8✔

12.1K 899 10
                                    

"Lepaskan komandan Alaska." Desis Regan menatap tajam lawan di depannya yang selama ini bertindak kriminal demi kekuasaan.

"Hahaha kau pikir segampang itu bocah ingusan dan bagaimana ya reaksi mu jika DIA mati ditanganku" Mr. Black menunjuk Alaska saat mengatakan itu yang membuat Regan semakin mengepalkan tangannya.

Krek

"Sialan, kau." Ucapan Mr. Black tertahan saat kinai bius milik Sean menanjap tepat di dada kirinya, ia masih bersikap biasa karna kinai bius itu tidak berpengaruh untuk tubuhnya.

Sean berdecak bisa-bisanya setan ini tidak mempan dengan kinai andalannya. Alana diam sambil terus memperhatikan Mr. Black seolah menilai ada yang aneh dengannya kenapa kinai bius itu tidak berfungsi pada tubuhnya.

Regan tau Mr. Black telah menyuntikan tubuhnya dengan Narkoba dosis tinggi yang membuat tubuhnya kuat, ia masih terus memperhatikan Mr. Black yang berjalan mendekat dengannya.

"Mari kita mulai bocah ingusan." Mr. Black mengeluarkan suntikan dari dalam jas hitamnya.

Sean dan Sam membelalak matanya melihat suntikan itu, sedangkan Alana ia sudah tau ini akan dipakai oleh Mr. Black karena ia pun sudah menyiapkan penawarnya sesuai instruksi Regan, tentu Regan sudah bisa membaca taktik sejak Sean melemparkan kinai bius yang tidak berfungsi pada tubuhnya akibat suntikan itu.

Regan masih menatap datar orang didepannya

"Kau membuang buang waktuku Mr. Black." sinis Regan yang dijawab tawa oleh Mr. Black

Situasi diluar Markas terdengar ribut, Sean dan San bergerak membantu para Agent diluar Markas.

"Sialan kauu--."

Brugg

Ucapan Mr. Black terhenti saat Alana menyuntikan penawar ke tubuh Mr. Black, tanpa suntikan itu Mr. Black tidak bisa bertenaga karna ia hanya seseorang yang sakit gangguan mental dimasa lalu.

Regan membuka topeng Mr. Black dan tertegun ternyata ini wajah asli Mr. Black alias Dewa sahabat sesama Agentnya dulu sebelum Dewa dikeluarkan dari pendidikan karna menggunakan Narkoba.

Alana menepuk bahu Regan untuk menyadarkan keterkejutannya. Komandan Alaska mendekati Regan dan memeluk putranya itu, ia tau putranya pasti tidak menyangka ini semua ulah sahabatnya.

Regan duduk terdiam didepan tubuh Dewa yang masih belum sadarkan diri akibat penawar itu, Regan menatap Dewa dengan tatapan yang tidak bisa diartikan oleh semua orang yang menyaksikan itu.

"Kenapa? Kenapa harus lu wa?" Regan mengepalkan tangannya dan tertunduk.

"Gan"

Regan yang tertunduk mengangkat kepalanya menatap Dewa yang memanggilnya, ya Dewa masih mengenalinya biarpun saat ini ia kalah dengan sahabatnya itu.

"Maaf" hanya itu yang diucapkan Dewa saat Regan menatapnya.

"Lu selalu hebat gan, dari dulu sampai saat ini. Bawa gue gan ke penjara, gue udah keterlaluan."

Regan mengangguk, hukum tetaplah hukum biarpun ia sahabat Regan Agent FBI handal jika ia salah maka hukum akan tetap berlaku untuknya.

"Sean, Sam bawa Dewa ke penjara dan laporkan kasusnya kepada Komandan Sakti." Alaska memerintahkan mereka untuk membawa Dewa.

"Siap, laksanakan." Sam dan Sean membopong tubuh Dewa yang akan di proses kasusnya beserta Roy dan anak buahnya yang sudah lebih dulu di masukan ke dalam sel tahanan.

" Sam dan Sean membopong tubuh Dewa yang akan di proses kasusnya beserta Roy dan anak buahnya yang sudah lebih dulu di masukan ke dalam sel tahanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Agent FBI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang