Ternyata keberuntungan tidak menyertai mereka, ditengah perjalanan Regan, Sam dan Sean dihadang tiga orang bertubuh besar dan memakai kacamata hitam dan penutup kepala.
"Anjirrrr, kenapa sih gak kelar-kelar drama ini semua. Sean tuh lelah ya ahwoh. Babang Regan aja yang turun ya." Sean melihat Regan yang menatap tajam tiga orang itu. Sam tak bergeming.
"shittt". Hanya umpatan yang keluar dari mulut Sam, sedangkan Regan mulai membaca situasi.
Klekk
Regan keluar dari mobil membawa pulpen beracunnya. Sam dan Sean saling bertatapan mereka tidak mungkin meninggalkan mobil dalam keadaan didalamnya ada salah satu anak buah BlackReval.
"Lo, bawa orang ini ke markas. Biar gue yang nyusul Regan." Sam memberikan intruksi pada Sean.
Sean mengangkat kedua alisnya "Yakin cuyy, tuh didepan ada tiga orang kan pas tuh satu satu lawan." Sam melihat situasi diluar dan dia melihat ada beberapa orang dibalik tiang listrik sedang mengintai Regan.
"Telphone Gabriel kirimkan Agent tambahan dan suruh dia bawa orang ini."
"Nah itu gue setuju, wait" Sean menguhubungi Gabriel dan beberapa Agent FBI lainnya untuk berjaga jaga.
Sam membantu Regan "Tinggal tiga orang lagi." Batinnya. Ternyata keberuntungan
menyertainya.Regan mengambil membidik target yang sudah ada di depan mata dengan Pulpen beracunya
"Tepat." Sam melakukan hal sama seperti Regan
Bruakkk
Regan terjungkal ke depan, dia mendapat tendangan tiba-tiba dari belakang.
Regan dan Sam sedikit lengah saat bidikannya
tepat sasaran sehingga ia tidak menyadari ada lawan yang mengintainya dari tempat lain.Darah segar membasahi bibir Regan.
"Sialann!" Desis Sam melempar panah beracun ke dada anak buah BlackReval.
Tapi sayang, ternyata muncul satu pria lagi yang berhasil mendekap tubuh Regan hingga ia tidak bisa melakukan perlawanan.
"Haha lo bisa ngalahin anak buah
gue, tapi nggak sama gue !" Bentak salah satu pria di hadapan Regan seraya melayangkan
pukulan keras pada perut Regan.Regan tersenyum licik,
DorrrrTembakan Sam tepat pada kaki
kiri anak buah BlackRival yang menyerang Regan. Tanpa pikir panjang Regan melepaskan dirinya dan langsung
memberikan tendangan keras
pada pria di hadapannya yang
sedari tadi selalu mengejek
dirinya.Ia memberi pelajaran hingga pria ini tak bisa melawannya lagi.
Begitu juga dengan Sam, saat pria
yang di tembaknya berusaha bangkit ingin melukai Regan dengan pisau di tangannya sontak sajaSam berlari dan melakukan tendangan memutar hingga pria itu jatuh terjungkal dengan darah segar yang menetes hampir dari sekujur tubuhnya.
"Banci" desis Regan sambil memencet tombol gas beracun di jam tangannya. Laki laki tersebut tumbang.
"Aman?" Tanya Sam pada Regan yang dibalas anggukan.
"Ayoo cabut,biar polisi yang
merapikannya." Ucap Sam yang sudah memberi tahu agar polisi memasuki TKPRegan dan Sam keluar gedung diikuti para Agent FBI yang lain dengan tenang,
Sam dan Regan kembali ke mobil bersama beberapa Agent tambahan untuk berjaga jaga sepanjang jalan. Regan tersenyum, merasakan darah segar dari
bibirnya menetes ke lantai."Ssst" keluhan dari Regan saat Sam memberikan Betadine di bibir Regan. Badan dong gede sama betadine ngerintih. Regan mendengus mendengar komentar Sam.
"Bawa mobil gue mau tidur dulu, ada jadwal operasi" kekeh Regan yang disambut gelak tawa lainnya.
"Dasar lucnut" desis Sam.
"Gue denger." Regan mengumam tapi setelahnya iya tertidur lelah melewati hari panjang yang menguras tenaga gimanapun dia tetap manusia ya gais.
Nungguin ga sih? Gatau ini dapet ga feel nya? Huhuhu semoga suka ya semuanya ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Agent FBI ✔
Teen FictionSinopsis Regan Argamed salah satu Agent FBI yang selalu mampu memecahkan kasus-kasus, memiliki wajah yang tampan, aura dingin dan tegas yang membuat Regan terkenal di seluruh anggota FBI, auranya membuat semua orang disekitarnya tidak bisa berkutik...