Fara memakan sandwic yang dibelinya keseorangan dipondok berhadapan padang . Is dan Qis masih lagi beratur panjang untuk membeli makanan .
" Fara . Nak sikit ," pinta Is dengan muka seposen yang dibuat buat nya .
" Nak apa ? ," tanya Fara dengan mata yang bersinar . Is memuncungkan bibir menunjuk kepada sandwic yang dimakan oleh Fara .
" Tak de . Tak de . Asal tak beli sendiri ," Fara menggeleng sambil menggosok perutnya yang menandakan yang dia masih lapar . Is merajuk . Dia berpura pura masan tanpa senyum . Bibirnya dimuncungkan sehingga boleh diikat toncang . Matanya di lemparkan kearah lain .
" Hahahahaha . Is . Buruk la muka kau buat macam tu ," Fara ketawa terbahak bahak dengan makanan yang penuh dalam mulut . Is mrnghiraukan gelaka Fara dan teruskan rajukannya .
" Ahukhukhuk .. aa i..r ," Fara terbatuk batuk sambil menepuk meja meminta air . Is yang melihat keadaan Fara itu dengan segera duduk di sebelah Fara sambil menepuk nepuk belakang sahabatnya sambil air disuakan dimulut Fara .
" Gelak lagi . Gelak lagi biar sampai tercekik ," perli Is sambil menggeleng melihat perangai Fara .
" Ambik ah ni ," Fara menolak plastik yang berisi dua keping sandwic kepada Is . Is tersenyum . Dia mengambil lalu dimakannya tergopoh gapah .
" Is , apa kau bua ," Suara Fara bagai tersekat dikerongkong tapi masih boleh didengari oleh Is .
" Shh . Diam ye ," Is mengelap mulut Fara yang comot dengan lebihan sisa sandwic tadi . Fara memerhati raut wajah Is yang sangat hampir dengannya . Sungguh ralik . Is pula hanya tersenyum melihat Fara yang memerhatikannya .
" Ko .. rang buat apa ni ? ," tanya Qis yang hairan dengan situasi Is dan Fara saat ni .
" Er . Tak de pape la Qis ," Fara menolak dada bidang Is menjauhinya . Qis hanya memandang mereka hairan .
" Is . Kau kata nak cerita dekat aku pasal kenapa orang tengok kita tadi ," tanya Qis membuatkan Is pula yang tersedak .
" Kau okay tak ? ," tanya Qis kerisauan .
" Tak ," jawab Is pendek sambil memicit kepalanya.
" Kau sakit ke apa ? ," tanya Qis . Fara hanya menjadi pemerhati .
' Aikk . Tadi ok je takkan tiba tiba je sakit ' getus hati Fara .
" Dah jomlah kita ke bilik rehat . Fara , jom teman Is ," Qis bingkas bangun lalu menarik lengan Is . Berlapik okay ! Fara hanya membontoti langkah mereka dari belakang . Is memalingkan muka kr belakang sambil mengenyitkan mata kepada Fara . Muka Fara teyiba merona merah . Senyuman meleret dibibir mungilnya .***
Fara menaiki teksi ke taman bunga kegemarannya m sungguh ! Dia dan bunga tak boleh dipisahkan . Dia berjalan lalu mengambil tempat dibawah pokok menghadap tasik . Tempat biasa . Dia memerhati pemandangan indah ciptaan Ilahi .
" Hai ," Suara garau seorang lelaki menyapanya dan duduk disebelahnya .
" Tak reti bagi salam ke ? ," marah Fara kerana geram lelaki yang tak dikenali ni selalu je mengacau ketenteramannya .
" Asslamualaikum cinta . Assalamualaikum semua ," Am memetik lagu sambil menyanyi lagu Faizal Tahir yang berjudul Assalamualaikum .
Fara hanya diam membisu menghiraukan Am yang memerhatinya .
" Jawab la . Tak jawab pun dosa tau ," bicara Am apabila nyanyian nya tak mendapat respon .
" Apa apa je lah . Asal kau ganggu ketenteraman aku dekat sini eh ? ," tanya Fara kasar bercampur geram .
" Emm , mana ada kacau . Saya datang dekat awak sebab nak cek mental awak ," Am ketawa terbahak . Dari awal pertemuannya dengan Fara , dia dah suspect yang Fara mempunyai masalah mental .
" Mental ? Hello ! Mental aku sihat walafiat tau . Otak kau tu yang sewel ," Fara menundingkan jari kearah kepala Am . Am ketawa .
" Memang pun . Saya tengah sakit mental sekarang ni sebab duduk dekat dengan pesakit mental ," Am ketawa lagi . Benci . Sungguh benci .
" Kau perli aku ? Eh bla la kau ," Fara menolak badab Am lalu berlalu pergi dengan keadaan geram .
" Jantan tak guna ," sumoah seranah dan pelbagai benda dihutang diserunya akibat terlalu marah .
Bedebukk ! Fara terlanggar badan lelaki yang agak sasa . Dia cepat cepat bingkas bangun sambil memohon maaf .
" Cik adik ni buta ke ha ? ," marah lelaki itu . Fara hanya menunduk . Apalah malangnya datang me taman hari ni .
" Saya minta maaf encik . Saya tak sengaja ," Fara memohon maaf berkali kali .
" Lap kasut aku yang mahal ni . Buang semua air yang tumpah . Kau tahu kasut aku ni berjenama tau ," lelaki itu sudah duduk diatas bangku sambil menghulurkan kakinya .
" baik encik ," Fara akur . Dengan rasa hinanya dia mengelap kasut lelaki angkuh itu .
Dan tiba tiba tangannya diheret bangun .
" Apa awak buat ni ? ," Am memandang Fara dengan tanda tanya .
" Aku terlanggar dia ," jawab Fara pendek lalu cuba untuk mengelap kembali tapi dihalang oleh Am .
" Eh , kau pum asal sombong sangt . Sampai nak suruh orang lap kasut bagai ," Am kelihatan begitu marah .
" Kasut aku ni baru beli dan harga sepasang ni bukan sepuluh ringgit . dan tiba tiba perempuan ni dtang tumpahkan cofee atad kasut aku ni . Nasib baik cofee ice . Kalau panas ? ," bebel lelaki itu 100% mempersalahkan Fara .
" tak kira apa alasan kau sekali pun . Kau tak boleh buat dia ni macam hamba kau ," Am cuba mengenggam buku limanya .
" Hei ! Senang citer . Kau tak bersih . Aku saman korang ni . Kalau kau sekadar busker jalanan , boleh ke nak bayar denda ? ," Lelaki itu tersenyum sinis . Muka Am dah merah menahan marah .
" Dah kau duduk ! ," Am menolak badan lelaki itu yang berdiri . Dia menundukkan kepalanya lalu dilap kan kasut lelaki itu sehingga bersih . Fara terkaku dengan sikap Am .
" Selesai ," Am tersenyum lalu melemparkan tisu yang digunakan kepada muka lelaki itu . Am mengheret Fara jauh .
" Lain kali jalan tu pakai mata . Satu lagi , jangan jalan sorang soramg boleh tak ? Awak tu lawa . Semua laki berkenan . Awak tak takut ke kalau kena culik ke apa ke ? ," bebel Am seakan akan seorang ibu .
" ok salah aku . Dan thank u sebab bela aku ," Fara menunduk .
" Dah la , Lupakan . Saya , Amar . Awak ? ," tanya Am setelah memperkenalkan diri .
" Syafara Alana . Awak boleh panggil saya Fara ," jawab Fara ringkas .
" Saya panggil awak Alana ye or Al . Boleh ? ," tanya Am lembut .
" Terserah la . Saya nak balik ," Fara meninggalkan Am keseorangan .
" Alana !!! ," suara garau Am seakan akan terngiang ngiang . ' Dia panggil aku ke ? ' getus hati Fara .
" Alana ! Tunggu ," Fara berhenti lalu memalingkan badannya .
" Saya hantar awak balik . Dah lewat ni ," Am melihat jam ditangannya .
" Tak payah . Aku boleh balik sendiri ," Fara menolak . Dia terus berjalan ke arah perhentian bas yang berdekatan .
" Alana ! sebagai balasan saya dah tolong awak . Saya hantar awak balik . Fullstop ! ," Am menarik lengan Fara ke arah keretanya . Fara hanya menuruti . Genggaman Am sungguh kuat . Tak terlawan kudrat perempuannya . Lagu ' Kisah Hidup ' berkumandang di radio . Liriknya sungguh membuatkan hati Fara menjadi sebak secara tiba tiba .Inilah kisah dan cerita aku,
Tak istimewa pada semuanya ,
Kata makian dan hinaan , bagaikan biasa didengari ,
Cinta yang ku pendam ,
Bisakah tersemai ,
Kerna yang ku cinta ,
Kian menjauhikuuu ...Dan akhirnya Fara menitiskan air mata . Tak tertahan . Dia menagis lagi dihadapan Am .
" Al , are you okay ? ," tanya Am yang hairan melihat Fara menangis .
Fara hanya diam membiarkan soalan Am berlalu pergi . Dia mengelap air matanya setelah sampai di depan rumah .
" Am , thanks ," Fara tersenyum lalu keluar daripada kereta .
' Kenapa perempuan ni sangat misteri . Kenapa dia selalu menangis ? Terukkah hidupnya ' getus hati Am . Dia semakin tertarik untuk lebih mengenali Syafara Alana .
YOU ARE READING
BESTFRIEND IN LOVE
RandomCerita ini mengisahkan tiga orang sahabat . Fara , Qis dan Iskandar . Berkawan semenjak menginjak kaki di bangku sekolah menengah . Hubungan mereka semakin erat dari hari ke hari sehingga mereka saling memendam perasaan . Fara mengorbankan semua ras...