Author POV
.
.
.
."And the aftertaste"
Suara gitar terhenti.
Cate melihat Shawn lalu tersenyum. "Aku tak menyangka bisa diajari langsung oleh idolaku." Ujar Cate polos. Bukan Cate namanya kalau tidak lagsung mengutarakan perasaannya.
Shawn hanya tersenyum lalu mengacak rambut Cate. "Up too you"
Cate mendaratkan tubuh ringannya ke rumput luas sambil mentap langit senja, "kapan kau akan tour lagi?"
"Akhir bulan, maybe." Cate mengangguk. "Jangan bersedih, aku akan kembali kok.." Shawn mencubiti pipi Cate yang mengembung.
Cate menepis tangan Shawn, "apaan sih, ge-er banget. Siapa yang sedih coba, biasa aja tuh."
--
KRIIINGGG
Bunyi bel istirahat yang sangat dinantikan semua murid termasuk Cate. Cate bangkit dari duduk nya dan setengah berlari menuju kelas disebelahnya.
Kepalanya muncul disela pintu tetangga kelasnya lalu celingak-celinguk mencari seseorang.
"Hey Cataleya, cari siapa?" Tanya salah satu penduduk dari kelas tersebut.
"Hmm, Shawn.." jawabnya tanpa menoleh.
"Masuk aja sih, tuh dia disudut sana, ngga keliatan dari sini."
Cate mengangguk lalu memasuki kelas Shawn dengan senyuman mengembang.
Benar saja, ketika masuk Cate langsung dapat menemukan sosok Shawn yang tengah dikerumuni teman-teman perempuannya.
Muncul rasa nyeri di hati Cate. Ada rasa aneh mengerumuni dirinya. Apaan ia jealous? Buru-buru Cate menggeleng. Mana mungkin aku menyukainya melebihi seorang fans?
"SHAAAAWNN!" Jerit Cate lalu memasuki kerumunan tersebut dan duduk di samping Shawn.
"Apaan sih? Cate curang!"
"Dia baru dateng udah duduk di samping Shawn!"
"Mentang-mentang jadi murid Shawn.."
"Cate ganggu iihhh..."Dan berbagai perkataan lainnya yang hanya di balas dengan cengengesan kuda kejepit ala Cate.
Cate bangkit lalu manarik tangan Shawn keluar dari kermunan itu, "Aku pinjem Shawn yaaa!" Ujarnya sedikit berteriak. Terdengar ucapan kecewa para penggemar Shawn.
Dilain sisi, Shawn sangat berterima kasih dengan gadis ceriwis yang masih memegangi tanggannya hingga ke kantin. "Tunggu disini, biar aku yang beli minuman." Tanpa dijawab, Cate telah berlari indah menuju toko minuman.
Shawn hanya tersenyum kecil melihat tingkah Cate. Cate kembali dengan nampan berisi minuman 2 coklat dingin kesukaannya lalu memberikan satu kepada Shawn.
"Aku tak memesan coklat dingin.." protes Shawn.
Cate meminum coklatnya, "tidak ada penolakan, silakan diminum tuan Mendes.."
"Btw, tadi makasih banget.." mata Cate menatap Shawn dengan isyarat -for what?- "Udah nyelamatin dari kerumunan tadi."
"Its oke. Btw juga nih, bayar ya coklatnya.." Shawn yang tengah meminum coklatnya terdsedak lalu melototi Cate yang sudah tertawa lepas dihadapannya.
"Biasa aja keles. Tapi serius, aku lagi ngehemat nih. Biasa anak hidup mandiri begini, harus pinter ngitung pengeluaran"
Shawn memutar bola matanya lalu mengorek-ngorek kantung hoodie yang ia kenakan. "Nih. Dasar ngga niat neraktir."ucap Shawn seraya memberikan uangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Old MAGCON Love Story
FanfictionOne shot! [COMPLETE] Ini hanya sepenggal kisah dari Matthew Espinosa, Cameron Dallas dan Shawn Mendes dalam menemukan pujaan hatinya:) Let fallin in love with me -m.e Hate but love -c.d My feeling never the end -s.m ©in-mattchu😻