Love you're Matt ? (Part-2)

794 88 10
                                    

Mataku menerawang kosong ke atap rumah. Aku masih kepikiran megenai omongan Matt tadi sore.

Apa-apaan itu? Dia kira aku akan klepek-klepek atau baper medengar ucapan konyol dia? Dasar tukang modus, apa bagusnya seorang artis seperti dia? Mentang-mentang ia terkenal, seakan-akan semua orang menyukainya.

Lagi pula aku tak punya waktu untuk bermain-main dengan hal dan orang yang konyol sepertinya. Aku tak punya waktu untuk memikirkan seorang lelaki apalagi memiliki hubungan spesial dengan lelaki. Itu adalah hal yang sangat membuang-buang waktu.

Tapi, bagaimana dengan Matt. Bagaimana bisa ia mengatakan hal itu padaku? Bahkan bisa dibilang aku adalah hatersnya. Haters semua artis tepatnya.

"Namamu seindah matamu, mau kah kau menjadi orang yang spesial untukku... Claire?"

Mataku berkejap-kejap terkejut mendengar ucapan seorang artis dihadapanku. "What?"

Matt tersenyum miring dan mengangguk, "Apa perlu aku mengulangnya?"

Bingung dengan suasana ini, aku menyibukkan diriku dengan membereskan piring kotor. Aku menggeleng pelan. "Perlu aku ulang juga?" Tanyaku, Matt menaikkan alisnya. "I AM NOT YOUR FANS, Matthew Espinosa!?" Pekikku dengan geram.

Suaraku membuat Mom menatapku dengan tanya. Tampaknya suaraku tadi agak menggelegar.

Aku menarik tangan Matt menuju belakang dapur. Aku melipat tanganku dan melihatnya dengan santai memasukkan tangannya ke saku celana, ia menatap ku dengan tatapan genitnya yang membuatku ingin muntah.

Suara tawa Matt menghilangkan hawa sunyi diantara kami. Aku menatapnya bingung, untuk apa ia tertawa? Apakah ini lucu?

"Kau bahkan tau nama lengkapku." Ujarnya diakhir tawa.

Oh god! Bagaimana aku tak tahu, diseluruh jalanan ada namamu dan poster wajahmu, ingin sekali aku mengatakan hal itu, namun Matt tertawa lagi.

"Sudahlah! Kau tahu, kau membuat diriku tertarik akan dirimu."

"Hello, banyak fans mu diluar sana yang lebih membutuhkan ucapan konyol mu itu, daripada aku. Aku tak menyukaimu, dan tak akan pernah menyukai orang sepertimu. Mengerti? Matt?!" Tegasku.

Raut wajahnya berubah menjadi dingin, "Kenapa? Karena aku seorang artis? Mengapa kau sangat membenci itu?"

"Karena kalian menyebalkan! Puas? Lagi pula, mengapa kau ingin aku menjadi orang yang spesial untukmu?? Kita bahkan baru bertemu beberapa jam yang lalu dan aku bukanlah fans-fansmu!"

Jujur saja, aku sangat penasaran akan kalimat yang masih saja terngiang ditelingaku.

Dengan senyumannya lagi Matt menjawab, "Karena kau berbeda dan kau unik."

"Woi Kak?!" Lamunanku terhenti dan mendapati wajah Karen didepan pintu kamarku. "Lelah aku memanggilmu. Apa yang kau lamunkan?"

Karen memasuki kamarku dan duduk di tepi ranjangku. Karen adalah adikku satu-satunya yang sangat ku sayangi. Siapa juga yang tak menyayangi adiknya?

Berbeda dengnku, ia orang yang ceria dan sangat mudah bergaul. Ia juga lebih mengetahui hal-hal tentang artis yang tengah terkenal atau sejenisnya.

"Kak, kau tahu, tadi aku bertemu dengan Matt di dekat toko kita." Ucapnya antusias. Ia tak tahu sebelumnya Matt merayuku.

"Kau tahu dia kan? Salah satu anggota Magcon yang aku idolakan."

Aku mengangguk, "Ya, aku tahu. Apa yang kau suka dari Matt? Mengapa kalian sangat menyukai para Magcon itu?!"

Old MAGCON Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang