cinta yang terbuang

8.6K 521 2
                                    

Di sana ada seseorang yang memandang ke arah hutan rimbun. Memikirkan nasibnya yang tak tentu tujuannya.

Setetes bening keluar dari pelupuk matanya tetapi dengan cepat dan kasarnya gadis itu menghapus tetesan itu.

"Athes, kenapa kau lakukan ini padaku? Aku matemu kau yang memilihku tapi kenapa kau membuat hatiku remuk redam!". Rintihnya dengan mengelus anaknya yang tengah tertidur.

Derap langkah kaki terdengar menuju ruangan temaram itu. Siapa yang berjalan menuju kesana?.

" Siapa disana? Kau kah itu karim? Karim apa itu kau?". Langkah kaki kaliana terhenti saat melihat sosok yang ia rindukan tetapi disaat yang sama seseorang yang paling ia benci. Siapa lagi kalau bukan Athes sang Alpha. Dengan pongahnya dan emosi yang berkobar Athes mendekati istrinya.istri? Athes bahkan sansi kalau wanita di depannya itu adalah istrinya.

" Karim? Kau memanggil diriku dengan sebutan rendah itu? Kau ingin bersama dia dari pada diriku?". Athes sudah terbakar api cemburu pada betanya itu.

Kaliana hanya diam membisu tak bisa menjawab pertanyaan dari Athes.

" Jawab Kali apa benar yang aku katakan hah? Kenapa kau memilihnya? Apa kurangnya diriku? ".

Athes mencengkram bahu Kali. Wanita itu hanya bisa menangis menahan pedih.

" kau sudah bosan hidup heh? Jawab pertanyaanku bodoh! Kenapa kau memanggil beta bangsat itu dari pada aku suamimu!". Kalu menepis kasar tangan Athes dari dagunya.

Pandangan tajam mencemooh di layangkan pada pria yang mengaku menjadi suaminya itu."Suamiku? Apa telingaku sudah tuli hingga aku mendengar kau menyebut namamu dengan sebutan suami?". Nada sinis sangat kentara keluar dari bibir tipisnya.

" Alpha Athes Atahan, oh ironi sekali kau menyebut dirimu sebagai suami! Benarkah begitu? Apa kau masih waras Alpha? Mungkin kau mengigau? Butuh bantuan omega untuk mengadarkanmu?".

Athes tersenyum penuh arti. Tapi tak mengubah ekspresi datarnya. Dia senang melihat pembrontakan Kali terhadapnya.

" Ada yang salah dengan pertakataanku Kali?". Kali menggeleng lemah dan dramatis.

" Tidak sayang kau tak salah sama sekali. Aku yang salah karna sudah melabuhkan hatiku pada seorang seperti dirimu!". Jari lentiknya menusuk nusuk dada bidang dan kokoh milik Athes.

Kali kini terkekeh bahkan tertawa sumbang penuh duka dan sarat akan kepiluan.

" kenapa hatiku memilihmu? Kenapa bukan karim yang baik yang selalu ada di sisiku?".

Gigi Athes bergemelutuk saling beradu menahan emosi yang bergejolak butuh pelampiasan.

" Apa yang kau harapkan dari beta bodoh itu?". Lidah Athes berdecih sinis.

" Diam kau Athes,kau tak pantas merendahkan orang yang beribu ribu lebih baik darimu! Camkan itu baik baik!". Suara Kali yang biasanya terdengar lembut kini naik menjadi 1 oktaf lebih tinggi.

" lebih baik dariku? Apa maksudmu hah? Perempuan tak berguna!". Athes mencengkram kuat bahu istrinya.

" Apa yang lebih baik darimu? Pria yang mencintai sepupu sendiri, berobsesi berlebihan pada Aiko? Itu katamu lebih baik? Jawab aku Athes, jawab kenapa kau bisu?". Wajah Kali sudah tak berbentuk tangisan pilu,air mata yang mengalir begitu banyak, rambut yang kondisinya aut- autan tak berbentuk. Athes memejamkan matanya menahan sakit hayi yang memburunya. Perkataan demi perkataan Kali yang sangat pedas menohok pas dan telak di ulu hati Athes. Pria itu hanya bisa bungkam tanpa bisa membalasnya.

" Aku tak butuh gelar luna darimu Athes jika di hatimu hanya ada sepupu polosmu itu, Aiko,Aiko, dan Aiko kenapa hanya dia yang kau lihat? Athes lihat aku sejenak, aku disini selalu bersamamu! Kenapa hanya Aiko yang kau ingat? Kenapa?". Kali menunjuk dadanya sendiri dan menatap Athes.

" Sakit Athes, sakit hati ini sakit sekali ketika melihatmu yang kalut karna kepergian Aiko, sakit ketika disaat kau sakit hanya Aiko yang kau sebut padahal aku yang ada disampingmu!". Perlahan Kali mundur kebelakang pandangannya tertuju pada anaknya. Alief akendra atahan.

" Lihat dia Athes, setiap malam Kendra menanyakan ayahnya. Setiap malam iya mengadu ingin bertemu denganmu. Apa yang bisa aku katakan pada anakku? Apa? Oh apa aku harus berkata Nak, sabarlah ayahmu akan datang tapi tunggu ayahmu sadar akan posisinya sekarang! Begitu? Aku harus memberi pengertian seperti itu?". Air mata Kali bercampur dengan kekehan dan tawa yang terbahak bahak.

Kali berjalan masuk kedalam kamarnya yang temaram itu. Dia duduk di samping tubuh Kendra. Tangan halusnya mengelus rambut blonde milik Kendra dengan penuh kasihsayang dan kelembutan. "Dia slalu saja menangis karna teman temannya mengoloknya sebagai anak pungut Athes, Aku sangat sakit mendengar itu dari bibir kecil nya mengadu padaku? Seakan tak cukupkah aku saja yang terabaikan? Ku mohon jangan anakku! Hanya dia semangat hidupku! Gelar luna hanya bualan saja bagiku! Ku mohon lepaskan aku dari pada aku dan Kendra seperti ini. Kumohon Athes!".

Kali bersimpuh di depan Athes sambil memohon di kakinya. Athes hancur, hatinya remuk redam mendengar keluhan istrinya yang slama ini ia anggap kuat sebagai pelampiasan kekesalannya.

" lepaskan aku, dan kau bisa bahagia bersama Aiko! Biar aku menderita tak apa, yang penting Kendra bahagia".

Athes beringsut turun dan berjongkok mensejajarkan dirinya dengan tubuh Kali. Athes merengkuh tubuh ringkih itu ke dalam pelukannya. Erat dan semakin erat pelukan itu. Kali menangis sejadi jadinya di dada Athes. " Maafkan aku Kali maaf!". Lirih Athes.

Dan malam itub di mansioin pack black new moon di hiasi tangisan pilu Kali, luna pack itu dan permintaan maaf dari bibir Athes.

Alpha's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang