21✔️

8.6K 644 10
                                    

"Kangen..." rengek Alana, Regan semakin mengeratkan rengkuhannya saat mereka masuk ke apartementnya. Regan sengaja ingin menghabiskan waktu berdua dengan Alana. Alana pun sedang tidak mengerjakan tugas. Alana selalu nyaman berada di dekat Regan.

"Ganti baju dulu Al". Alana menggeleng dan mendongak menatap Regan yang mendengus karena Alana tidak mau mengganti pakaiannya. Regan mengeratkan pelukannya saat Alana membuat pola abstrak di dadanya, Regan menelah ludah dan membisikkan sesuatu yang membuat pipi Alana memerah.

"Jangan menggoda ku Al, aku lelaki normal." Alana tertawa puas saat bisa membuat Regan Argamed tergoda oleh sentuhannya, sungguh Alana berfikir lelaki seperti Regan hanya tergoda dengan kasus, kasus, dan mafia.

Regan menatap kesal ke arah Alana yang masih tertawa puas. Alana tersenyum manis saat Regan mengecup pipi kanan, dan keningnya. Regan masih bisa mengontrol semuanya saat ini, tapi tidak tahu jika nanti Alana terus memancingnya.

"Emang kamu nggak kangen sama aku? kamu terlalu sibuk dengan kasus-kasus mu." Regan menatap mata hazel Alana sekian detik dan mengacak-ngacak rambutnya. Tanpa Regan ungkapkan pun Alana sudah tahu bahwa Regan juga merindukakkannya. sangat. wkwkw

"Cepat ganti baju mu Baby atau mau ku bantu? Hmm sepertinya kamu memang menantangku"

"Stop, kamu jangan ikut. Awasss ya ngintip." desis Alana saat Regan mengejek lewat tatapan nakalnya. Regan mendengus geli melihat Alana mengerucutkan bibirnya sambil menghentakkan kaki.

Regan tidak bisa mengubah takdir, melarang Alana untuk masuk kedalam dan mengambil alih semuanya. Bahkan dia tidak berfikir bahwa dia akan se dekat ini dengan partner Agent FBI. Alana mampu membuat hari hari nya yang menoton dengan kasus kasus dan misi menjadi berwarna.

 Alana mampu membuat hari hari nya yang menoton dengan kasus kasus dan misi menjadi berwarna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bughh

Bughhh

Regan dan para Agent FBI yang lain sedang berlatih di Markas. Hari Minggu bagi mereka bukan waktu untuk bersantai tapi hari Minggu bagi para Agent FBI adalah waktu untuk mengasah kinerja otak dan otot mereka. Mereka memaksimalkan berbagai latihan fisik untuk menghadapi kasus kasus yang menguji adrenalin.

"Kali ini Komandan Alaska kasih tugas apa lagi ya gengs?" Sean menatap Regan yang tampak acuh melihat pesan dari ayahnya. Alaska sudah memberitahu kasus apa yang akan dipecahkan kali ini.

"Berisik, tunggu aja" Sam mencoba santai dengan keadaan saat ini, dia pun tidak tahu siapa yang dihadapi mereka nantinya. Mafia? Teroris? Pembunuh? Atau lebih dari itu.

Sean tidak mengubris lebih baik dia memejamkan mata setelah selesai latihan. Lelah begitu banyak kasus yang menguras energinya.

Regan sudah mempersiapkan diri dengan beberapa rencana untuk membaca lawannya kali ini. Mereka akan berhadapan dengan teroris berdarah dingin. Itu kata kunci yang Alaska berikan terhadapnya.

Agent FBI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang