan sedihnya . Betullah kata orang , sekuat manqpun kita menahan sedih akan ada satu masa kita perlu melepaskannya .
Am menghabiskan malamnya begitu saja dengan air mata .

***
Is berjalan jalan di sekitar sekolah pada sebelah pagi menuju ke kelasnya . Saja dia datang awal ke sekolah . Dia duduk ditempatnya sambil memandang papan hitam terbayang bayang gelagat cikgu mengajar dibenaknya . Dia tersenyum .
" Eh apa tu ? ," mata Is tertumpu pada buku berwarna pink dalam laci meja Qis . Dia mengambil buku itu lalu dibukanya . Tertampal gambar mereka bertiga pada muka surat hadapan . Is tersenyum .
Dan matamya tertumpu pada gambar Qis dan Fara.
" Syafara Alana . Kawan baik aku dari kecil lagi . Dulu kitorang tak rapat sangat tapi rapat la jugak . Haha . Aku syg si Fara ni sebab dia selalu mengalah dengan aku . Dia sanggup lepaskan semua benda yang dia sayang untuk aku . Aku tahu banyak pasal dia . Walaupun dia berahsia macam mana sekali pun , dari riak wajah nya aku dah dapat baca sedikit sebanyak isi hatinya . Fara , maaf aku tak bagitahu kau . Aku harap kau dapar terima baik dan buruknya aku . Hidup aku tak lama Fara . Aku hanya menunggu masa . Dan saat aku pergi . Aku taknak tengok walau setitis air matakau . Aku tak sanggup ," begitu penuh dengan perasaan . Is tersentuh dengan apa yang ditulis Qis . Matanya kini tertancap pada gambarnya dan Qis yang ditulis BFF dan Cinta .
" Iskandar . My only boyfriend yang paling rapat . Kitorang kawan dari form 1 . Is ni kawan Fara masa kecil lagi dan mungkin dia lebih kenql Fara daripada aku . Is sangat baik dan sweet . Kadang kadang aku pun jatuh hati dengan sikap dia . Dan tak tipu , aku memang dah jatuj cinta pada dia . Tapi dia kawan aku dan dia pun anggap aku kawan . Mustahilkan untuk bersama . Aku bahagia sangat . Sangat sangat . Bila aku dekat dengan dia . Bila aku disamping Is , penyakit yang aku hidapi bagaikan hilang . Aku nak bahagia dengan dia pada saat saat terakhir aku . Saat saat akhir aku , aku nak buat dia tersenyum dan bahagia . Aku tahu yang aku takkan boleh memiliki cinta dia tapi aku cuba untuk memberi kebahagiaan padanya untuk yang terakhir kalinya . Is , aku syg kau lebih dari kawan .," Air mata bertakung di tubir mata milik Is . Sungguh sedih cerita hidup Qis .
' Apa yang patut aku buat untuk bahagiakan dia . Apa yang patut aku buat ? ' getus hati Is . Mukanyq diraup .
" Is .. ," Suara Fara memecah gegendang telinga Is . Dia terkejut dan melihat ke arah Fara . Buku nota Qis dah lama diaimpannya .
" Ya Allah ! Fara terkejut aku ," ucap Is lalu beristighfar .
" Apa yang kau buat dekat meja Qis ? ," tanya Fara hairan . Mata Is juga kelihatan merah . Is diam . Dia menundukkan kepala . Perlu ke dia menceritakan penderitaan Qis sedangkan Qis minta dirahsiakan dari oengetahuan Fara .
" Salah ke aku duduk dekat meja bakal isteri aku ? ," tiba tiba ayat tu juga yang keluar daripada mulut Is tanpa dirancang . Fara tersentak . Dia tersentuh dengan kata kata Is .
" Tak salah . Aku tanya je ," Fara meletakkan beg nya lalu berlalu pergi meninggalkan Is seorang diri .
" Apa yang kau cakap ni Is ," Is meraup wajahnya berkali kali lalu ke dataran pergimpunan .

So far macam mani gais ? Okay tak . Harap korang suka auw . Jangan lupa vote .

BESTFRIEND IN LOVEWhere stories live. Discover now