BAB 12

37 5 1
                                    

Qistina berjalan sendirian ke kelas . Mendaki anak tangga sambil melayan perasaan . Sungguh . Setelah Fara pergi langsung tiada cahaya kebahagiaan di wajahnya . " Qistina .. ," Hilmi memanggil nama Qis dengan lembut sekali . Dia menghampiri Qis . Qis makin ketakutan . Dia cuba berlari melepaskan diri tetapi genggaman tangan Hilmi lebih kuat .
" Kau nak apa ? Aku tak gamggu pun hidup kau . Jangan ganggu aku ," lantang Qis menjerit .
" Come on baby ? Kau dah lupa apa salah kau dekat aku ? ," tanya Hilmi sinis . Sungguh menakutkan .
" Hilmi .tolong laa . Jangan ganggu aku . Lepaskan aku ," Qis merayu . Dia melutut di kaki Hilmi . Is hanya membisu melihat sahabatnya berkelakuan begitu . Hatinya sungguh sakit melihat perlakuan Qis tapi dia tak boleh berbuat apa apa . Hilmi menyepak Qis lalu Qis tersemban ke belakang . Kepalanya terhantuk pada dinding dan pandangannya kabur . Sayup sayup kedengaraan suara Is menjerit memanggil namanya .
" Qis !! Qiss ," Is menggoncang goncangkan tubuh Qis . Tompokan merah timbul pada tudung putih milik Qis .
" Hilmi . Kau gila ke ? ," Is melepaskan tumbukan ke muka Hilmi . Dia terus mengangkat Qis ke bilik guru dan meminta tolong cikgu untuk hantar ke hospital .

" Qis , tolongla kuat ," Is berjalan mundar mandir di depan bilik rawatan .
Apa aku nak buat ni ?
" Iskandar ? ," panggil seorang lelaki . Ya lelaki ni .
" Kau ? .. ," Is terkedu .
" Aku abang Qistina ," Is rasa bersalah . Orang yang dimarahinya yang menjadi saksi kata katanya pada Fara ialah Abang Qistina .
" Qis ada dekat dalam ," beritahu Is ringkas . Wajahnya penuh kerisauan . Am duduk di sebelah Is lalu meraup mukanya . Mama dan papanya dekat oversea . Qis masuk hospital .
" maaf , siapa keluarga Cik Qistina ? ," tanya doktor apabila keluar daripada bilik rawatan .
" Saya abang dia ," Am bingkas bangun diikuti Is .
" Ada sesiapa yang bernana Fara ? Patient asyik memanggil nama tu je ?," doktor melihat sekeliling mencari kelibat perempuan . Is dan Am hamya terdiam . Is berlari masuk ke bilik rawatan dan melihat Qis terlantar di atas katil hospital .
" Qis , maafkan aku ," Is memegang erat tangan Qis . Air matanya laju jatuh . Otaknya buntu .
" Fa ..ra , Fa ra ," kedengaran suara Qis serak serak .
" Ni aku Is , Qis . Aku mintak maaf semua ni salah aku ," air mata lelakinya jatuh . Qis melihat Is dengan pandangan sayu . Orang yang dicintainya menangis dihadapannya .
" Iss .. ," panggil Fara lembut .
" Hidup aku dah tak lama ... ," air mata Qis jatuh .
" Qis ! Kau tak boleh cakap macam tu . Kau kena kuat Qis . Jangan tinggalkan aku ," Is membelai kepala Qis . Air mata lelakinya jatuh terkena pada wajah Qis .
" Is , aku redha . Aku terima kenyataan . Bila bila masa , aku akan matiii ," perlahan suara Qistina memecah gegendang telinga Is .
" Qis , stop it. Kau kuat Qis ," Is mengusap air mata Qis yang gugur .
" Permintaan aku satu je . Sebelum aku mati . Aku nak kita bertiga bersatu balik . Aku nak kita bersama Fara bersatu balik . Plis Is .. ," Qis separuh merayu . Hati Is buntu . Fara ? Mana dia nak cari ?Fara menghilang tanpa berita . Tiba tiba . Nombor telefon tukar . Mana dia nak cari .
" Qiss .. kau tunggu sini . Kau kena janji dengan aku . Yang kau kuat . Aku akan bawa Fara jumpa kau . Kau tunggu aku ," Is meleraikan genggaman tangannya lalu berlalu keluar . Otaknya buntu . Dia kena cari Fara ! Qis perlukan dia .
" Is !! ," suara lantang Am memanggil nama Is . Is menoleh dengan matanya yang merah menahan tangis .
" Fara dekat Putrajaya . Tapi aku tak tahu dekat mana ,"Am berlalu pergi selepas berkata kata . Is tampa berlengah bergegas ke Putrajaya dengan motosikalnya . Dia ke taman bunga . Dari satu perumahan ke satu perumahan . Kat mana lagi dia nak cari Fara . Berjam jam dia mencari tapi tak dijumpai . Dia bernekad . Dia takkan balik tanpa Fara . Is berlari melintasi jalan ke motosikal dan satu kereta membrek mengejut dan membuat Is terjatuh . Tapi dengan pertolongan Allah , dia selamat . Beberapa orang keluar dari kereta .
" Awak tak apa apa ? ," tanya seorang suara garau seorang lelaki .
" Aunty ? ," Is memanggil Puan Noriha . Yaa . Dia tak silap . Memang Puan Noriha .
" Is ? ," Encik Azhar bertanya hairan .
" Ya Allah , Is . Kenapa ni ? ," tanya Puan Noriha risau melihat keadaan Is .
" Aunty . Uncle .tolong la . Bawak Is jumpa Fara . Tolobg aunty ," Is melutut merayu memohon simpati . Puan Noriha melihat suaminya lalu Encik azhar mengangguk .
" Jom ," Puan Noriha menarik tangan Is lembut masuk kedalam kereta menuju ke rumah Puan Rozita . Malam ni sepatitnya Fara bermalam disana . Sesampainya di sana . Is turun dan berjalan beriringan dengan Encik Azhar .
" Assalamualaikum ," Puan Noriha memberi salam .
" Waalaikumussalam ," Jan keluar dengan senyuman . Dia bersalaman dengan Puan Noriha .
" Masuklah aunty . Uncle . Fara ada dekat dalam ," Puan Noriha hanya mengangguk .
" Is , jom ," Encik Azhar mengajak Is masuk lalu menepuk bahu Is . Kelihatan Puam Rozita , Jun dan Jan bersantai di ruang tamu . Is masuk melihat rumah agam itu . Sungguh besar dan selesa . Fara yang melihat kedatangan Is terkejut . Dia terbangun dari kerusi . Mata mereka bertentang . Mata Is kini bertentang dengan mata Puan Rozita .
Is melihat Fara yang dari tadi memandangnya .
" Fara . We need to talk ," Is memecahkan keheningan . Jan Jun Puan Rozita dan ibu bapa Fara hanya membisu .
" Takde apa yang nak dicakapkan ," Fara berlari hendak keluar tetapi badannya dihalang oleh Is . Is melutut di kaki Fara membuatkan semua terkejut dan berpandangan sesama sendiri .
" Fara ! Aku minta maaf . Semua salah aku . Tapi tolong , aku minta satu je daripada kau . Tolong ikut aku balik . Qis perlukan kau ," Is merayu di kaki Fara . Air matanya bertakung .
" Hidup aku dekat sini . Aku bahagia dekat sini . Kl bukan tempat aku ," Fara berbicara lantang penuh emosi .
" Fara . Tolong la . Qis tenat sekarang ni . Dia perlukan kau . Dia nak jumpa kau sebelum dia .... ," Is terdiam dan menagis . Dia memegang kaki Fara separuh merayu . Fara terduduk . Qis tenat ?
" Kenapa dengan Qis ? ," suara Fara jelas kerisauan.
" Qis sakit . Dia ada kanser hati . Dan sekarang dia dekat hospital . Dia nak jumpa kau . Tolong Fara . Demi Qis ," Is menggoncang bahu Fara yang terkaku . Dia pergi tinggalkan Qis yang tengah sakit .
" Kenapa kau tak bagitahu aku awal awal Is . Kenapa kau rahsiakan dari aku ? ," Fara bingkas bangun lalu mengheret Is keluar rumah .
" Bawak aku jumpa Qis sekarang ,"Anak kunci kereta Encik Azhar diberikan pada Is . Dan Is memandu kereta ke hospital .
Sesampainya di hospital , Fara dan Is bergegas ke bilik Qis . Kelihatan Am yang terkejut dengan kehadiran mereka tersenyum . Fara berlari ke katil Qis . Badan Qis penuh dengan wayar .
" Qis !! , aku datang Qis . Bangun Qis !! ," Fara menangis dibirai katil . Air mata Is juga gugur .
" Faraaa .. ," kedengaran suara Qis lembut memanggil nama Fara .
" Qis . Aku Fara qis . Qis tolong kuat . Aku janji . Lepas ni aku takkan tinggalkan kau . Aku sayang kau ," Fara menangos teresak esak . Begitu juga Is yang tak dapat menahan sebak . Air mata Am juga bertakung walaupun dia hanya pemerhati .
"Is ... ," panggil Qis lembut . " Aku ada . Aku dah bawak Fara untuk kau ," Is tak dapat menahan air matanya . Tak kisah la orang nak kata dia lemah ke apa . Dia tak sanggup kehilangan sahabatnya .
" Aku sayang korang . Aku nak kita macam dulu . Aku tak sanggup kehilangan korang . Kita jadi macam dulu yee . Tolong ," Is menitiskan air mata .
" Aku janji Qis . Kalau kai sembuh untuk kitoramg . Kita akan jadi macam dulu . Dan aku takkan tinggalkan kau . Aku janji ," Fara memeluk Qis .
" Aku janji akan jadi hero untuk linsungi korang macam dulu . Aku janji akn jaga hubungan kita bertiga . Asalkan kau kuat ," Is menangis teresak esak . Qis tersenyum .
" Abangg ... ," suara lemah Qis memanggil Am . Am mengjampiri adiknya sambil membelai rambut milik Qis .
" Kalau hidup Na tak lama . Tolong bagitahu papa dengan mama yang Na sayang dorang sangat sangat . Walaupun dorang selalu sibuk dengan kerja . Tapi Na syukur doramg sayang Na ," Qis berhenti berbicara dan menyambungnya .
" Dann tolong bagi surat yang Na dah tulis atas meja dalam bilik untuk ibu kandung Na . Na tahu mama hanya ibu tiri kan . Na tahu bang . Dan Na harap Na dapat jumpa Ibu sebelum Na mati . Tapi Na sedar yang masa Na dah sampai . Sampaikan salam Na untuk semuaaa ," NAfas Qis tercungap cungap .
" Qiss ," Fara dah mula kuat menjerit diikuti Is .
" Nanti aku takde ... janji jangan berpecah .. ," Qis menarik nafas dalam dna dihembuskan berkali kali . Dn dia menghembuskan nafas terakhir dengam dua kalinah syahadah .
" Qissss !!! ," Fara menggoncangkan tubuh Qis bertalu talu walaupun dia tahu yang semua tu sia sia .
" Qis . Jangan tinggalkan kitorang . Jangan tinggalkan aku !!! ," Is meraung . Semuanya penuh dengan air mata .

Berakhirlah kisah hidup aku disamping orang orang yang aku sayang . Pemergian aku mungkin memeritkan dan mungkin membahagiakan . Tapi aku tenang pergi bila dapat menatap DUA sahabat aku untuk terakhir kalinya .

Sad . Tunggu next chapter yee . Jangan lupa vote dan komen .

BESTFRIEND IN LOVEWhere stories live. Discover now