Memories (3)

342 38 13
                                    

Late post , sorry

Vote kuy

☆★

I thing this feel is love

Yeah..

I falling in love with you

.

.

.

Shawn Mendes

--

"Shaaawwnn!!" Seperti biasa ku sempilkan sedikit kepalaku di depan pintu kelas Shawn. Shawn menoleh lalu menghampiriku.

Aku tersenyum senang melihat sosoknya. Tanpa ku sangka, Shawn mengecup puncak kepalaku, mataku melebar, pipiku memanas. Oh tuhan, dia melakukannya disekolah.

"Mukanya biasa aja" bisiknya di telingaku lalu meraih tanganku dan ikut sejajar dengan langkahnya.

Aku duduk di kursi kantin, "biar aku yang beli" ucapnya, aku hanya mengangguk.

Shawn kembali dengan nampan di tanganya. Dia duduk kembali di sebelahku. "Coklat!!" ucapku girang. Shawn menyuapiku wafel coklat yang di beli, begitu juga denganku.

"Ada orang makan belepotan." Ucapnya.

Aku menoleh, "siapa?"

"Ya kamu" Shawn menempelkan jemarinya di ujung bibirku. "Kayak anak kecil."

"Biarin"

Mataku tak sengaja melihat sosok perempuan di ujung kantin. Dia menatapku sinis penuh amarah. Sarah. Itulah dia. Sejak aku dan Shawn jadian, dia tak pernah lagi mendekati Shawn apalagi aku.

--

Shawn POV

"Waaaahhh, kok rapi sih ruang musiknya." Ujar Cate ketika kami memasuki ruang musik.

Aku hanya tertawa kecil melihat tingkahnya seperti anak-anak yang diajak ke pasar malam.

"Yaudah, ayo kita latihan lagi.." ajakku yang langsung dianggukkan dengan tatapan sedihnya. " Hei, jangan manyun"

"Ketika aku tampil nanti, kau kan tak ada. Aku ingin... ahk! Sudahlah. Ayo latihan."

Cate memetik gitar di tangannya, wajahnya masih murung. Aku mengecak rambut panjangnya sehingga menghentikan ativitasnya. Cate menatapku dengan kesal.

"Hei, jangan murung. Aku memang tak bisa melihatmu tampil minggu depan, namun bukannya kita setiap hari kita bersama?? Dan bukankah setiap hari kau memainkan lagu untukku? Aku lebih senang seperti itu, hanya aku yang mendengarkannya."

Aku tahu kata-kata ku seikit berlebihan, namun itu berhasil mengembangkan senyumannya lagi.

--

Langkah kami terhenti oleh Sarah yang menghadang. Aku mengangkat sebelah alisku dan mempererat genggaman tangan Cate.

"Hei, Shawn.. Cate..." sapanya.

"Ya, ada apa?"

"Tidak, hanya sekedar menyapa. Kalian cocok."

"Hmm"

"Baiklah, aku pergi.." tanpa ku jawab ia telah pergi.

Aku manatap Cate, begitu juga degannya. Kami mengangkat bahu bersamaan. Sarah aneh. Itu yang terfikir oleh ku.

Dua hari lagi aku akan pergi untuk Magcon Tour. Aku ingin menghabiskan waktu dengan Cate sebaik mungkin, agar dia senang dan berhasil di lombanya.

Old MAGCON Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang